• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Olahraga Terkait Risiko Sakit Jantung?

yan raditya

IndoForum Addict E
No. Urut
163658
Sejak
31 Jan 2012
Pesan
24.461
Nilai reaksi
72
Poin
48
EvrUg.jpg
Berolahraga banyak disarankan untuk membentuk kebugaran dan mencegah berbagai penyakit kronis seperti diabetes, kolesterol dan penyakit jantung. Anjuran ini agaknya tak berguna bagi sejumlah orang. Sekitar 1 dari 10 orang akan mengalami tekanan darah tinggi, kadar kolesterol dan faktor risiko lain yang memicu penyakit jantung setelah berolahraga.

Kesimpulan diambil berdasar survei terhadap enam penelitian dengan jumlah responden total 1.697 orang.

Analisis dari Pennington Biomedical Research Center, Louisiana State University yang dilaporkan di jurnal PLoS One menyebut, para peneliti belum mengetahui alasan mengapa sebagian orang mengalami efek buruk pada jantung setelah berolahraga. Hal ini tidak berhubungan dengan usia atau kebugaran dari para peserta pada awal penelitian.

Menurut ahli, angka 10 persen tidak terlalu mengejutkan. Sebagai perumpamaan, mereka menyebut sebuah obat baru dengan efektifitas 90 persen bisa disebut sangat sukses.

"Dengan intervensi terapeutik, selalu ada responden dan non-responden," kata Dr Steven Nissen, ketua pengobatan jantung di Klinik Cleveland.

"Tidak ada intervensi menghasilkan manfaat dalam 100 persen dari subyek. Sistem biologis yang kompleks dan banyak faktor lain dapat mengubah respon terhadap intervensi," katanya seperti dikutip MSNBC.

Semua studi yang diamati dilakukan selama beberapa minggu atau bulan. Tak ada satupun yang mengukur penyakit sebenarnya atau kematian. Peneliti menekankan bahwa 10 persen efek negatif dari olahraga tak berarti meniadakan manfaat olahraga.

Jadi, tak ada alasan untuk menjauh dari pusat kebugaran dan latihan, bukan?
 
setuju....sempet gak sempet harus sempet
 
olahraga juga jangan terlalu berlebiah gan....
 
olahraga menjadi bagian sangat penting di luar negri, di Indonesia belum menjadi prioritas
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.