SOLO - Di Kota Solo, Jawa Tengah, terdapat kereta wisata kuno yang diberi nama Jaladara. Kereta uap yang lokomotifnya buatan 1896 ini berseri C 1218 dengan gerbong TR 16 dan TR 144 memanfaatkan rel yang melintas di tengah kota.
“Dalam liburan Lebaran kali ini, kami memang hanya mengoperasikan hanya selama dua hari, yakni Selasa (21 Agustus 2012-red) dan Rabu (22 Agustus 2012-red), sementara empat kali,” kata Kasi Lalulintas Dinas Perhubungan Kota Solo Indarjo kepada media, di sela pemantauan perjalanan kereta Jaladara di Solo, baru-baru ini.
Untuk sekali perjalanan pulang dan balik, jarak yang ditempuh sekira 10 kilometer dari Stasiun Purwosari Solo hingga Stasiun Kota Sangkrah dan kembali ke Stasiun Purwosari. Menurut Indarjo, jumlah penumpangnya dibatasi hanya 80 orang. Padahal dalam liburan Lebaran kali ini, peminat yang akan menumpang sangat banyak.
“Kami tidak ingin memaksakan diri untuk terus mengoperasionalkan Jaladara tanpa berhenti mengingat kereta itu usianya sudah terlampau tua. Kami terpaksa mengeluarkan kebijakan waiting list bagi penumpang yang belum sempat terangkut,” jelasnya.
Untuk bisa naik kereta uap kuno Jaladara, harga tiket yang harus dibayar penumpang antara Rp80 ribu hingga Rp150 ribu per orang, tergantung paket wisata yang ditawarkan. Lain halnya jika disewa secara rombongan, di mana harganya menjadi agak lebih murah.
“Sengaja, kereta Jaladara itu diperuntukkan bagi wisatawan yang ingin menikmati Kota Solo,” ungkap Wali Kota Solo
Joko Widodo kepada media dalam suatu kesempatan.
Menurut Jokowi, biaya operasional kereta kuno Jaladara memang tidak murah. Untuk sekali perjalanan dengan jarak tempuh sekira 10 kilometer, bahan bakar yang diperlukan paling tidak sebanyak tiga kubik kayu jati.
“Ya untuk bahan bakarnya saja butuh biaya sekitar Rp3 juta lebih. Sebetulnya tidak mahal jika dibanding bagaimana kenikmatan saat menumpang kereta uap kuno,” ujarnya.