• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Berita Nenek Rasminah : Saya Di paksa mengaku

byakuya

IndoForum Activist C
No. Urut
46894
Sejak
25 Jun 2008
Pesan
14.460
Nilai reaksi
288
Poin
83
enek Rasminah, pembantu rumah tangga yang disangka mencuri piring majikannya, Aisyah itu bersaksi bahwa dirinya dipaksa mengaku oleh penyidik, sehingga kasusnya dinyatakan lengkap oleh Kejaksaan.

Hal tersebut terungkap dalam sidang lanjutan di Pengadilan Negeri (PN) Tangerang, Rabu (27/10/2010). Suasana haru menyelimuti persidangan Rasminah yang dicecar sejumlah pertanyaan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) dan majelis hakim.

"Saya tidak mencuri Bapak. Itu semua bohong, fitnah. Itu tidak benar, tidak ada emas dan uang USD 20. Semua barang-barang itu saya dapatkan dari mantan suami Aisyah. Piring itu boleh dikasih. Buntut sapinya juga boleh dikasih," ungkap Rasminah sambil menangis disaksikan Astuti, puterinya.

Nenek 60 tahun itu juga menjelaskan, saat diperiksa di Polsek Metro Ciputat, dirinya dipaksa mengaku mencuri oleh penyidik. "Udah kamu mengaku saja dari pada nanti susah," ucap Rasminah menirukan ucapan petugas.

Setelah dibuat Berita Acara Pemeriksaan (BAP), Rasminah mengaku, berkas tersebut tidak boleh dia baca kembali namun langsung disuruh petugas membubuhkan cap jempol pada BAP yang telah dibuat.

"Saya tidak ngerti BAP. Saya tidak tahu isi BAP itu apa. Maaf majelis hakim, saya tidak bisa membaca dan menulis. Saya tidak pernah sekolah. Saya hanya disuruh memberikan cap jempol. Saya di BAP, tidak ditemani anak saya," jelas Rasminah sambil terus menangis.

inilah contoh perilaku hukum indonesia,makin rendah tingkat keuangannya hukum semakin kejam............(vice versa)

sumber
 
inilah contoh perilaku hukum indonesia,makin rendah tingkat keuangannya hukum semakin kejam............(vice versa)

More laws, less justices /gg...

Kayaknya kalau kayak gini percuma Qt punya hukum seabrek-abrek :p, terutama kalau hukum itu sendiri tidak dipergunakan sebagai mana mestinya...
 
hanya akhlaqul karimah dan hukum Islam-lah yg dapat mengatasi kebathilan ini

*eits, yang sekuler pasti bilang dgn kata2 pusakanya yah :D*
 
yang jelas pengadilan akhirat akan adil... dan pengadil seperti inilah yang akan diadili dengan seadil adilnya...

(banyak banget kata adilnya ya :D)
 
Setelah dibuat Berita Acara Pemeriksaan (BAP), Rasminah mengaku, berkas tersebut tidak boleh dia baca kembali namun langsung disuruh petugas membubuhkan cap jempol pada BAP yang telah dibuat.

"Saya tidak ngerti BAP. Saya tidak tahu isi BAP itu apa. Maaf majelis hakim, saya tidak bisa membaca dan menulis. Saya tidak pernah sekolah. Saya hanya disuruh memberikan cap jempol. Saya di BAP, tidak ditemani anak saya," jelas Rasminah sambil terus menangis.

langsung nangis nih... :(
kejam e yaaa
pengen ku dudul dudul tuh si petugas gak punya hati!!
 
benar2 keterlaluan...mau jadi apa negara ini klo begini hukumnya..
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.