Creationz
IndoForum Junior E
- No. Urut
- 6396
- Sejak
- 10 Sep 2006
- Pesan
- 1.516
- Nilai reaksi
- 261
- Poin
- 83
Pertarungan gladiator dalam film berjudul "Gladiator"
Untuk pertama kalinya, para peneliti yakin menemukan makam para petarung kuno yang dikenal sebagai gladiator. Dengan menganalisis tulang-belulang yang ditemukan dan tanda-tanda bekas luka diharapkan dapat terkuak gambaran sebenarnya bagaimana gaya hidup, cara berkelahi, dan penyebab kematian mereka.
Pemakaman tersebut ditemukan di daerah Ephesus, Turki. Wilayah tersebut diperkirakan sebagai bekas kota utama Kerajaam Romawi. Di dalamnya terdapat ribuan serpihan tulang yang tersebar di tiga blok. Dua pakar patologi dari Universitas Kedokteran Vienna, yakni Profesor Karl Grossschmidt dan Profesor Fabian Kanz, telah menghabiskan waktu selama lima tahun terakhir untuk memeriksa dan menganalisisi forensik setiap bagian tulang.
Mereka tengah melacak umur tulang-tukang tersebut, bekas luka, dan penyabab kematiannya. Dari hasil pemeriksaan juga diketahui bahwa terdapat 67 orang yang dimakamkan di sana, rata-rata berusia 20 hingga 30 tahun.
Perawatan luka
Yang menarik, terdapat beberapa bekas luka yang telah dirawat dengan baik. Misalnya, terdapat bukti adanya hasil amputasi. Hal ini menunjukkan bahwa para gladiator mungkin mendapatkan perawatan medis yang sangat baik.
Selain itu, rata-rata tidak terdapat kumpulan luka pada setiap individu. Artinya, tidak terjadi pembantaian atau serangan bertubi-tubi ke tubuh para gladiator. Mungkin, pertarungan di antara gladiator diatur dengan ketat bahkan bisa jadi ada wasit.
Namun, ditemukan pula sejumlah luka mematikan di bagian-bagian vital tubuh. Jika dirunut dari banyak literatur, para petarung yang tidak sanggup menampilkan kemampuannya berkelahi atau pengecut, penonton di sekitar arena akan meneriakkan permintaan lawannya untuk langsung mengakhiri hidupnya.
"Saya telah melihat beberapa ratus tulang-belulang, saya telah melihat sendiri bekas-bekas lukanya, baik yang disembuhkan maupun tidak. Di sini saya juga melihat adanya pemenggalan leher," ujar Dr. Charlotte Roberts, seorang antropolog dari Universitas Durham. Menurutnya temuan ini sangat berarti karena banyak memperlihatkan bukti-bukti yang bertolak belakang dengan sejumlah mitos pertarungan gladiator selama ini.
Catatan sejarah banyak menceritakan risiko seorang gladiator yang harus menghadapi pilihan hidup mati saat berada di dalam arena pertarungan. Namun, kenyataannya mungkin mereka masih bisa menikmati hidup normal lebih panjang setelah bertarung.
Penemuan makam gladiator diklaim sebagai yang pertama kalinya. Sebab, selama ini legenda petarung di zaman kerajaan kuno tersebut hanya diketahui dari mosaik hingga lukisan-lukisan yang ditinggalkan bangsa Romawi saja.
Karakter gladiator terdapat pada hampir sepertiga lampu minyak peninggalan bangsa Romawi yang ditemukan di sejumlah situs arkeologi. Dari berbagai gambaran terlihat bahwa gladiator merupakan pertunjukan keberanian saat itu. Namun, seberapa besar risiko menjadi gladiator saat bertarung atau apakah mereka bisa melarikan diri dari arena tidak diketahui pasti. Apa yang diperlihatkan dalam sejumlah film selama ini hanyalah hasil intuisi sutradara.