• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Berita Lagi-lagi Nunun Dipertanyakan

hendladi

IndoForum Beginner D
No. Urut
113568
Sejak
15 Jan 2011
Pesan
685
Nilai reaksi
2
Poin
18
1438477620X310.jpg


JAKARTA, KOMPAS.com — Sejumlah terdakwa kasus suap cek perjalanan (traveller cheque) dalam pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia pada tahun 2004 yang dimenangkan Miranda S Goeltom kembali mempertanyakan Nunun Nurbaeti dalam nota keberatan mereka yang dibacakan dalam persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Rabu (20/4/2011) malam.

Nunun, istri mantan Wakil Kepala Polri Adang Daradjatun, dinilai sebagai saksi kunci dalam kasus yang menjerat 26 politisi DPR periode1999-2004. Berdasarkan kesaksian di persidangan terungkap, cek perjalanan diberikan oleh Arie Malangjudo yang mengaku mendapat perintah dari pengusaha Nunun. Hingga hari ini Nunun tidak pernah memenuhi panggilan pemeriksaan dengan alasan sakit lupa berat.

Kuasa hukum terdakwa Matheos Pormes dan Soetanto Pranoto, yakni Sylvestor Nong, menyebut Nunun sebagai tokoh fiktif yang tidak pernah dihadirkan KPK. "Apa ada yang pernah berfoto dengan Nunun? Jangan-jangan Nunun adalah tokoh fiktif. Terdakwa layak diadili jika Nunun dihadirkan dalam persidangan," katanya.

Demikian pula dengan kuasa hukum terdakwa lainnya, yakni Petrus Celestinus, yang membacakan eksepsi (nota keberatan) atas nama M Iqbal, politisi PDI-P. Menurut Petrus, persidangan terhadap terdakwa menjungkirbalikkan logika karena hingga kini si pemberi suap belum terungkap.

"KPK hanya mau memeriksa, menjadikan tersangka, kemudian menjadikan terdakwa, sementara pimpinan partai dan pimpinan PDI-P sebagai pihak yang bertanggung jawab sama sekali tidak disentuh. Bahkan pemiliki TC (traveller cheque) yang dari awal disebut-sebut namanya, Nunun Nurbaeti hingga saat ini tidak diperiksa," ujarnya.

Posisi Nunun, lanjut Petrus, sangat strategis tetapi juga misterius. "Sehingga memunculkan sejumlah spekulasi yang menyatakan bahwa TC yang beredar di DPR tidak ada hubungannya dengan Miranda Goeltom (pemenang Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia 2004), tetapi lebih pada kepentingan Nunun untuk menjadikan suaminya sebagai Kapolri," tuturnya.

Politisi PDI-P lainnya, Engelina Pattiasina, mengungkapkan hal senada. Dalam eksepsi yang dibacakannya sendiri, Engelina menuding KPK sengaja menyembunyikan Nunun. "Nunun terkesan kuat diupayakan penuntut umum untuk tidak hadir di pengadilan karena ketika Nunun hadir, maka semua rekayasa, manipulasi, bisa terbuka," katanya.

Terdakwa lainnya, Ni Luh Mariani, membuat eksepsinya dengan judul "Dilema Penegakan Hukum Terkait Nunun Nurbaeti yang Membisu alias Nunun yang Hilang dan Sudah Lenyap". Ni Luh mempertanyakan keberadaan dan pertanggungjawaban Nunun. Menurut dia, Nunun tidak memiliki hati nurani sehingga lepas tanggung jawab dan menghilang.

"Nunun di tempat aman menertawai penegak hukum yang dianggap tidak punya gigi," tuturnya. "Alangkah ironisnya jika Nunun masih hidup tetapi tidak tahu di mana, atau tahu tempatnya tetapi berpura-pura tidak tahu. Atau tahu tempatnya tetapi tidak bisa diganggu karena dijaga harimau perkasa yang tidak bisa dianggap remeh," ucapnya.

Sebagian besar terdakwa merasa dikambinghitamkan dalam kasus dugaan suap cek perjalanan ini. Pasalnya, hingga kini si pemberi suap belum terungkap. KPK di setiap kesempatan menyampaikan bahwa pihaknya terus berupaya menghadirkan Nunun.
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.