yan raditya
IndoForum Addict E
- No. Urut
- 163658
- Sejak
- 31 Jan 2012
- Pesan
- 24.461
- Nilai reaksi
- 72
- Poin
- 48
Pemerintah berencana membuat sodetan di pinggir Kali Ciliwung mulai dari kawasan Bidara Cina, Jatinegara, Jakarta Timur ke Banjir Kanal Timur (BKT).
Bagi Pengamat Tata Kota Yayat Supriyatna, rencana itu sulit terwujud jika pemerintah tidak menyediakan relokasi sesuai keinginan warga. "Tergantung kesiapan menyediakan rumah susun atau tempat relokasi baru. Selama tempat baru tidak sesuai harapan, sulit bagi mereka untuk pindah," katanya saat berbincang dengan Okezone, Kamis (24/1/2013).
Untuk itu, menurut dia, Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) harus mampu menyediakan tempat relokasi yang baru sesuai dengan harapan dan keinginan warga yang akan terkena relokasi untuk pembangunan sodetan tersebut.
"Sekarang tergantung Pak Jokowi, apakah tempat yang baru sesuai harapan mereka dan berapa lama proses dialog terjadi?. Apakah ada ganti rugi dan bagaimana dengan yang tidak setuju?," terangnya.
Artinya, mantan wali kota Solo itu kembali diuji untuk bisa berdialog dan meyakinkan warga agar mau direlokasi tanpa ada protes seperti yang dilakukannya ketika di Solo.
"Apakah Pak Jokowi akan mampu sesukses di Solo tanpa ada protes. Di sini Pak Jokowi harus bisa meyakinkan warga," terangnya.
Seperti diketahui, pemerintah menganggarkan Rp1,2 Triliun untuk membebaskan lahan dan merelokasi warga yang pemukimannya terkena pembuatan sodetan Kali Ciliwung ke arah Banjir Kanal Timur (BKT).
Pemerintah juga menyediakan anggaran Rp500 miliar untuk normalisasi Kali Ciliwung. Dilokasi yang akan terkena sodetan diperkirakan ada 75 ribu Kepala Keluarga (KK) yang akan terkena relokasi.
Bagi Pengamat Tata Kota Yayat Supriyatna, rencana itu sulit terwujud jika pemerintah tidak menyediakan relokasi sesuai keinginan warga. "Tergantung kesiapan menyediakan rumah susun atau tempat relokasi baru. Selama tempat baru tidak sesuai harapan, sulit bagi mereka untuk pindah," katanya saat berbincang dengan Okezone, Kamis (24/1/2013).
Untuk itu, menurut dia, Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) harus mampu menyediakan tempat relokasi yang baru sesuai dengan harapan dan keinginan warga yang akan terkena relokasi untuk pembangunan sodetan tersebut.
"Sekarang tergantung Pak Jokowi, apakah tempat yang baru sesuai harapan mereka dan berapa lama proses dialog terjadi?. Apakah ada ganti rugi dan bagaimana dengan yang tidak setuju?," terangnya.
Artinya, mantan wali kota Solo itu kembali diuji untuk bisa berdialog dan meyakinkan warga agar mau direlokasi tanpa ada protes seperti yang dilakukannya ketika di Solo.
"Apakah Pak Jokowi akan mampu sesukses di Solo tanpa ada protes. Di sini Pak Jokowi harus bisa meyakinkan warga," terangnya.
Seperti diketahui, pemerintah menganggarkan Rp1,2 Triliun untuk membebaskan lahan dan merelokasi warga yang pemukimannya terkena pembuatan sodetan Kali Ciliwung ke arah Banjir Kanal Timur (BKT).
Pemerintah juga menyediakan anggaran Rp500 miliar untuk normalisasi Kali Ciliwung. Dilokasi yang akan terkena sodetan diperkirakan ada 75 ribu Kepala Keluarga (KK) yang akan terkena relokasi.