goesdun
IndoForum Junior A
- No. Urut
- 32661
- Sejak
- 7 Feb 2008
- Pesan
- 3.022
- Nilai reaksi
- 66
- Poin
- 48
BAU mulut atau disebut halitosis sering mengganggu penampilan seseorang. Tak jarang, hal ini juga bisa "mengganggu" orang di sekitarnya. Secara normal, jika mulut kering karena air liur yang kurang, atau akibat kurang melakukan aktivitas berkunyah, akan menyebabkan bau mulut tak segar. Mengapa terjadi mulut berbau?
Coba dicek, apakah bau mulut itu karena kelainan organ atau hanya karena mulut kering. Bau mulut akibat kelainan sesuatu organ dapat terjadi akibat kelainan pada rongga mulut, dari telinga hidung dan tenggorokan (THT), dari saluran pernapasan atau saluran pencernaan.
Sebagian besar penyebab bau mulut bersumber akibat kelainan pada rongga mulut. Kelainan pada daerah THT bisa karena sinusitis atau rhinitis kronis, kelainan paru bisa berupa bronkitis kronis atau adanya kelainan struktural pada paru seperti bronkiektasis, sedangkan kelainan pencernaan atas bisa karena adanya kuman helicobacter pylori.
Keadaan rongga mulut yang berpotensi menimbulkan bau adalah adanya karies (gigi berlubang), atau adanya sisa akar gigi, karang gigi, peradangan pada gusi, atau penggunaan gigi palsu yang tidak benar. Keadaan kelainan pada gigi menimbulkan bau, salah satunya dikarenakan gigi berlubang. Pada gigi berlubang terjadi penumpukan sisa makanan dalam lubang sehingga terjadi proses pembusukan sisa makanan oleh bakteri -- inilah yang menimbulkan bau busuk.
Pada akar gigi, sisa makanan juga dapat tertinggal akibat adanya permukaan akar yang kasar sehingga sisa makanan yang tertinggal tersebut sulit dibersihkan. Pada gigi yang mempunyai karang pada permukaannya akan menyebabkan permukaan gigi jadi kasar. Hal ini menyebabkan sisa makanan mudah menempel dan sulit dibersihkan, dan lama-kelamaan akan menyebabkan penebalan lapisan karang gigi yang pada akhirnya menimbulkan bau tak sedap.
Peradangan pada gusi terjadi karena adanya karang gigi yang menempel di gigi dan gusi. Gusi yang meradang akan menimbulkan bau tak sedap. Pemakaian gigi palsu yang tidak benar juga menimbulkan bau. Gigi palsu seharusnya dirawat dan dibersihkan dari sisa-sisa makanan. Jika gigi palsu tak dibersihkan, akan menimbulkan bau tak sedap.
Mengingat pentingnya kesehatan gigi dan juga informasi bahwa penyebab terbanyak bau mulut adalah karena masalah gigi, maka masalah seputar gigi dan rongga mulut harus diobati. Berikut tips menjaga mulut agar tetap sehat:
* Pelihara kebersihan mulut dengan menggosok gigi dan lidah.
* Gunakan benang gigi (dental floss) untuk membersihkan sela-sela gigi yang tidak terjangkau sikat gigi.
* Minum air putih sebanyak 8-10 gelas sehari.
* Konsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan. Beberapa buah-buahan tertentu seperti semangka atau bengkuang merupakan buah yang baik dikonsumsi karena banyak mengandung air.
* Hindari merokok, asap rokok memperburuk kebersihan mulut dan menimbulkan aroma yang tak sedap.
* Jika ada masalah dengan gigi, kontrol ke dokter gigi agar perawatan gigi dapat dilakukan dengan sebaik-baiknya.
* Hindari makanan yang beraroma tajam seperti bawang, petai, jengkol, dan durian.
* Hindari makanan yang mudah lengket pada gigi seperti cokelat, es krim, biskuit, dan kue basah lainnya. Jika memang tetap ingin mengonsumsi makanan itu, segera berkumur agar makanan itu tidak menempel pada gigi dalam waktu yang lama. (sdo/tin
Coba dicek, apakah bau mulut itu karena kelainan organ atau hanya karena mulut kering. Bau mulut akibat kelainan sesuatu organ dapat terjadi akibat kelainan pada rongga mulut, dari telinga hidung dan tenggorokan (THT), dari saluran pernapasan atau saluran pencernaan.
Sebagian besar penyebab bau mulut bersumber akibat kelainan pada rongga mulut. Kelainan pada daerah THT bisa karena sinusitis atau rhinitis kronis, kelainan paru bisa berupa bronkitis kronis atau adanya kelainan struktural pada paru seperti bronkiektasis, sedangkan kelainan pencernaan atas bisa karena adanya kuman helicobacter pylori.
Keadaan rongga mulut yang berpotensi menimbulkan bau adalah adanya karies (gigi berlubang), atau adanya sisa akar gigi, karang gigi, peradangan pada gusi, atau penggunaan gigi palsu yang tidak benar. Keadaan kelainan pada gigi menimbulkan bau, salah satunya dikarenakan gigi berlubang. Pada gigi berlubang terjadi penumpukan sisa makanan dalam lubang sehingga terjadi proses pembusukan sisa makanan oleh bakteri -- inilah yang menimbulkan bau busuk.
Pada akar gigi, sisa makanan juga dapat tertinggal akibat adanya permukaan akar yang kasar sehingga sisa makanan yang tertinggal tersebut sulit dibersihkan. Pada gigi yang mempunyai karang pada permukaannya akan menyebabkan permukaan gigi jadi kasar. Hal ini menyebabkan sisa makanan mudah menempel dan sulit dibersihkan, dan lama-kelamaan akan menyebabkan penebalan lapisan karang gigi yang pada akhirnya menimbulkan bau tak sedap.
Peradangan pada gusi terjadi karena adanya karang gigi yang menempel di gigi dan gusi. Gusi yang meradang akan menimbulkan bau tak sedap. Pemakaian gigi palsu yang tidak benar juga menimbulkan bau. Gigi palsu seharusnya dirawat dan dibersihkan dari sisa-sisa makanan. Jika gigi palsu tak dibersihkan, akan menimbulkan bau tak sedap.
Mengingat pentingnya kesehatan gigi dan juga informasi bahwa penyebab terbanyak bau mulut adalah karena masalah gigi, maka masalah seputar gigi dan rongga mulut harus diobati. Berikut tips menjaga mulut agar tetap sehat:
* Pelihara kebersihan mulut dengan menggosok gigi dan lidah.
* Gunakan benang gigi (dental floss) untuk membersihkan sela-sela gigi yang tidak terjangkau sikat gigi.
* Minum air putih sebanyak 8-10 gelas sehari.
* Konsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan. Beberapa buah-buahan tertentu seperti semangka atau bengkuang merupakan buah yang baik dikonsumsi karena banyak mengandung air.
* Hindari merokok, asap rokok memperburuk kebersihan mulut dan menimbulkan aroma yang tak sedap.
* Jika ada masalah dengan gigi, kontrol ke dokter gigi agar perawatan gigi dapat dilakukan dengan sebaik-baiknya.
* Hindari makanan yang beraroma tajam seperti bawang, petai, jengkol, dan durian.
* Hindari makanan yang mudah lengket pada gigi seperti cokelat, es krim, biskuit, dan kue basah lainnya. Jika memang tetap ingin mengonsumsi makanan itu, segera berkumur agar makanan itu tidak menempel pada gigi dalam waktu yang lama. (sdo/tin