• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Miskin

Status
Tidak terbuka untuk balasan lebih lanjut.

one

IndoForum Junior D
No. Urut
7570
Sejak
4 Okt 2006
Pesan
1.813
Nilai reaksi
276
Poin
83
Dimana-mana nasib orang miskin sama saja. Menjadi urutan paling bawah dalam susunan rantai makanan kapitalisme.

Bekerja siang malam melebihi kapasitas bekerjanya sendiri. Dicambuk dan didera. Malah semua itu seringkali tidak memuaskan majikannya. Selalu saja ada cacatnya.

Keringat dan air mata itu, hanya digantikan oleh beberapa lembar kertas untuk membeli makan secukupnya, sangat jauh bila dibandingkan dengan yang diterima majikannya yang kerjanya hanya leha-leha. Namun tempat tinggalnya sungguh bagus dan nyaman. Ia tidak perlu lelah berjalan kaki karena mengendarai mobil bagus.

Adilkah itu semua? Karena hidup ini tidak seperti permainan monopoli dimana semua pemainnya mendapatkan modal awal yang sama. Dengan 50% strategi dan 50% keberuntungan, pemain yang satu bisa memonopoli semua negara.

Tapi, kemiskinan adalah lingkaran setan. Orangtua yang miskin, tidak akan mampu menyekolahkan anaknya tinggi-tinggi. Dengan ijazah seadanya dan kepintaran seadanya yang didapat dari gen bapaknya yang juga berotak udang, sang anak pun hanya mendapat pekerjaan seadanya dengan gaji secukupnya lalu dia juga mempunyai anak lain dan tidak bisa menyekolahkannya dan begitulah seterusnya.

Ya, ya, kadangkala ada juga orang miskin dengan otak jenius dan bakat bisnis yang luar biasa sehingga bisa menjadi orang kaya. Tapi berapa persennya ?
 
Orang kaya butuh orang miskin agar dibilang 'kaya' kalo smua orang didunia ini kaya gak akan ada pembantu yang bantu2 kita /wah /wah


Ga Je Bo : ON /swt
 
Kaya...atau Miskin Seseorang Kadang ditentukan Oleh Takdir...Kita Tidak Bisa Memilih kita akan lahir kaya ataupun miskin...yang pasti tidak ada seorangpun yang ingin dilahirkan miskin...dan kadang kekayaan pun merupakan sebuah ujian...ujian tentang kerendahan hati...saling berbagi...dan tidak mendeskriminasi...inget bro...'wheel always run' roda terus berputar,lebih mudah bagi orang kaya untuk menjadi jatuh miskin (karena kesombongannya) daripada seorang miskin yang benar2 berjuang dari nol...tapi bila kita sudah memahami akan kerasnya kehidupan, bekerja keras harusnya menjadi sebuah tekad yang bulat,tidak perduli akan hasilnya kita akan menjadi kaya ataupun miskin kembali...tetapi hanya kekayaan hati lah yang membuat seseorang tidak menjadi keras hati maupun sombong ketika dia sudah menjadi seseorang yang telah mempunyai segalanya.

Ingatlah...harta tidak selalu menjamin membuat orang bahagia (walaupun dengan harta yang berlimpah kita seringkali bebas melakukan apa saja).Tapi...selayaknyalah kekayaan hati yang menjadi tolak ukur kekayaan seseorang.Selalu Lihatlah Keatas Jika kau kekurangan tekad untuk mencapai apa yang kau inginkan...tetapi janganlah lupa untuk melihat kebawah untuk mensyukuri apa yang telah kau dapatkan...Ingat!!! 'Kita tidak Boleh menjadi kaya...tetapi kita Harus menjadi kaya' tapi itu bukan berarti kita harus kaya dengan cara apapun...karena kebahagian yang hakiki ketika kita menjadi kaya adalah dengan cara membagi kebahagiaan kita untuk orang lain....karena lo hidup bukan buat diri lo sendiri...tapi untuk selalu memberikan kebahagiaan kepada seseorang yang elo sayangi...selalu ingin melindungi orang yang elo kasihi...serta selalu melenyapkan kesedihan yang lo alami...

"Hidup adalah Perjuangan Bro...teruslah Berjuang hingga elu mendapatkan yang lo inginkan...tapi jangan lo lupa untuk share kebahagiaan elo sama orang lain..." Thank's udah dengerin kata2 gw yg mungkin 'crap' menurut lo yang mungkin 'trash' bagi hati nurani lo...So...masih guna harta Ortu lo yang lo bangga2 in...Sorry klo bahasa gue terlalu teori..sorry klo Bacotan gue terlalu Basi....klo emang ini sebuah 'crap' just loose it....tapi klo emang ini sebuah pelajaran berharga camkan kata2 gue ini baik2 dan ingetin gue ketika gue lupa akan kata2 gue ini...

Soo...

Bagi mereka yang sekarang sedang berjuang untuk merubah takdirnya camkanlah akan kata2 gw ini ...always face the front and never look back...
abuaoi/18112006

Btw,apa gak lebih baik moved nih thread ke heart to heart...buat mod ato admin...yang liat ini....pindahin pls...Thx
 
g jd inget postingan g bbrp waktu lalu di heart to heart
Suatu ketika seseorang yang sangat kaya mengajak anaknya mengunjungi
sebuah kampung dengan tujuan utama memperlihatkan kepada anaknya betapa
orang-orang bisa sangat miskin.



Mereka menginap beberapa hari di sebuah daerah pertanian yang sangat
miskin.



Pada perjalanan pulang, sang Ayah bertanya kepada anaknya.

"Bagaimana perjalanan kali ini?"

"Wah, sangat luar biasa Ayah"

"Kau lihatkan betapa manusia bisa sangat miskin" kata ayahnya.

"Oh iya" kata anaknya

"Jadi, pelajaran apa yang dapat kamu ambil?" tanya ayahnya.

Kemudian si anak menjawab. "Saya saksikan bahwa :



Kita hanya punya satu anjing, mereka punya empat.

Kita punya kolam renang yang luasnya sampai ketengah taman kita dan
mereka memiliki telaga yang tidak ada batasnya.



Kita mengimpor lentera-lentera di taman kita dan mereka memiliki
bintang-bintang pada malam hari.



Kita memiliki patio sampai ke halaman depan, dan mereka memiliki
cakrawala secara utuh.

Kita memiliki sebidang tanah untuk tempat tinggal dan mereka memiliki
ladang yang melampaui pandangan kita.



Kita punya pelayan-pelayan untuk melayani kita, tapi mereka melayani
sesamanya.

Kita membeli untuk makanan kita, mereka menumbuhkannya sendiri.

Kita mempunyai tembok untuk melindungi kekayaan kita dan mereka memiliki
sahabat-sahabat untuk saling melindungi."



Mendengar hal ini sang Ayah tak dapat berbicara.

Kemudian sang anak menambahkan "Terimakasih Ayah, telah menunjukkan
kepada saya betapa miskinnya kita."



Sebenarnya...

Betapa seringnya kita melupakan apa yang kita miliki dan terus
memikirkan apa yang tidak kita punya.

Apa yang dianggap tidak berharga oleh seseorang ternyata merupakan
dambaan bagi orang lain.

Semua ini berdasarkan kepada cara pandang seseorang.

Membuat kita bertanya apakah yang akan terjadi jika kita semua bersyukur atas semua yang telahdisediakan untuk kita daripada kita terus menerus khawatir untuk meminta lebih.
 
g jd inget postingan g bbrp waktu lalu di heart to heart
Yap...Terkadang seseorang terlalu bangga akan apa yang dia miliki hingga tidak bisa melihat apa yang blom dia dapatkan...arti dari perjalanan hidup manusia bukanlah segala bentuk yang dia miliki (karena harta bukanlah segalanya) tapi kebahagiaan yang sudah dia dapatkan yang kadang tidak selalu disyukurinya.


Terus terang...gw juga kadang masih berasa banyak banget nikmat yang nggak gw syukurin.Mungkin Klo nikmat itu ditulis dalam sebuah kitab yang terbuat dari seluruh pohon didunia dan tintanya ditulis sebanyak air yang ada di lautan gak akan cukup untuk menulis semua nikmat yang kita dapatkan.
 
banyak orang miskin tapi kaya hatinya /no1s
 
Itu adalah tugas dan peran yang diberikan Tuhan pada kita, namun kita harus tetap dalam keadaan iman dan takwa. telah dicontohkan oleh orang2 sebelum kita, dan mereka tetap menjadi teladan dunia. sesungguhnya tiap kelebihan yang diberikan lebih berat lagi pertanggungan jawabnya, namun simiskin juga tidak dibenarkan pasrah tapi tetap berusaha maksimal.
 
jadi , kesimpulannya ?
adakah orang yg "merasa" miskin disini ?
 
tergantung, miskin hati or miskin harta kk /? /hmm
 
Saya lebih baik Miskain Harta daripada Miskin Hati ... T_T ...........
 
saya ga milih dua''nya /gg /gg heuheueheuehu musti berimbang lar... ga miskin harta sm ga miskin hati juga...
 
Status
Tidak terbuka untuk balasan lebih lanjut.
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.