Lars Mittank, Orang Hilang Paling Terkenal di Youtube

[Angela]

Pada tanggal 6 Juli 2014, seorang pria Jerman yg berumur 28 tahun bernama Lars Mittank, terlibat perkelahian dengan sesama turis Jerman lainnya. Perkelahian tersebut terjadi disebuah gerai McDonald di Bulgaria, & dilatarbelakangi oleh persoalan tentang sepakbola. Lars merupakan pendukung klub Bremen, sedangkan mereka berempat merupakan pendukung Bayern Munich. Saat itu Lars cuma sendirian, sedangkan teman-temannya yg lain sudah kembali ke hotel.

Dalam perkelahian tersebut, Lars sempat mendapatkan pukulan dibagian wajahnya & pukulan tersebut menciptakan gendang telinganya pecah. Karena merasa kewalahan, akhirnya Lars melarikan diri & memberitahu teman-temannya bahwa dia baik-baik saja. Salah satu teman Lars yg mendengar hal tersebut keesokan paginya tidak menyangka bahwa Lars berkelahi dengan orang lain, karena sepengetahuannya, Lars adalah orang yg tidak menyukai keributan.

Hari itu adalah saat-saat terakhir Lars berlibur bersama dengan kelima teman sekolahnya dulu. Mereka menghabiskan liburannya di Varna, sebuah resor pantai yg terbentang di sepanjang Pantai Laut Hitam Bulgaria. Mereka kemudian memesan tiket untuk perjalanan pulang menuju ke Hamburg, Jerman. Dan dari sana, mereka akan meneruskan perjalanan dengan naik kereta api menuju Itzehoe, daerah tempat mereka lahir, tinggal, & bekerja.

Namun pada tanggal 7 Juli 2014 pagi, setelah mereka keluar dari hotel, Lars mengatakan bahwa dia mengubah rencana perjalanannya. Dia berencana untuk pergi ke rumah sakit untuk memeriksakan telinganya karena beberapa hari sebelumnya, gendang telinganya pecah akibat perkelahiannya dengan beberapa orang turis & perubahan tekanan udara didalam kabin dapat menciptakannya lebih buruk. Jadi dia harus menunda penerbangan keesokan harinya.

Saat itu merupakan musim liburan & hampir setiap kamar dihampir setiap hotel sudah terisi. Teman-teman Lars sempat khawatir dia tidak akan mendapat kamar untuk tempat tinggalnya sementara, namun pada akhirnya dia mendapatkan sebuah kamar murah didekat bandara yg bernama Hotel Color.

Malam itu, Lars menghubungi ibunya dari kamar hotel. Dengan sikap yg aneh & suara yg berbisik, Lars mengatakan pada ibunya untuk memblokir kartu kreditnya karena dia sedang dibuntuti oleh empat orang yg tidak diketahui & dia sedang mencari tempat untuk bersembunyi. Lalu tiba-tiba saja Lars menutup teleponnya. Tidak lama kemudian dia mengirim sms kepada ibunya & menanyakan tentang Cefuroxime 500, obat antibiotik yg diresepkan untuk mengobati gendang telinganya.

Pada tanggal 8 Juli 2014 jam 1 pagi, Lars sempat meninggalkan hotel, walopun pada akhirnya dia kembali ke kamarnya satu jam kemudian. Tidak ada seorang pun yg tau kemana dia pergi. Dari rekaman CCTV hotel, sebelumnya Lars terlihat berjalan mondar-mandir di foyer hotel, memandang ke luar jendela, & bersembunyi di lift.

Menjelang pagi, Lars kembali menghubungi ibunya & mengatakan bahwa orang-orang yg mengejarnya semakin dekat. Namun percakapan mereka tiba-tiba terputus karena ponselnya kehadapatn baterai. Lars kemudian menyetop taksi untuk berangkat menuju ke bandara. Sehingganya disana, Lars sempat mengirim sms kepada ibunya & memberitahukan bahwa dia sudah hingga di terminal. Dia kemudian keluar dari taksi, mengambil tasnya & berjalan memasuki gedung sambil menggendong tas punggung & menenteng tasnya yg lain.

Sebelum menaiki pesawat, Lars berjalan menuju ke sebuah ruangan dokter bandara yg bernama Dr. Kosta Kostov untuk memeriksakan telinganya kembali. Menurut pengakuan Dr. Kosta, saat itu Lars tampak terlihat gugup & tidak menentu. Dia juga tidak mempercayai obat antibiotik yg sudah diresepkan oleh dokter untuknya. Dan ketika seorang pekerja bangunan masuk, Lars mulai gemetar & mulai menangis sambil berkata bahwa dia tidak mau mati disana & harus keluar dari sana.

Tiba-tiba saja Lars berlari kencang keluar dari ruangan tersebut tanpa membawa barang-barangnya. Dia tampak ketakutan seolah-olah seseorang atau sesuatu sedang mengejarnya. Dari rekaman CCTV bandara yg berdurasi 30 detik, Lars sempat berhenti dipintu masuk utama sebelum dia berlari melintasi lapangan parkir & terlihat berlari menuju kearah hutan terdekat dengan memanjat pagar berduri setinggi 8 kaki. Dan sejak saat itu dia tidak pernah terlihat lagi.

Lars sudah dinyatakan hilang selama hampir satu bulan. Ibu Lars memutuskan untuk menyewa seorang penyelidik swasta yg bernama Andreas Gtig. Andreas mengerjakan penyelidikan dengan menonton rekaman CCTV bandara berulang kali, dia juga menghubungi semua rumah sakit & penampungan para tunawisma yg terdapat di Bulgaria, bahkan dia sengaja terbang ke Varna untuk membagikan selebaran yg berisi foto milik Lars.

Namun semua hal yg dilakukannya tidak membuahkan hasil, setidaknya hingga setahun kemudian banyak orang yg mengklaim pernah melihat Lars. Seorang supir truk mengaku sempat melihat seorang pria yg mirip dengan Lars ikut menumpang truknya dijalan sepi didekat Varna. Selain itu, ada seorang pria tunawisma di Polandia yg juga mirip dengannya. Dan seseorang juga mengklaim sudah berjumpa dengannya di Kanada & mempostingnya di Reddit.

Kemudian pada bulan Desember 2016, pihak kepolisian di Porto Velho, Brasil, juga menemukan seorang pria sedang berjalan disepanjang jalan raya tanpa mengpakai alas kaki. Pakaian pria tersebut terlihat kusut & dia juga terlihat kebingungan. Dia juga tidak memiliki kartu bukti diri & bahkan dia sendiri tidak tau siapa dirinya. Polisi kemudian membawanya ke rumah sakit.

Dari perawakannya, pria tersebut tampak mirip dengan Lars. Oleh karena itu, fotonya yg sedang tidur diranjang rumah sakit beredar dimedia sosial. Beruntung seseorang dapat mengenalinya, & pria tersebut adalah Anton Pilipa, seorang pekerja kemanusiaan yg berasal dari Kanada. Anton sempat dinyatakan hilang lima tahun & sekarang dia sudah kembali berkumpul dengan keluarganya.

Seiring dengan belum ditemukannya keberadaan Lars, berbagai spekulasi bermunculan. Sebagian berpendapat bahwa Lars mengalami paranoia yg diakibatkan oleh obat Cefuroxime 500 yg dikonsumsinya. Lars mengalami ketakutan yg luar biasa & berpikir bahwa dia sedang dalam bahaya. Oleh karena itu dia melarikan diri secara tiba-tiba tanpa membawa barang-barangnya. Disisi lain, kebingungan, kegelisahan, & ketakutan yg dialaminya dapat jadi merupakan hasil dari gegar otak akibat perkelahiannya tempo hari. Namun menurut seorang pakar terapi fisik, gejala gegar otak tidak langsung muncul dalam waktu cuma 1-2 hari saja. Selain itu, perilaku aneh membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk muncul, bukan beberapa hari setelah insiden terjadi.

Spekulasi lainnya, setelah melarikan diri & tersesat di Bulgaria, Lars jadi korban perdagangan manusia mengingat saat itu, Bulgaria jadi negara dengan peringkat paling tinggi di Eropa dengan persoalan Human Traffickingnya. Jika dia masih hidup, dia dapat saja dipaksa untuk jadi seorang prostitusi pria atau dipaksa terlibat didalam sebuah jaringan peredaran narkoba. Namun kalau dia sudah meninggal, kemungkinan akbar dia jadi korban penjualan organ tubuh manusia.

Sekian, & terimakasih.

*

*

*​

sumber 1
sumber 2
sumber 3


​

Hari ini 06:53