• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Makan Mayat Teman untuk Bertahan Hidup

roughtorer

IndoForum Senior A
No. Urut
44416
Sejak
24 Mei 2008
Pesan
6.755
Nilai reaksi
174
Poin
63
Sabtu, 8 November 2008 | 14:54 WIB

ST DOMINGO - Lima imigran gelap dari Republik Dominika terpaksa makan mayat teman seperjalanan untuk bertahan hidup selama 15 hari di tengah laut. Mereka selamat, sementara 28 penumpang lainnya tewas. Kapal kayu sepanjang 9 meter itu membawa 33 penumpang, termasuk kapten dan seorang awak kapal, menuju Puerto Rico. Gregorio Maria Marizan (31 tahun) salah satu penumpang, menuturkan bahwa mereka berangkat dari kota pelabuhan Sanchez, Republik Dominika 17 Oktober 2008. Marizan ikut bersama dua adiknya, Saulo dan Emmanuel.

Mereka ingin mencari penghidupan yang lebih baik di wilayah AS itu. Mereka harus melayari rute sejauh 254 km dan menyeberangi Laut Karibia. Waktu berangkat, cuaca sangat bagus dan laut pun tenang. Namun, setelah satu setengah hari perjalanan dua mesin kapal rusak. Para penumpang mulai berselisih. Ada yang ingin pulang, yang lain ingin meneruskan perjalanan. Kapten kapal menolak pulang karena takut ditangkap polisi Dominika.

Perjalanan yang seharusnya hanya dua hari itu, kata Marizan, molor. Keadaan semakin parah ketika gelombang laut justru menjauhkan mereka yang dari tujuan semula. Hari keenam satu per satu penumpang meninggal, termasuk Emmanuel. Di malam ketujuh, kapten kapal menghilang, entah berenang mencari pertolongan atau dibuang ke laut oleh penumpang.

Selama delapan hari terkatung di tengah laut, 28 orang meninggal. Tidak ada secuil pun makanan di kapal itu, dan tiap penumpang yang tersisa seolah menunggu giliran. “Kami harus menunggu 10-15 menit setelah mereka meninggal, lalu melemparkannya ke laut,” tutur pria yang berprofesi sebagai nelayan itu dari ranjang di rumah sakit.

Pada hari ke-14, lapar semakin tak tertahan. Satu penumpang lagi tewas, sehingga tinggal lima yang bertahan. Kali ini mayat itu tidak dibuang. Marizan memutuskan untuk memakan dagingnya untuk menyambung hidup. “Di kulitnya ada lemak kuning setebal sekitar setengah inci, baru setelah itu ada serat,” ungkap Marizan.

Keadaan waktu itu tidak memberi pilihan lain, karena dua minggu hanya minum air hujan. “Kami memotongnya dari kaki dan dada. Kami potong sedikit demi sedikit dan menelannya seperti menelan obat. Kami harus memakannya agar bertahan hidup,” kata Marizan.

Mayat itu benar-benar menyelamatkan mereka. Sehari berikutnya, Sabtu (1/11), di dekat Kepulauan Turks dan Caicos, satuan penjaga pantai AS menyelamatkan mereka, yaitu Maria sendiri, adiknya Saulo, seorang ayah dan anaknya serta seorang perempuan. Sayangnya perempuan itu meninggal setelah tiba di rumah sakit.

“Benar-benar sebuah keajaiban. Saya hanya berdoa agar satu atau dua orang dari kami bisa selamat untuk menceritakan semua ini,” kenang Marizan lagi.

“Empat orang lainnya mengalami dehidrasi dan kakinya bengkak. Tapi mereka akan sembuh dalam waktu dekat,” kata Menteri Pariwisata Rep Dominika Francisco Javier Garcia.

Marizan mengaku, dia dan penumpang lainnya tergiur tawaran kapten kapal yang bernama Fracisco Soler untuk diselundupkan ke Puerto Rico menggunakan kapalnya. “Dia bilang saya hanya perlu bayar satu untuk tiga orang,” cerita Marizan.

Tawaran '3 in 1' itu sangat menggiurkan karena tarif normal adalah 1.800 dolar AS (Rp 19,6 juta) per orang sekali jalan. Jumlah itu setara dengan gaji setahun bagi sebagian besar penduduk Republik Dominika. Korban selamat lain bahkan mengaku menggadaikan rumah untuk ikut perjalanan maut itu.

Terimpit tekanan ekonomi dan harus membiayai tiga anaknya yang berusia 7, 6, dan 4 tahun, Marizan mengiyakan ajakan Soler. “Di sana saya bisa mendapat penghasilan lebih baik dan mengirim uang untuk keluarga,” pikirnya ketika itu.

Kata kanibal berasal dari bahasa suku India Barat. Berdasarkan catatan Christopher Columbus, penduduk Karibia diketahui sebagai pemakan daging manusia. Namun catatan penemu benua Amerika itu tidak bisa dibuktikan.

Suku Aztec juga diyakini mempraktikkan kanibalisme sebagai bagian dari ritual keagamaan. Yang menjadi korban biasanya tawanan perang. PBB pernah menuduh kelompok pemberontak di Republik Demokratik Kongo memakan daging musuhnya.

Pada tahun 1972 pesawat yang mengangkut tim rugby Uruguay jatuh di pengunungan Andes. Yang masih hidup berusaha bertahan dengan memakan daging teman-teman mereka yang tewas. Pada tahun 1920-an, seorang pria Amerika bernama Albert Fish yang dijuluki Bogeyman membunuh dan memakan sejumlah anak. ap/tio/van
 
wah...keren bro...
mantap banget yg selamat..impian ku dari dulu ikut petualangan begitu..hhehehee
 
huek.... makan daging manusia >.< mentah pula kyknya
 
apapun dilakukan untuk bertahan hidup

salut gua
 
yah sumanto kalah donk.. wkwkwk.. gara2 mesin motor mati...
 
wew....kalo mw bertahan hidup itu emang macam2 crny.... /wah
 
Keinginan Hidup yg luar biasa, sampai hari ke-14 bisa tahan gak makan, minum...
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.