Ajido-Marujido
IndoForum VIP: The Special One
- No. Urut
- 10016
- Sejak
- 31 Des 2006
- Pesan
- 4.812
- Nilai reaksi
- 145
- Poin
- 63

METEOR JATUH: Seorang warga di dekat lubang yang diduga bekas jatuhnya meteor di areal persawahanBanjar Gelumpang, Sukawati, Gianyar, Bali, Rabu (2/1).
DENPASAR - Sebuah benda yang diperkirakan meteor jatuh di persawahan di Banjar (dusun) Kelumpang, Sukawati, Kabupaten Gianyar, Bali. Kejadian itu menghebohkan warga setempat. Di tempat tersebut ditemukan kubangan sedalam sekitar 30 centimeter dan diameter satu meter, yang diduga sebagai tempat jatuhnya meteor.
Kejadian berawal Rabu (2/1) sekitar pukul 01.00 Wita. Sejumlah warga melihat kilatan cahaya dari langit menghunjam ke bumi, disertai bunyi ledakan. Petugas Polsek Sukawati pada pagi harinya hanya menemukan tiga butir batu seukuran biji kacang di kubangan itu. Benda itu kini diamankan di Mapolsek untuk keperluan penelitian lebih lanjut.
Pengamat astronomi Bosscha Lembang, Hendro Setyanto mengatakan, benda yang jatuh itu kemungkinan besar adalah meteor. Benda langit tersebut lolos dari gesekan atmosfer. "Dari gambaran warga, kemungkinan besar batu itu adalah meteor yang jatuh ke bumi. Meski sebesar kelereng, akan menimbulkan getaran dan bunyi ledakan," ujar dia.
Menurut Hendro, batu meteor yang berhasil masuk ke bumi, pada umumnya dari unsur logam atau batu yang sangat keras. Sebab, rata-rata habis di atmosfer karena gesekan. "Bumi kita dilindungi oleh atmosfer. Semua benda langit yang masuk ke bumi, akan melewati lapisan atmosfer."
Dia mengatakan, setiap malam puluhan batu meteor masuk ke bumi, namun ukurannya kecil-kecil dan jarang sekali sampai ke bumi. Bila batu meteor berhasil masuk ke bumi, kata dia, itu luar biasa. Hendro menegaskan, jatuhnya meteor ke bumi bukan pertanda apa-apa. Itu hanya peristiwa rutin. "Tapi sebagian masyarakat menganggap ini berkah, tapi itu sih terserah," ujarnya.
Dr Thomas Djamaluddin, peneliti utama astronomi-astrofisika LAPAN Bandung juga menduga benda yang jatuh di Gianyar, Bali, adalah meteor. "Kemungkian benar meteor yang jatuh. Tetapi hubungan antara lubang besar, suara ledakan, dan 3 batu hitam kecil belum bisa saya simpulkan. Saya perlu informasi kondisi tanahnya," ujar dia.
Thomas juga menduga ada batu meteorit yang lebih besar yang masuk ke dalam tanah (kalau tanahnya agak lunak) atau ada lebih banyak pecahan batu meteorit di sekitar lokasi. "Kasus serupa pernah terjadi di Pontianak April 2003 dan ada staf LAPAN Pontianak yang ikut menyaksikan lokasi jatuhnya meteor sebesar kelapa yang bisa diambil dari dalam tanah yang lembek," kata Thomas.
sumber: http://suaramerdeka.com/harian/0801/03/nas05.htm