Obat broadamox adalah obat antibiotik yang sering digunakan untuk mengatasi infeksi kulit akibat bakteri, salah satunya adalah erysipelas. Erysipelas adalah sebuah infeksi kulit. Kondisi ini merupakan salah satu bentuk cellulitis, namun berbeda dengan cellulitis, yang memengaruhi jaringan lebih dalam, erysipelas hanya memengaruhi lapisan atas kulit. Namun kedua kondisi tersebut dapat saling tumpang tindih, yang akan membuat dokter kesulitan dalam membedakan keduanya.
Dokter biasanya akan meresepkan obat broadamox untuk erysipelas. Sebelumnya, dokter mengira bahwa erysipelas hanya memengaruhi wajah, namun Organisasi Penyakit Langka Nasional memperkirakan sekitar 80 persen dari semua kasus erysipelas terjadi di kaki. Kondisi ini juga dapat muncul di tangan dan batang tubuh. Sering, seseorang akan merasa tidak enak badan sebelum tanda-tanda dan gejala erysipelas muncul di permukaan kulit. Gejala yang dapat terjadi di antaranya adalah demam, tubuh menggigil, dan suhu tubuh yang tinggi. Kulit kemudian akan terinfeksi di bagian tubuh tertentu, dan dapat muncul dengan tampilan yang bengkak dan mengilap, kemerahan, terasa hangat dan lunak saat disentuh, lepuhan dalam kasus yang parah, ujung yang tajam di antara kulit yang terinfeksi dan kulit yang sehat, dan dapat berubah warna menjadi ungu dan hitam dalam kasus yang parah. Tanda dan gejala juga sering muncul secara mendadak dan dapat berkembang hanya dalam waktu beberapa jam hingga hari saja.
Erysipelas berkembang ketika bakteri masuk ke dalam kulit lewat luka atau ruam. Cidera kulit yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang dalam menderita erysipelas di antaranya adalah luka pada kulit, gigitan hewan atau serangga, dan luka akibat operasi. Kondisi kulit sebelumnya yang merusak permukaan kulit juga dapat meningkatkan kemungkinan seseorang menderita erysipelas. Kondisi tersebut di antaranya adalah eksim, impetigo, dan infeksi jamur seperti kaki atlit. Kondisi lain yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang menderita erysipelas di antaranya adalah obesitas, konsumsi alkohol berlebih, pembuluh darah dan lymphatic tidak bekerja sebagai mana mestinya, diabetes yang tidak terawatt dengan baik, gangguan sirkulasi darah, serta sistem kekebalan tubuh yang melemah. Beberapa obat-obatan dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dan menyebabkan erysipelas. Obat-obatan tersebut di antaranya adalah obat kanker dan obat yang digunakan untuk transplantasi organ tubuh. Siapa saja dapat menderita erysipelas, namun kondisi ini lebih sering terjadi pada anak-anak dan orang dewasa usia 60 tahun ke atas. Erysipelas bukanlah sebuah kondisi turunan atau bawaan dan tidak menular.
Erysipelas merupakan sebuah kondisi yang dapat diobati. Sangat penting bagi Anda untuk memulai perawatan secepat mungkin guna mengurangi kemungkinan terjadinya komplikasi yang tidak diinginkan. Antibiotik seperti obat broadamox dapat merawat erysipelas. Jenis antibiotik tepatnya akan tergantung pada jenis kuman yang menyebabkan kondisi tersebut, namun antibiotik yang paling sering digunakan adalah penicillin. Oleh sebab itu, sangat penting bagi siapa saja yang menderita alergi penicillin untuk memberitahu dokter sebelum melakukan perawatan, sehingga dokter dapat meresepkan obat-obatan lain seperti erythromycin atau cephalexin. Orang-orang dengan erysipelas biasanya akan minum antibiotik selama 7 hingga 14 hari. Dalam kasus yang parah, obat ini akan dimasukkan secara langsung lewat kulit dengan cara “drip”.
Erysipelas dapat diobati dengan obat broadamox atau antibiotik lain. Gejala seperti demam dan sakit yang dihubungkan dengan erysipelas biasanya akan hilang setelah beberapa hari setelah Anda mulai proses perawatan, meskipun infeksi kulit akan membutuhkan waktu beberapa minggu hingga benar-benar hilang.
Dokter biasanya akan meresepkan obat broadamox untuk erysipelas. Sebelumnya, dokter mengira bahwa erysipelas hanya memengaruhi wajah, namun Organisasi Penyakit Langka Nasional memperkirakan sekitar 80 persen dari semua kasus erysipelas terjadi di kaki. Kondisi ini juga dapat muncul di tangan dan batang tubuh. Sering, seseorang akan merasa tidak enak badan sebelum tanda-tanda dan gejala erysipelas muncul di permukaan kulit. Gejala yang dapat terjadi di antaranya adalah demam, tubuh menggigil, dan suhu tubuh yang tinggi. Kulit kemudian akan terinfeksi di bagian tubuh tertentu, dan dapat muncul dengan tampilan yang bengkak dan mengilap, kemerahan, terasa hangat dan lunak saat disentuh, lepuhan dalam kasus yang parah, ujung yang tajam di antara kulit yang terinfeksi dan kulit yang sehat, dan dapat berubah warna menjadi ungu dan hitam dalam kasus yang parah. Tanda dan gejala juga sering muncul secara mendadak dan dapat berkembang hanya dalam waktu beberapa jam hingga hari saja.
Erysipelas berkembang ketika bakteri masuk ke dalam kulit lewat luka atau ruam. Cidera kulit yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang dalam menderita erysipelas di antaranya adalah luka pada kulit, gigitan hewan atau serangga, dan luka akibat operasi. Kondisi kulit sebelumnya yang merusak permukaan kulit juga dapat meningkatkan kemungkinan seseorang menderita erysipelas. Kondisi tersebut di antaranya adalah eksim, impetigo, dan infeksi jamur seperti kaki atlit. Kondisi lain yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang menderita erysipelas di antaranya adalah obesitas, konsumsi alkohol berlebih, pembuluh darah dan lymphatic tidak bekerja sebagai mana mestinya, diabetes yang tidak terawatt dengan baik, gangguan sirkulasi darah, serta sistem kekebalan tubuh yang melemah. Beberapa obat-obatan dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dan menyebabkan erysipelas. Obat-obatan tersebut di antaranya adalah obat kanker dan obat yang digunakan untuk transplantasi organ tubuh. Siapa saja dapat menderita erysipelas, namun kondisi ini lebih sering terjadi pada anak-anak dan orang dewasa usia 60 tahun ke atas. Erysipelas bukanlah sebuah kondisi turunan atau bawaan dan tidak menular.
Erysipelas merupakan sebuah kondisi yang dapat diobati. Sangat penting bagi Anda untuk memulai perawatan secepat mungkin guna mengurangi kemungkinan terjadinya komplikasi yang tidak diinginkan. Antibiotik seperti obat broadamox dapat merawat erysipelas. Jenis antibiotik tepatnya akan tergantung pada jenis kuman yang menyebabkan kondisi tersebut, namun antibiotik yang paling sering digunakan adalah penicillin. Oleh sebab itu, sangat penting bagi siapa saja yang menderita alergi penicillin untuk memberitahu dokter sebelum melakukan perawatan, sehingga dokter dapat meresepkan obat-obatan lain seperti erythromycin atau cephalexin. Orang-orang dengan erysipelas biasanya akan minum antibiotik selama 7 hingga 14 hari. Dalam kasus yang parah, obat ini akan dimasukkan secara langsung lewat kulit dengan cara “drip”.
Erysipelas dapat diobati dengan obat broadamox atau antibiotik lain. Gejala seperti demam dan sakit yang dihubungkan dengan erysipelas biasanya akan hilang setelah beberapa hari setelah Anda mulai proses perawatan, meskipun infeksi kulit akan membutuhkan waktu beberapa minggu hingga benar-benar hilang.