saikiae
IndoForum Newbie F
- No. Urut
- 47469
- Sejak
- 3 Jul 2008
- Pesan
- 3
- Nilai reaksi
- 0
- Poin
- 1
Tauhid, saya pernah bikin tulisan kontemplasi di sini
saya lama memikirkan ini. terkesima dengan kenyataan. "Tauhid" adalah kata yang dalam, tidak sekedar hanya satu dalam arti hitungan tapi hakekat. Tauhid bukan lawan dari jamak, dwi tunggal, tri tunggal, kwartet atau apalah. namun juga lawan dari ketiadaan. Para sufi menyebut Allah dengan Al-haq. Kebenaran. dan lawan kebenaran adalah ketiadaan.
"Kemanapun kau memalingkan mukamu, disitu wajah Allah jualah"
pernahkah kita berfikir bahwa segala sesuatu berawal dari keberadaan yang mengisi ketiadaan. Dunia seisinya, adalah sesuatu yang semu yang diisi oleh sebuah titah keberadaan. "Inna ma amruhi idaa aroda syaian, fiinnama yakullu lahu kun fayakun". Ketika Dia menghendaki segala sesuatu itu ada, maka adalah dia. Dalam segala sesuatu (syai'in) ada irodah. dalam nafas (dan kemudian disebut nafsu) pertemuan atas irodah Tuhan dengan ketiadaan, maka ada keabadian dan ada kehampaan. Dunia adalah tempat memproses, bergumul antara keadaan dan ketiadaan. Ketika keadaan lebih dominan maka dia kembali ke keadaan (idiomnya disebut surga), dan ketika ketiadaan mendominasi di dunia, maka dia kembali ke ketiadaan (idiomnya neraka).
ini suatu ilustrasi matematis, yang sangat diketahui dalam filsafat sufi:
0 = melambangkan Ketiadaan /tiada
1 = kebenaran (al haqq) /ada
lihatlah semua angka 2 dst (melambangkan sesuatu baru =mahluk) adalah kombinasi antara 1 dan nol. tak perduli anda menggunakan pendekatan desimal maupun biner sekalipun. 2 adalah 0+1, 3 adalah 0+1+1+1 dan seterusnya. 0 adalah ketiadaan dan satu yang mengisi angka 2 dst adalah irodah Tuhan. Maka Tuhan lebih dekat dengan urat leher kita (immanent). Tapi Tuhan juga suatu yang transenden (bersemayam di arsy/melambangkan ketinggian tempat baik dalam jangkaun maupun kemulyaan), karena yang ada dalam makhluk atau diri kita adalah Tuhan dalam irodah-Nya.
Gambaran dunia dan mahluk itu seperti anda melihat layar komputer: anda melihat obyek yang bergerak di monitor, bisa bermain atau apa saja. akan tetapi visualisasi itu tidaklah sesungguhnya (hakiki) itu hanya semu. Bukankah komputer hanya tau dua hal yaitu Nol dan satu. Bukankah semua yang ada dikomputer di assembling dalam angka mesin berformat biner, 0 dan 1. semua yang seperti ada ternyata tidak begitu adanya.
karena itu ada kata-kata di film matrix yang cukup baik menurut saya;
Inside the matrix there are noones and there are everyones.
CONCLUSION
Tauhid itu adalah mengakui Allah itu Satu, Esa dalam segala hal. Tauhid berasal dari kata Ahad atau Wahid atau 1.
Keyakinan akan tauhid berarti mengakui adanya irodah Tuhan dalam diri kita, dalam semua ciptaannya, dan mengimani keberadaanya.
Keyakinan akan selain pentauhidan Allah, berarti mengakui yang sementara, dan yang tiada sebagai sumber segala sumber, maka kesitu jua dia akan kembali. karena dalam bagiannya ketiadaan mempunyai porsi terbesar.
Bertauhid maka berarti memberi jalan kepada kita kemana nanti kita kembali, dari 0 ke 0 atau dari 1 ke 1. Segala sesuatu berasal dari Allah, dan kepaa-Nya lah segala sesuatu akan kembali.
Waallahu a'lamu bisshowab.
see my blog:
saikiae
saya lama memikirkan ini. terkesima dengan kenyataan. "Tauhid" adalah kata yang dalam, tidak sekedar hanya satu dalam arti hitungan tapi hakekat. Tauhid bukan lawan dari jamak, dwi tunggal, tri tunggal, kwartet atau apalah. namun juga lawan dari ketiadaan. Para sufi menyebut Allah dengan Al-haq. Kebenaran. dan lawan kebenaran adalah ketiadaan.
"Kemanapun kau memalingkan mukamu, disitu wajah Allah jualah"
pernahkah kita berfikir bahwa segala sesuatu berawal dari keberadaan yang mengisi ketiadaan. Dunia seisinya, adalah sesuatu yang semu yang diisi oleh sebuah titah keberadaan. "Inna ma amruhi idaa aroda syaian, fiinnama yakullu lahu kun fayakun". Ketika Dia menghendaki segala sesuatu itu ada, maka adalah dia. Dalam segala sesuatu (syai'in) ada irodah. dalam nafas (dan kemudian disebut nafsu) pertemuan atas irodah Tuhan dengan ketiadaan, maka ada keabadian dan ada kehampaan. Dunia adalah tempat memproses, bergumul antara keadaan dan ketiadaan. Ketika keadaan lebih dominan maka dia kembali ke keadaan (idiomnya disebut surga), dan ketika ketiadaan mendominasi di dunia, maka dia kembali ke ketiadaan (idiomnya neraka).
ini suatu ilustrasi matematis, yang sangat diketahui dalam filsafat sufi:
0 = melambangkan Ketiadaan /tiada
1 = kebenaran (al haqq) /ada
lihatlah semua angka 2 dst (melambangkan sesuatu baru =mahluk) adalah kombinasi antara 1 dan nol. tak perduli anda menggunakan pendekatan desimal maupun biner sekalipun. 2 adalah 0+1, 3 adalah 0+1+1+1 dan seterusnya. 0 adalah ketiadaan dan satu yang mengisi angka 2 dst adalah irodah Tuhan. Maka Tuhan lebih dekat dengan urat leher kita (immanent). Tapi Tuhan juga suatu yang transenden (bersemayam di arsy/melambangkan ketinggian tempat baik dalam jangkaun maupun kemulyaan), karena yang ada dalam makhluk atau diri kita adalah Tuhan dalam irodah-Nya.
Gambaran dunia dan mahluk itu seperti anda melihat layar komputer: anda melihat obyek yang bergerak di monitor, bisa bermain atau apa saja. akan tetapi visualisasi itu tidaklah sesungguhnya (hakiki) itu hanya semu. Bukankah komputer hanya tau dua hal yaitu Nol dan satu. Bukankah semua yang ada dikomputer di assembling dalam angka mesin berformat biner, 0 dan 1. semua yang seperti ada ternyata tidak begitu adanya.
karena itu ada kata-kata di film matrix yang cukup baik menurut saya;
Inside the matrix there are noones and there are everyones.
CONCLUSION
Tauhid itu adalah mengakui Allah itu Satu, Esa dalam segala hal. Tauhid berasal dari kata Ahad atau Wahid atau 1.
Keyakinan akan tauhid berarti mengakui adanya irodah Tuhan dalam diri kita, dalam semua ciptaannya, dan mengimani keberadaanya.
Keyakinan akan selain pentauhidan Allah, berarti mengakui yang sementara, dan yang tiada sebagai sumber segala sumber, maka kesitu jua dia akan kembali. karena dalam bagiannya ketiadaan mempunyai porsi terbesar.
Bertauhid maka berarti memberi jalan kepada kita kemana nanti kita kembali, dari 0 ke 0 atau dari 1 ke 1. Segala sesuatu berasal dari Allah, dan kepaa-Nya lah segala sesuatu akan kembali.
Waallahu a'lamu bisshowab.
see my blog:
saikiae