• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Menggelorakan Anti-PKI dengan Cara PKI

Angela

IndoForum Addict A
No. Urut
88
Sejak
25 Mar 2006
Pesan
41.369
Nilai reaksi
23
Poin
0
Menggelorakan Anti-PKI dengan Cara PKI

SEORANG netizen beberapa hari lalu mengungkapkan rasa kesalnya sebab isu kebangkitan PKI dimunculkan lagi oleh para orang tua yg (maaf) pikiran warasnya sedang terganggu. Dia menulis di Twitter intinya seperti ini (sudah saya edit): Orang-orang tua lagi-lagi berkelahi soal PKI. Kalian dapat cepat mati nggak sih? Bikin repot saja.

Kami yg muda mau kerja, pesta & berkarya. Saya dapat pahami kalau anak-anak muda marah, kesal & kecewa, sebab para orang tua belakangan ini semakin tidak tahu diri maklum juga sih sebab mereka sudah atau menjelang pikun melemparkan isu recehan bin murahan seolah-olah negara sedang gawat karena PKI sedang bangkit lantaran (katanyabanyak ngibulnya sih) pemerintahan sekarang pro-komunis.


Entah pakai rumus apa, kalau mereka, khususnya punggawa ormas yg mengklaim penjaga sorga menyebut komunis, pikiran & mulutnya berucap PKI. Duh, gampang sekali mereka menyebut PKI seperti semudah meludah di sembarang tempat. Jangan-jangan saya yg menulis catatan seperti ini juga dianggap membela PKI karena saya dituding antek komunis (orang bloon bilang PKI).

Lagi pula apa toh salah & dosa komunis? Komunis memang salah satu dari sekian banyak ideologi. Ia sekaligus dimanfaatkan sebagai cara untuk berjuang mencapai tujuan. Komunis tidak identik dengan atheis (tidak percaya Tuhan). Di Rusia yg berideologi komunis, warga negaranya beragama (saya pertegas: percaya Tuhan). Begitu pula di China.

Foto: metrotvnews Pemerintah negeri tirai bambu itu memberikan kebebasan kepada warga negaranya untuk menyembah Tuhan lewat agama. Nggak seperti di sini (maaf) yg mayoritas alergi & takut setengah mati dengan minoritas. Info yg saya dengar, Islam & Kristen malah berkembang pesat di China. Oleh sebab itu sah-sah saja kalau PKS yg bukan partai sapi lho, sebagaimana ditulis Burhanuddin Muhtadi dalam disertasinya, disebut sebagai partai komunis dengan cita rasa ideologi Islam.

Salahkah PKS? Tidak! Apa yg salah dengan PKS? Komunis adalah cara atau alat untuk mencapai tujuan. Dengan cara itulah partai ini sukses mencetak & merekrut kader mulai dari anak taman kanak-kanak, mahasiswa hingga emak-emak.

Sangat mungkin, dengan cara itulah, partai ini bersama partai kesayangannya, Gerindra, memenangi Pilkada DKI tempo hari. Kita tidak boleh sewot. Salah sendiri mengapa kubu yg kalah di Pilkada Jakarta tempo hari tidak mengikuti cara jitu PKS & Gerindra? Andai saja partai pendukung Ahok mengpakai strategi perjuangan PKS, mungkin saja Ahok menang & tidak dijebloskan ke penjara.

Sekali lagi, saya tidak habis pikir kalau ada sementara pihak yg mempersoalkan PKS adalah partai komunis dengan cita rasa Islam (mohon dipahami ini kutipan dari Muhtadibukan kata-kata saya), lalu disimpulkan PKS adalah PKI.

Kalau ada pihak yg menyimpulkan PKS adalah PKI, itu sama bodohnya dengan mereka yg berteriak PKI = Liberal atau Jokowi Pendukung PKI. Lha, bagaimana saya tidak mengatakan bodoh, sebab ketika PKI yg diteriak-teriakkan belakangan ini (katanya) sudah bangkit, menguasai pemerintahan, & sebagainya, nggak pernah kelihatan batang hidungnya. Bayangannya pun tidak kelihatan.


Si pensiunan jenderal Kivlan Zein memang pernah menyebut nama yg disebut-sebut sebagai tokoh yg menghidupkan kembali PKI. Yang mengherankan BIN (Badan Intelijen Negara) kok diam saja ya? Kerja BIN ngapain saja? Pun dengan Polri? Padahal Presiden Jokowi sudah berpesan gebuk, gebuk & gebuk kalau ada PKI. Jika memang nama yg disebut Kivlan bukan fiktif, markas si tokoh PKI itu ada di mana ya? Jangan-jangan tokoh itu diam-diam sudah mendirikan organisasi semacam polit biro atau ormas PKI kecil-kecilan & markasnya di kolong jembatan Casablanka.

Semoga dalam waktu dekat Satpol PP dapat membongkar karena BIN nggak dapat diandalkan. Disebut-sebut, PKI & antek-anteknya (atau hantunya ya?) sudah punya anggota 15.000.000 orang! Gile lo Ndro! Itu berarti kalau mereka ada di Jakarta & tempo hari ikut terlibat dalam Pilkada Jakarta, maka calon gubernur yg mereka dukung bakal menang 100 persen! Malah masih ada sisa suara karena penduduk Jakarta tidak hingga 15 juta, eh siapa tahu dapat dipakai untuk Pilkada di Jawa Barat tahun depan. Hantu PKI memang oh seram hingga-hingga panglima tentara di negeri ini mengeluarkan perintah nonton bareng (nobar) film Pengkhianatan G-30-S/PKI.

Meskipun sang sutradara film tersebut, Arifin C Noer, sudah menyesal karena menciptakan film dokumenter tersebut tetapi tidak sesuai fakta, sang panglima tidak peduli. Pokoknya nobar jalan terus. Kecuali generasi milenial, semua anak muda pra-1998 yg sekarang sudah menginjak dewasa pernah nonton film tersebut. Saya sendiri menonton lebih dari tiga kali.

Kesimpulan setelah nonton film tersebut (saya coba berpikir positif): Aksi kekerasan dalam bentuk apa pun & fitnah dilakukan oleh siapa pun tidak boleh lagi terjadi di negeri yg sayang damai ini. Ideologi komunis & orgnisasi yg pernah mengusungnya (PKI) haram hukumnya hidup di Indonesia, karena kita sudah memiliki ideologi yg terbukti ampuh memersatukan bangsa, Pancasila.

Oleh sebab itu kalau masih ada sementara pihak di sini yg mengpakai cara PKI, bahkan memfitnah & begitu mudahnya menuduh orang atau pihak lain sebagai PKI atau antek-anteknya, maka mereka tak ubahnya sama dengan cara PKI dalam film yg mereka tonton. Jika ada sementara pihak yg coba-coba mengganti ideologi Pancasila dengan ideologi lain, apa bedanya niat busuk Anda dengan cara PKI? Harap simak, saya mengatakan cara PKI, bukan PKI.

Maaf, saya tidak tahu apa motivasi panglima tentara menggelar & menggelorakan nobar film Pengkhianatan G-30-S/PKI? Ingin mencari popularitas menjelang pensiun, eh siapa tahu dapat nyapres 2019? Bukankah kita sudah tutup buku dengan masa lalu? Apa jadinya anak-anak yg masih bau kencur, sebagaimana diberitakan Tempo, kalau sebelum & setelah nonton film tersebut, mereka berteriak-teriak: Bunuh, bunuh, bunuh! Gara-gara PKI dizombikan, ormas-ormas yg sok suci malah termotivasi untuk mencetak bendera berlogo PKI.

Katanya sih untuk keperluan demo. Mendemo siapa? Mendemo pihak yg pantas difitnah sebagai PKI & pendukungnya? Itukah yg kau kehendaki panglima? Cara PKI? Ingat panglima, anak-anak muda sekarang ogah berkonfrontasi.

Mereka harap hidup damai, bekerja, berpesta & berkarya. Ngeri ah mendengar mereka berdoa kapan kita mati?

Hari ini 04:36
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.