Angela
IndoForum Addict A
- No. Urut
- 88
- Sejak
- 25 Mar 2006
- Pesan
- 41.816
- Nilai reaksi
- 24
- Poin
- 0
Ane kali ini harap bicara seputaran soal kuliner.
Tapi menu kali ini sungguh special & ajaib gansis.
Lha kog dapat ....
Pernah liat orang menggoreng nasi...?
Pasti dah biasa karena yg di goreng keliatan yaitu nasi beserta bumbu-bumbunya.
Namun ada sebuah menu spesifik yg sering di goreng bila bulan September tiba.
Ajaib & specialnya, bahan yg di goreng nggak ada kelihatan gansis.
Namun bumbunya sangat terasa keciumnya di media sosial ataupun media berita.
Tak salah lagi kalau gansis menduga ini tentang peristiwa bersejarah pemberontakan Partai Komunis Indonesia.
Seperti yg kita tau, Negara Indonesia dengan tegas di dalam TAP MPR melarang keras Ideologi komunis ada & tumbuh di Indonesia.
Namun para pesayang masakan sekalian.
Para politikus & tokoh tertentu, menjelang bulan September hingga awal oktober beralih jadi Koki/Chef.
Mereka sibuk menggoreng isu ini.
Yaaa....
Mereka menggoreng sesuatu yg tidak ada wujudnya & terlarang di Indonesia.
Ajaib & special kan menu gorengan mereka.
Mereka setiap tahun dalam beberapa tahun belakangan ini, kemungkinan besar, mereka akan menyiapkan wajan & sutil mereka tuk menggoreng.
Dengan paras serius, mereka menyiapkan bumbu-bumbu masaknya.
Penasaran dengan bumbu masaknya gansis.
Ane kasi bocoran dikit yaaak bumbu masaknya.
Ketika sebuah film yg dulunya setiap tahun wajib di putar stasiun televisi, namun kini tidak di wajibkan lagi.
Bukan dilarang di putar namun tidak lagi jadi kewajiban para stasiun televisi.
Karena hal tersebut maka sudah sah bagi mereka menjadikan ini bumbu tuk di goreng pada menu sesuai keharapan pikiran mereka.
Padahal film tersebut dapat terus di saksikan lewat media lainnya macam smartphone yg berisi aplikas You Tube & sejenisnya.
Tapi tetap saja di jadikan bumbu penyedap gorengan ini.
Padahal isi film sejarah tersebut, tidak sepenuhnya benar sesuai dengan peristiwa yg terjadi saat itu.
Quote:
Film Propaganda Orba
Film Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI dianggap sebagai film propaganda Soeharto supaya paham komunisme yg pernah akbar di Indonesia, bahkan sempat jadi tiga pilar kekuatan politik utama yg dirumuskan Bung Karno yakni Nasakom (Nasionalis, Agama, Komunis), musnah untuk selama-lamanya di negeri ini.
Tidak semua kejadian yg disuguhkan di dalam film tersebut merupakan peristiwa yg sebenarnya. Banyak adegan yg didramatisir untuk mengesankan bahwa PKI & komunisme merupakan ancaman nyata bagi bangsa Indonesia.
Hal itu justru diakui sendiri oleh Amoroso Katamsi, pemeran Soeharto dalam film Pengkhianatan G30S/PKI. Film ini sengaja dibuat untuk memberi tahu rakyat bagaimana peran PKI saat itu, kadi memang ada semacam muatan politik," ungkapnya kepada Tempo.co (30 Desember 2012).
Memang ada beberapa adegan yg berlebihan," kata aktor kelahiran 21 Oktober 1938 yg pada 1990 diangkat sebagai Direktur PPFN oleh Presiden Soeharto ini.
Sejarawan Hilmar Farid, masih dikutip dari Tempo.co, menegaskan bahwa film ini adalah propaganda Orde Baru yg mewakili pandangan Soeharto tentang peristiwa Gerakan 30 September 1965 yg dibumbui pula dengan sejumlah fantasinya.
Dari segi produksi, kita lihat pembuatannya, ditangani langsung PPFN dengan restu Soeharto," sebut tokoh yg kini menjabat sebagai Direktur Jenderal Kebudayaan di Kementerian Pendidikan & Kebudayaan (Kemendikbud) ini.
Budi Irawanto, peraih Doktor Kajian Asia Tenggara bidang Film di National University of Singapore, menyebut film ini berhasil menjalankan fungsinya sebagai film propaganda dengan sangat baik & sukses mempengaruhi beberapa akbar alam pikiran rakyat Indonesia.
"Film Pengkhianatan G 30 S/PKI adalah salah satu film terbaik dalam menyebar propaganda & kebencian kepada musuhnya, PKI & Gerwani [Gerakan Wanita Indonesia], & itu tertanam dalam benak satu generasi," ujarnya diberitakan Merdeka (29 September 2012).
Sang sutradara & penulis skenario, Arifin C. Noer, juga pernah berkeluh-kesah tentang film garapannya ini. Ia mengakui harus bertarung dengan idealismenya sendiri saat menggarap film Pengkhianatan G30S/PKI.
Walaupun film tersebut tak sepenuhnya benar alur ceritanya namun satu fakta yg harus di akui.
Ada peristiwa pembunuhan para petinggi militer & itu sangat memukul hati nurani bangsa Indonesia.
Namun kalau film tersebut di jadikan rujukan utama sejarah peristiwa tersebut, hal itu juga salah.
Kita memang jangan pernah melupakan sejarah bangsa ini.
Namun jangan juga di suguhi sejarah yg kebenaran & rekayasa sejarah tercampur aduk.
Jadi wajar saja ini film tidak wajib di putar layaknya pada zaman rezim ORBA.
Jangan hingga generasi muda di suguhi sejarah yg belum valid & dapat di pertanggungjawabkan berdasarkan bukti & data yg otentik.
Itu sama saja pembodohan kepada generasi muda sekarang & nantinya.
Lha ane malah melenceng dari tujuan bikin trit ini.
Kita kembali ke jalur awal gansis.
Nah menu ini bagi segelintir orang.
Katanya menu ini,dapat di rasakan namun tidak terlihat.
Bayangkan gansis ada menu gorengan yg kasat mata namun dapat di rasakan.
Mirip hantu ...
Apakah ini menu hantu special & cuma ada & tersedia di bulan September.
Menurut ingatan ane.
Para Koki atau Chef ini, baru akan menggorengnya sebelum bulan September & berakhir di pertengahan Oktober.
Bila ane di suruh menggoreng sesuatu di bulan September.
Mending ane memilih menggoreng ikan yg kaya protein & menyehatkan.
Ditemani nasi putih hangat,sayur bening/bayam & sambal korek.
Sedapnyaaaaa....
Daripada menggoreng sesuatu yg tidak terlihat & belum jelas manfaatnya.
Kenyang kagak, lapar & emosi iya..
Sumber Foto dari google
Hari ini 03:53