• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

No evolution

buat kk elfyro

kayaknya lebih baik kalo kk share sekalian video nya...

biar agak lebih jelas gitu .. (langsung dr versi aslinya harun yahya)
 
buat kk elfyro

kayaknya lebih baik kalo kk share sekalian video nya...

biar agak lebih jelas gitu .. (langsung dr versi aslinya harun yahya)

Ntar deh.. kapan-kapan :D
wa baru baca sitenya ini.. /ok/ok
 
om lo sepertinya salah duga...
harun yahya itu meneliti berdasakan bukti yang nyata...juga mendapat refrensi data dari peneliti2 lainnya dan merangkumnya menjadi satu buku...dari berapa buku dia yang gw baca, dan itu ternyata benar bukan bohong belaka dan juga berdasarkan AL Qur'an...dari biografi nya..dia pernah ditangkap oleh orang yang tidak suka dengan ilmunya (karena membongkar kebohongan yang terjadi di dunia nyata oleh sebagian peneliti2 jaman dulu yang hanya berdasarkan teori bohongan sbg contoh ya darwin tadi) agar bukunya tidak beredar lagi dan di jemur di padang pasir yang panas dan dari atas kepalanya di tetesi air(yang begini bisa membuat orang menjadi gila) tetapi karena kehendak Allah SWT dia baik2 saja yang ada malah bertambah pinter dan semakin banyak bukunya beredar...
gw harap lo mengerti dan tidak mereka2 perkataan yang bukan2 kalo lo beum tau benar gimana orang tersebut...baca dan cari infonya dulu mengenai biografi harun yahya,ntar di situ lo baru menilai gimana karakter orangnya..baca sebagian buku2 nya...
jadi jangan lagi ya terlalu cepat menilai seseorang sebelum lo sendiri yang mencari tau gimana karakter orang tersebut :) ga baik...jangan lagi...
biar aja orang yang lo dapet infonya itu berkata jelek tentang seseorang tapi jangan langsung percaya karena itu bisa aja fitnah yang akhirnya membuat lo juga celaka..
tolong aja lo mengerti..salam :)
kalau pada berdasarkan bukti nyata kenapa bertentangan dengan bukti dari valmighty ?
trus terang g ga tau mana yg bener ...
and i dont give a damn about that but
sekali lagi ilmu blum tentu benar apalgi perkataan satu orang ...

dan kalo bisa --'
berpikir disini scr universal jng berdasar agama tertentu ... ok ?
 
mengenai bahwa evolusi itu tidak ada..ntar gw kasih penjelasan yang lainnya...
untuk sekarang kita bahas mengenai :

FOKUS: Desain Bulu Burung

Teori evolusi, yang menyatakan bahwa burung berevolusi dari reptil, tidak mampu menjelaskan perbedaan besar antara dua golongan makhluk hidup tersebut. Dilihat dari ciri-ciri fisik seperti struktur kerangka, sistem paru-paru dan metabolisme berdarah panas, burung sangat berbeda dengan reptil. Satu ciri lain yang merupakan dinding pemisah antara burung dan reptil adalah bulu burung yang benar-benar khas.

Tubuh reptil dipenuhi sisik, sedangkan tubuh burung tertutup bulu. Karena evolusionis menganggap reptil sebagai nenek moyang burung, mereka harus mengatakan bahwa bulu burung adalah hasil evolusi dari sisik reptil. Akan tetapi, tidak ada kemiripan antara sisik dan bulu.

Seorang profesor fisiologi dan neuro-biologi dari Universitas Connecticut, A.H. Brush, mengakui kenyataan ini meskipun ia seorang evolusionis: "Setiap karakteristik dari struktur dan organisasi gen hingga perkembangan, morfogenesis dan organisasi jaringan sangat berbeda (pada bulu dan sisik)."1 Di samping itu, Prof. Brush meneliti struktur protein bulu burung dan menyatakan bahwa protein tersebut "sangat khas dan tidak dijumpai pada vertebrata lain." 2

Tidak ada catatan fosil yang membuktikan bahwa bulu burung berevolusi dari sisik reptil. Sebaliknya seperti di-ungkapkan Prof. Brush, "Bulu-bulu muncul tiba-tiba dalam catatan fosil, secara tak terbantahkan sebagai ciri unik yang membedakan burung." 3 Di samping itu, pada reptil tidak ditemukan struktur epidermis yang dirujuk sebagai asal mula bulu burung.4

Pada tahun 1996, ahli-ahli paleontologi membuat kegemparan tentang fosil suatu spesies yang disebut dinosaurus berbulu, yang dinamakan Sinosauropteryx. Akan tetapi, pada tahun 1997, terungkap bahwa fosil-fosil ini tidak berhubungan dengan burung dan bulu mereka bukan bulu modern.5

Sebaliknya, jika kita mengamati bulu burung secara saksama, kita mendapati suatu desain sangat kompleks yang sama sekali tidak dapat dijelaskan dengan proses evolusi. Seorang ahli burung terkenal, Alan Feduccia, mengatakan bahwa "setiap lembar bulu me-miliki fungsi-fungsi aerodinamis. Bulu-bulu tersebut sangat ringan, dengan daya angkat yang membesar pada kecepatan semakin rendah, dan dapat kembali pada posisi semula dengan sangat mudah". Selanjutnya ia mengatakan, "Saya benar-benar tidak mengerti bagaimana sebuah organ yang didesain sempurna untuk terbang dianggap muncul untuk tujuan lain pada awalnya".6

Desain bulu juga memaksa Charles Darwin merenungkannya. Bahkan, keindahan sempurna dari bulu merak jantan telah membuatnya "muak" (perkataannya sendiri). Dalam sebuah suratnya untuk Asa Gray pada tanggal 3 April 1860, ia mengatakan, "Saya ingat betul ketika pemikiran tentang mata membuat sekujur tubuh saya demam, tetapi saya telah melewati itu...." Kemudian diteruskan: "... dan sekarang suatu bagian-bagian kecil di sebuah struktur sering membuat saya sangat tidak nyaman. Sehelai bulu pada ekor merak, membuat saya muak setiap kali menatapnya, ".7

Teori evolusi, yang menyatakan bahwa burung berevolusi dari reptil, tidak mampu menjelaskan perbedaan besar antara dua golongan makhluk hi-dup tersebut. Dilihat dari ciri-ciri fisik seperti struktur kerangka, sistem paru-paru dan metabolisme berdarah panas, burung sangat berbeda dengan reptil. Satu ciri lain yang merupakan dinding pemisah antara burung dan reptil adalah bulu burung yang benar-benar khas.

Tubuh reptil dipenuhi sisik, sedangkan tubuh burung tertutup bulu. Karena evolusionis menganggap reptil sebagai nenek moyang burung, mereka harus mengatakan bahwa bulu burung adalah hasil evolusi dari sisik reptil. Akan tetapi, tidak ada kemiripan antara sisik dan bulu.

Seorang profesor fisiologi dan neuro-biologi dari Universitas Connecticut, A.H. Brush, mengakui kenyataan ini meskipun ia seorang evolusionis: "Setiap karakteristik dari struktur dan organisasi gen hingga perkembangan, morfogenesis dan organisasi jaringan sangat berbeda (pada bulu dan sisik)."1 Di samping itu, Prof. Brush meneliti struktur protein bulu burung dan menyatakan bahwa protein tersebut "sangat khas dan tidak dijumpai pada vertebrata lain." 2

Tidak ada catatan fosil yang membuktikan bahwa bulu burung berevolusi dari sisik reptil. Sebaliknya seperti di-ungkapkan Prof. Brush, "Bulu-bulu muncul tiba-tiba dalam catatan fosil, secara tak terbantahkan sebagai ciri unik yang membedakan burung." 3 Di samping itu, pada reptil tidak ditemukan struktur epidermis yang dirujuk sebagai asal mula bulu burung.4

Pada tahun 1996, ahli-ahli paleontologi membuat kegemparan tentang fosil suatu spesies yang disebut dinosaurus berbulu, yang dinamakan Sinosauropteryx. Akan tetapi, pada tahun 1997, terungkap bahwa fosil-fosil ini tidak berhubungan dengan burung dan bulu mereka bukan bulu modern.5

Sebaliknya, jika kita mengamati bulu burung secara saksama, kita mendapati suatu desain sangat kompleks yang sama sekali tidak dapat dijelaskan dengan proses evolusi. Seorang ahli burung terkenal, Alan Feduccia, mengatakan bahwa "setiap lembar bulu memiliki fungsi-fungsi aerodinamis. Bulu-bulu tersebut sangat ringan, dengan daya angkat yang membesar pada kecepatan semakin rendah, dan dapat kembali pada posisi semula dengan sangat mudah". Selanjutnya ia mengatakan, "Saya benar-benar tidak mengerti bagaimana sebuah organ yang didesain sempurna untuk terbang dianggap muncul untuk tujuan lain pada awalnya".6

Desain bulu juga memaksa Charles Darwin merenungkannya. Bahkan, keindahan sempurna dari bulu merak jantan telah membuatnya "muak" (perkataannya sendiri). Dalam sebuah suratnya untuk Asa Gray pada tanggal 3 April 1860, ia mengatakan, "Saya ingat betul ketika pemikiran tentang mata membuat sekujur tubuh saya demam, tetapi saya telah melewati itu...." Kemudian diteruskan: "... dan sekarang suatu bagian-bagian kecil di sebuah struktur sering membuat saya sangat tidak nyaman. Sehelai bulu pada ekor merak, membuat saya muak setiap kali menatapnya, ".7
1 A. H. Brush, "On the Origin of Feathers", Journal of Evolutionary Biology, Vol. 9, 1996, s. 132.
2 A. H. Brush, "On the Origin of Feathers", s. 131.
3 A. H. Brush, "On the Origin of Feathers", s. 133.
4 A. H. Brush, "On the Origin of Feathers", s. 131.
5"Plucking the Feathered Dinosaur", Science, Cilt 278, 14 Kasým 1997, s. 1229.
6 Douglas Palmer, "Learning to Fly", (Review of The Origin of and Evolution of Birds by Alan Feduccia, Yale University Press, 1996), New Scientist, Cilt 153, 1 Mart 1997, s. 44.
7 Norman Macbeth, Darwin Retried: An Appeal to Reason. Boston: Gambit, 1971, s. 101.
 
Di jaman ini, sejumlah kalangan berpandangan bahwa teori evolusi yang dirumuskan oleh Charles Darwin tidaklah bertentangan dengan agama. Ada juga yang sebenarnya tidak meyakini teori evolusi tersebut akan tetapi masih juga ikut andil dalam mengajarkan dan menyebarluaskannya. Hal ini tidak akan terjadi seandainya mereka benar-benar memahami teori tersebut. Ini adalah akibat ketidakmampuan dalam memahami dogma utama Darwinisme, termasuk pandangan paling berbahaya dari teori tersebut yang diindoktrinasikan kepada masyarakat. Oleh karenanya, bagi mereka yang beriman akan adanya Allah sebagai satu-satunya Pencipta makhluk hidup, namun pada saat yang sama berpandangan bahwa "Allah menciptakan beragam makhluk hidup melalui proses evolusi," hendaklah mempelajari kembali dogma dasar teori tersebut. Tulisan ini ditujukan kepada mereka yang mengaku beriman akan tetapi salah dalam memahami teori evolusi. Di sini diuraikan sejumlah penjelasan ilmiah dan logis yang penting yang menunjukkan mengapa teori evolusi tidak sesuai dengan Islam dan fakta adanya penciptaan.

Dogma dasar Darwinisme menyatakan bahwa makhluk hidup muncul menjadi ada dengan sendirinya secara spontan sebagai akibat peristiwa kebetulan. Pandangan ini sama sekali bertentangan dengan keyakinan terhadap adanya penciptaan alam oleh Allah.

Kesalahan terbesar dari mereka yang meyakini bahwa teori evolusi tidak bertentangan dengan fakta penciptaan adalah anggapan bahwa teori evolusi adalah sekedar pernyataan bahwa makhluk hidup muncul menjadi ada melalui proses evolusi dari satu bentuk ke bentuk yang lain. Oleh karenanya, mereka mengatakan: "Bukankah tidak ada salahnya jika Allah menciptakan semua makhluk hidup melalui proses evolusi dari bentuk yang satu ke bentuk yang lain; apa salahnya menolak hal ini?" Akan tetapi, sebenarnya terdapat hal yang sangat mendasar yang telah diabaikan: perbedaan mendasar antara para pendukung evolusi (=evolusionis) dan pendukung penciptaan (=kreasionis) bukanlah terletak pada pertanyaan apakah "makhluk hidup muncul masing-masing secara terpisah atau melalui proses evolusi dari bentuk satu ke bentuk yang lain. Pertanyaan yang pokok adalah "apakah makhluk hidup muncul menjadi ada dengan sendirinya secara kebetulan akibat rentetan peristiwa alam, atau apakah makhluk hidup tersebut diciptakan secara sengaja?"

Teori evolusi, sebagaimana yang diketahui, mengklaim bahwa senyawa-senyawa kimia inorganik dengan sendirinya datang bersama-sama pada suatu tempat dan waktu secara kebetulan dan sebagai akibat dari fenomena alam yang terjadi secara acak. Mula-mula senyawa-senyawa ini membentuk molekul pembentuk kehidupan, seterusnya terjadi rentetan peristiwa yang pada akhirnya membentuk kehidupan. Oleh sebab itu, pada intinya anggapan ini menerima waktu, materi tak hidup dan unsur kebetulan sebagai kekuatan yang memiliki daya cipta. Orang biasa yang sempat membaca dan mengerti literatur teori evolusi, paham bahwa inilah yang menjadi dasar klaim kaum evolusionis. Tidak mengherankan jika Pierre Paul Grassé, seorang ilmuwan evolusionis, mengakui evolusi sebagai teori yang tidak masuk akal. Dia mengatakan apa arti dari konsep "kebetulan" bagi para evolusionis:

…'[Konsep] kebetulan' seolah telah menjadi sumber keyakinan [yang sangat dipercayai] di bawah kedok ateisme. Konsep yang tidak diberi nama ini secara diam-diam telah disembah.

(Pierre Paul Grassé, Evolution of Living Organisms, New York, Academic Press, 1977, p.107)

Akan tetapi pernyataan bahwa kehidupan adalah produk samping yang terjadi secara kebetulan dari senyawa yang terbentuk melalui proses yang melibatkan waktu, materi dan peristiwa kebetulan, adalah pernyataan yang tidak masuk akal dan tidak dapat diterima oleh mereka yang beriman akan adanya Allah sebagai satu-satunya Pencipta seluruh makhluk hidup. Kaum mukmin sudah sepatutnya merasa bertanggung jawab untuk menyelamatkan masyarakat dari kepercayaan yang salah dan menyesatkan ini; serta mengingatkan akan bahayanya.


Pernyataan tentang "adanya kebetulan" yang dikemukakan teori evolusi
dibantah oleh ilmu pengetahuan

Fakta lain yang patut mendapat perhatian khusus dalam hal ini adalah bahwa berbagai penemuan ilmiah ternyata malah sama sekali bertentangan dengan klaim-klaim kaum evolusionis yang mengatakan bahwa "kehidupan muncul sebagai akibat dari serentetan peristiwa kebetulan dan fenomena alamiah." Ini dikarenakan dalam kehidupan terdapat banyak sekali contoh adanya rancangan (design) yang disengaja dengan bentuk yang sangat rumit dan telah sempurna. Bahkan sel pembentuk suatu makhluk hidup memiliki rancangan yang sangat menakjubkan yang dengan telak mematahkan konsep "kebetulan."

Perancangan dan perencanaan yang luar biasa dalam kehidupan ini sudah pasti merupakan tanda-tanda penciptaan Allah yang khas dan tak tertandingi, serta ilmu dan kekuasaan-Nya yang Tak Terhingga.

Usaha para evolusionis untuk menjelaskan asal-usul kehidupan dengan menggunakan konsep kebetulan telah dibantah oleh ilmu pengetahuan abad 20. Bahkan kini, di abad 21, mereka telah mengalami kekalahan telak. (Silahkan baca buku Blunders of Evolutionists, karya Harun Yahya, terbitan Vural Publishing). Jadi, alasan mengapa mereka tetap saja menolak adanya penciptaan oleh Allah kendatipun telah melihat fakta ini adalah adanya keyakinan buta terhadap atheisme.


Allah tidak menciptakan makhluk hidup melalui proses evolusi

Oleh karena fakta yang menunjukkan adanya penciptaan atau rancangan yang disengaja pada kehidupan adalah nyata, satu-satunya pertanyaan yang masih tersisa adalah "melalui proses yang bagaimanakah makhluk hidup diciptakan." Di sinilah letak kesalahpamahaman yang terjadi di kalangan sejumlah kaum mukmin. Logika keliru yang mengatakan bahwa "Makhluk hidup mungkin saja diciptakan melalui proses evolusi dari satu bentuk ke bentuk lain" sebenarnya masih berkaitan dengan bagaimana proses terjadinya penciptaan makhluk hidup berlangsung.

Sungguh, jika Allah menghendaki, Dia bisa saja menciptakan makhluk hidup melalui proses evolusi yang berawal dari sebuah ketiadaan sebagaimana pernyataan di atas. Dan oleh karena ilmu pengetahuan telah membuktikan bahwa makhluk hidup berevolusi dari satu bentuk ke bentuk yang lain, kita bisa mengatakan bahwa, "Allah menciptakan kehidupan melalui proses evolusi." Misalnya, jika terdapat bukti bahwa reptil berevolusi menjadi burung, maka dapat kita katakan,"Allah merubah reptil menjadi burung dengan perintah-Nya "Kun (Jadilah)!". Sehingga pada akhirnya kedua makhluk hidup ini masing-masing memililiki tubuh yang dipenuhi oleh contoh-contoh rancangan yang sempurna yang tidak dapat dijelaskan dengan konsep kebetulan. Perubahan rancangan ini dari satu bentuk ke bentuk yang lain - jika hal ini memang benar-benar terjadi - akan sudah barang tentu bukti lain yang menunjukkan penciptaan.

Akan tetapi, yang terjadi ternyata bukan yang demikian. Bukti-bukti ilmiah (terutama catatan fosil dan anatomi perbandingan) justru menunjukkan hal yang sebaliknya: tidak dijumpai satu pun bukti di bumi yang menunjukkan proses evolusi pernah terjadi. Catatan fosil dengan jelas menunjukkan bahwa spesies makhluk hidup yang berbeda tidak muncul di muka bumi dengan cara saling berevolusi dari satu spesies ke spesies yang lain. Tidak ada perubahan bentuk sedikit demi sedikit dari makhluk hidup yang satu ke makhluk hidup yang lain dalam jangka waktu yang lama. Sebaliknya, spesies makhluk hidup yang berbeda satu sama lain muncul secara serentak dan tiba-tiba dalam bentuknya yang telah sempurna tanpa didahului oleh nenek moyang yang mirip dengan bentuk-bentuk mereka. Burung bukanlah hasil evolusi dari reptil, dan ikan tidak berevolusi menjadi hewan darat. Tiap-tiap filum makhluk hidup diciptakan masing-masing secara terpisah dengan ciri-cirinya yang khas. Bahkan para evolusionis yang paling terkemuka sekalipun telah terpaksa menerima kenyataan tersebut dan mengakui bahwa hal ini membuktikan adanya fakta penciptaan. Misalnya, seorang ahli palaentologi yang juga seorang evolusionis, Mark Czarnecki mengaku sebagaimana berikut:

Masalah utama yang menjadi kendala dalam pembuktian teori evolusi adalah catatan fosil; yakni sisa-sisa peninggalan spesies punah yang terawetkan dalam lapisan-lapisan geologis Bumi. Catatan [fosil] ini belum pernah menunjukkan bukti-bukti adanya bentuk-bentuk transisi antara yang diramalkan Darwin - sebaliknya spesies [makhluk hidup] muncul dan punah secara tiba-tiba, dan keanehan ini telah memperkuat argumentasi kreasionis [=mereka yang mendukung penciptaan] yang mengatakan bahwa tiap spesies diciptakan oleh Tuhan.

(Mark Czarnecki, "The Revival of the Creationist Crusade", MacLean's, 19 Januari 1981, hal. 56)

Khususnya selama lima puluh tahun terakhir, perkembangan di berbagai bidang ilmu pengetahuan seperti palaentologi, mikrobiologi, genetika dan anatomi perbandingan, dan berbagai penemuan menunjukkan bahwa teori evolusi tidak lah benar. Sebaliknya makhluk hidup muncul di muka bumi secara tiba-tiba dalam bentuknya yang telah beraneka ragam dan sempurna. Oleh karena itu, tidak ada alasan untuk mengatakan bahwa Allah menggunakan proses evolusi dalam penciptaan. Allah telah menciptakan setiap makhluk hidup masing-masing secara khusus dan terpisah, dan pada saat yang sama, dengan perintah-Nya "Kun (Jadilah)!" Dan ini adalah sebuah fakta yang nyata dan pasti.


Kesimpulan

Sungguh sangat penting bagi orang-orang yang beriman untuk senantiasa waspada dan berhati-hati terhadap sistem ideologi yang ditujukan untuk melawan Allah dan din-Nya. Selama 150 tahun, teori evolusi atau Darwinisme telah menjadi dalil serta landasan berpijak bagi semua ideologi anti agama yang telah menyebabkan tragedi bagi kemanusiaan seperti fasisme, komunisme dan imperialisme; serta melegitimasi berbagai tindak kedzaliman tak berperikemanusiaan oleh mereka yang mengadopsi berbagai filsafat ini. Oleh karenanya, tidak sepatutnya kenyataan dan tujuan yang sesungguhnya dari teori ini diabaikan begitu saja. Bagi setiap orang yang mengaku muslim, ia memiliki tanggung jawab utama dalam membuktikan kebohongan setiap ideologi anti agama yang menolak keberadaan Allah dengan perjuangan pemikiran dalam rangka menghancurkan kebatilan dan menyelamatkan masyarakat dari bahayanya.
 
saya termasuk orang yang tidak setuju dan tidak percaya dengan teori evolusi. alasan logisnya ialah menurut teori evolusi manusia sekarang adalah hasil evolusi kera. yang saya pertanyakan apakah evolusi itu hnya terjadi pada kera3 masa lampau, dan tidak terjadi pada kera2 yang hidup sekarang? sejujurnya saya tidak rela kalau dikatakan memiliki nenek moyang kera. bagaimana dengan anda..??????
 
saya termasuk orang yang tidak setuju dan tidak percaya dengan teori evolusi. alasan logisnya ialah menurut teori evolusi manusia sekarang adalah hasil evolusi kera. yang saya pertanyakan apakah evolusi itu hnya terjadi pada kera3 masa lampau, dan tidak terjadi pada kera2 yang hidup sekarang? sejujurnya saya tidak rela kalau dikatakan memiliki nenek moyang kera. bagaimana dengan anda..??????


Setuju bro, manusia adalah manusia, kera adalah kera dan tidak istilah 'Missing Link' antara keduanya karena semua yang ada di jagad raya adalah diciptakan bukan berevolusi

Teori Darwin hanya dugaan dan bukti2 yang tidak jelas belum menjadi teorema yang memerlukan bukti konkrit / kuat dan fakta2 pendukung
 
klo gue sih malah ga setuju klo manusia dari kera karena manusia punya akal budi /no1 sedangkankera emank punya mereka /hmm
 
another copy paste dari harun yahya?

bung, tidakkah anda punya pemikiran sendiri? ato hidup hanya dari setir si harun?

gw udah bilang di post sebelumnya, harun yahya itu tukang tipu.

contoh penipuan yg dilakukannya lagi:

ini statistik palsu.
tapi orang2 seperti anda percaya mentah2, karena mungkin si harun yahya 1 golongan dengan anda dan anda tidak punya pengetahuan sama sekali tentang science.

tahukah anda bangsa perancis adalah salah 1 bangsa yg paling sekuler dan realistis di dunia? (go get wikipedia)

tapi tentu saja ucapan gw gak akan berarti bagi elo, karena orang2 seperti itu hanya akan percaya apa yg ingin mereka percaya saja. bukan percaya pada fakta dan bukti :)

Hasil jajak pendapat di Prancis

menunjukkan bahwa 92% warga

tidak mempercayai teori evolusi


http://www.harunyahya.com/indo/berita/pendapat_di_prancis.htm
 
daripada ngomongin reptil dan burung yg terlalu diluar jangkauan. kita liat manusia aja. manusia purba.
daripada menyebut kera, gue lebih setuju menyebut manusia purba.

mau nanya bagi semua yg ga percaya evolusi.

manusia purba itu menurut kalian apa ?

itu loh yg suka ngelukis di gua gua. di jawa juga ada kan spesies yg terkenal. megantropus paleojavanicus. kalian percaya pitecanthropus erectus gak? mereka kera apa manusia ? kenapa homo erectus sama homo sapiens gak sama tapi mirip? sampe ilmuwan bingung harus menyebut mereka kera apa orang.
kalo ada fosil manusia bungkuk yg berbeda cuma dalam hal volume otak dengan kita, akan kalian sebut apa ?

manusia primitif itu menurut kalian apa?

kenapa di pedalaman afrika masih banyak suku suku yang nggak pake baju. di negri ini pun, di papua masih ada yg telanjang kan? di kepulauan oceania ada suku primitif yg suka makan orang. manusia yang masih barbar tu menurut kalian manusia apa kera?

kenapa tuhan menciptakan seluruh primata mirip dengan manusia ?

monyet, simpanse, gorila, orang utan. semua tuh dari jari tangan&kaki yg lima sampai bentuk alat kelamin semua mirip. orang utan terbukti bisa menggunakan alat dengan tangannya. kenapa manusia yg super spesial. super sempurna. super punya akal budi. struktur fisiknya tak lebih dan tak bukan adalah struktur fisik primata.

percaya manusia itu cuma dari adam dan hawa lebih bodoh dari percaya evolusi. karena perkawinan antar anak mereka bakal incest.
gak mungkin manusia cuma dari sepasang. sedangkan warna rambut, warna kulit, warna bola mata beda beda. gue juga gak rela kalo dibilang
gue bersaudara dengan orang arab atau dengan orang barbar di afrika.

ga ngajak berantem. cuma penasaran dengan pendapat kalian. jawab plis. manusia purba tu apa? manusia primitif tu apa?
 
percaya manusia itu cuma dari adam dan hawa lebih bodoh dari percaya evolusi. karena perkawinan antar anak mereka bakal incest.
gak mungkin manusia cuma dari sepasang. sedangkan warna rambut, warna kulit, warna bola mata beda beda. gue juga gak rela kalo dibilang
gue bersaudara dengan orang arab atau dengan orang barbar di afrika.

ga ngajak berantem. cuma penasaran dengan pendapat kalian. jawab plis. manusia purba tu apa? manusia primitif tu apa?

Kalau masalah adam dan hawa, mungkin saja itu bisa benar, karena perbedaan kulit, mata dan rambut itu bisa dari adaptasi terhadap habitatnya.

Contoh saja orang kulit putih ga mungkin tahan di panasnya savanna Afrika, tetapi yang saya kemukakan itu cuma teori dan kebenarannya belum bisa dipertanggungjawabkan.
 
Klo pernyataan adam dan hawa saya gak setuju itu, walaupun ada di injil alkitab :D
Karena bila Adam dan Hawa memiliki anak yang saling berhubungan badan maka disebut incest,
Dan penilitian mengatakan hubungan incest dapat mengakibatkan anaknya cacat trus gimana dong ?

Sedangkan manusia yang berevolusi berdasarkan fisik mungkin aja, karena pengertian evolusi dlm biologi memang ada, contohnya faktor alam, cuaca, mata pencaharian, dll
 
jika tubuh manusia beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya maka akan secara otomatis menurut gue bagian tubuh yang beradaptasi itu akan berevolusi /no1
 
flu burung awalnya ga bisa nularin manusia
skrg bisa nularin ke manusia

evolusi?mutasi?
ato keajaiban?

:D :D :D
 
ya sama saja, beradaptasi dengan lingkungan sehingga bentuk tubuh berubah, hasilnya ya berevolusi

menurut gw sih jelas beda, kalo evolusi perubahan struktur yang terjadi pada tubuh sangat besar perbedaannya..
kalo adaptasi cuma sedikit penyesuaian saja, seperti orang kulit putih di daerah yang dingin, dan kulit hitan di daerah yang panas...

kalo evolusi, masa orang yang tinggal di daerah dingin akan berevolusi di sekujur tubuhnya akan di tumbuhi bulu2 seperti hewan di kutub...

begitu :)
...salam
 
triple six nggak salah kok,

berikut bedanya adaptasi dan evolusi

adaptasi = penyesuaian diri terhadap lingkungan
evolusi = perubahan fisik spesies akibat penyesuaian diri dalam jangka waktu yg lama

tubuh orang yg tinggal di daerah dingin beradaptasi dengan menciptakan lebih banyak sel darah merah untuk mengontrol suhu tubuh.

kalo dia tetep tinggal disitu dlm waktu yg lama,
anaknya akan beradaptasi dengan lingkungannya sejak kecil.

cucunya, cicitnya, anak cicitnya dst akan mengalami penyesuaian fisik yg disebut evolusi. dah gak bisa disebut adaptasi lagi.

yg dimaksud dengan evolusi bukan perubahan tubuh diri sendiri, tapi perubahan fisik spesies. dan dalam kurun waktu yg sangat panjang.
 
Kayaknya judul yang tepat untuk topik ini "Pro dan Kontra Harun Yahya". Di satu sisi, ada yang mendukung, ada juga yang tidak.

Hehe... Nggak salah sih, tapi keliatannya kalo masalah evolusi pasti yang dibawa-bawa tu Darwin sama Harun.

Diskusi mengenai Evolusi ini dirasa tidak akan ada habisnya, seru...!!!
 
saya termasuk orang yang tidak setuju dan tidak percaya dengan teori evolusi. alasan logisnya ialah menurut teori evolusi manusia sekarang adalah hasil evolusi kera. yang saya pertanyakan apakah evolusi itu hnya terjadi pada kera3 masa lampau, dan tidak terjadi pada kera2 yang hidup sekarang? sejujurnya saya tidak rela kalau dikatakan memiliki nenek moyang kera. bagaimana dengan anda..??????

I agree with you
tapi masalah evo itu ada yang benar dan ada yang tidak jadi kita harus pintar2 dalam membaca suatu artikel tentang evolusi kan ada banyak HOAK yang beredar di bumi ini
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.