@xerox
yang namanya kunti ngebunuh orang belum tentu semua kunti kayak gitu. maap, bukannya ga percaya, tapi temen-temen saya banyak yang dah pernah liat kunti n masih hidup. percaya ga percaya sih, tapi di tempat tinggal saya di daerah camp (tempat tinggal orang yang kerja di chevron) kalo malam emang banyak yang kayak gitu. ga di kantor, sekolah ato di jalan. kadang - kadang saya ekspedisi malam-malam ke situ. biasa, mo ngambil foto setan
Chevron perusahaan minyak di Riau?
masa iya di sana ada kuntilanak? di atas pohon? yakin itu bukan pocong?
kalau dikampung saya kuntilanak itu adalah perempuan yang mati beranak (saat hendak melahirkan) penyebab jadinya kuntilanak biasanya karena saat hamil besar ditinggal sang suami pergi jauh, dan dimakan oleh suwanggi, kalau dikampung saya tidak suka di atas pohon, tapi di bawah (posisi dibelakang) pohon.
cara supaya arwah kuntilanak diterima, kuburannya harus digali kembali dan sang suami harus menyembelih kambing jantan yang masih muda dilubang kubur dan disertai dengan doa-doa dari kepala soa / adat.
saya juga pernah lama di Riau, tp tidak pernah lihat kuntilanak di Riau, di hutan pedalaman daerah sana yang pernah saya jumpai cuma setan bubu (istilah orang kampung saya menyebut setan jenis itu)
bubu=perangkap ikan yang terbuat dari bambu.
setan bubu itu seperti bubu ikan yang menggelinding di jalan.
==
bila saat Anda berjalan di hutan dan tiba-tiba ada setan bubu melintas didekat Anda.
Segera berhenti melangkah, biarkan dia lewat duluan. jika Anda cuek (pura-pura tidak lihat) atau mengejar dan berusaha menangkapnya, Anda nanti akan tersesat di hutan, yang parahnya Anda bisa meninggal.
mengapa?
bukan karena Anda meninggal sakit jantung, karena biasanya setan bubu ini tidak berubah wujud, tapi tetap seperti itu dan hilang dari pandangan mata.
kemudian, setan bubu biasanya membutakan mata (orang Ambon menyebutkan "bale-bale mata"), kemudian jika Anda dilewati oleh setan bubu dan cuek, nanti Anda akan melihat persimpangan jalan, saya ingatkan
"LANGSUNG BERHENTI" karena jika Anda melangkah, biasanya pasti kebiasaan manusia akan melangkah ke arah jalan yang lebih lebar, mulus & mudah dilalui.
tapi sebenarnya persimpangan itu palsu (ilusi) dan bukan jalan, jika Anda teruskan melangkah, bisa jadi Anda akan melangkah ke dalam ngarai / jurang / ada lubang jebakan pemburu (sungga-sungga).
sungga-sungga=lubang besar yang dibawahnya di pasang banyak bambu runcing untuk menangkap hewan buruan, diatasnya ditutup daun-daun.
-
hanya sekedar sharing; saya berdarah maluku, orang tua saya bukan orang kaya, karenanya setelah lulus kuliah, saya kerja kerja di berbagai perusahaan kayu.
masuk keluar hutan masa sudah menjadi kewajiban untuk saya agar bisa menyambung hidup dan membantu orang tua yang sudah renta.
lokasi dimana karyawan lain tidak berani memasukinya, saya terima tawaran dari bos besar karena dengan bonus yang tinggi.
Hutan bukit barisan daerah sumatra, hutan di irian (saat membuat jalan untuk proyek transmigrasi), dan Hutan Tanjung Puting=termasuk hutan rimba yang dilindungi PBB sebagai paru-paru dunia di kalimantan tengah.
tanjung puting termasuk hutan belantara yang sangat ditakuti oleh penduduk sekitar kalimantan, sangat jarang manusia yang bisa masuk dan keluar hidup-hidup dari hutan tanjung puting.
konon penduduk sekitar punya legenda hutan perawan tsb dihuni oleh berbagai jenis makhluk halus yang ganas, sempat legenda tsb menggetarkan bathin saya, namun niat saya tulus, hanya sebagai petugas survey dan demi sesuap nasi menyambung hidup.
kala itu saya tidak langsung memasuki lokasi hutan tanjung puting tsb, namun saya mencari info-info tentang keadaan sebenarnya di dalam hutan tsb.
akhirnya Tuhan mempertemukan saya dengan seorang petugas kepolisian yang berdarah suku dayak. singkat cerita saya diperkenalkan dengan orang tua-tua yang dihormati oleh suku dayak burung.
Akhirnya saya memasuki hutan tsb ber2 dengan salah seorang suku dayak burung yang telah di mantrai oleh kepala adat tsb.
memang di dalam hutan tsb saya menjumpai beberapa kerangka manusia yang sudah separuh terkubur daun-daunan, namun ternyata penyebab mereka tewas di tengah hutan tsb bukanlah karena setan / iblis
tapi oleh binatang berbisa yang dikampung saya juga ada (dipelosok hutan wainibe di Namlea, Ambon)
binatang tsb dikampung saya disebut dengan ular panana; sebenarnya bukan jenis ular, tapi berbentuk seperti kadal seukuran tokek. tapi karena sangat berbisa dan mematikan (lidahnya bercabang), orang Ambon menyebutnya ular panana. Bentuk sama persis tapi berbeda warna, di tanjung puting berwarna agak kemerahan, di ambon berwarna kehitaman, saya juga pernah menjumpai ular panana ini di hutan irian jaya; tapi berwarna agak kecoklatan.
konon ular panana (kadal berbisa) hanya ada di Indonesia.
awalnya saya pikir penyebab kematian orang-orang yang tak pernah kembali tsb adalah karena setan kuntilanak seperti di tanah kelahiran saya, namun setelah mengetahui penyebab kematian orang-orang tsb karena binatang berbisa tsb saya lega, karena saya telah tahu keganasan kadal buta dan cara menyerangnya
bila terkena gigit kadal ini, kita tidak boleh melangkah, karena dalam 3langkah akan membuat racun menyebar ke jantung dan korban langsung meninggal.
^
Wew gw sih blom pernah liat Kunti, beneran ada ya....
di tanah jawa saya belum pernah lihat / menyaksikan tanda-tanda alam awal kemunculan kuntilanak (biasanya diawali bunyi induk ayam yg sedang mengeram)
di kampung saya, di Manipa saya pernah mendengar tanda-tanda awal pemunculan; untungnya saat itu kami ber4 dan salah seorang dari kami adalah kepala soa kampung kami, dan beliau langsung menebarkan garam tumbuk yang telah dimantrai sehingga kami luput dari maut.
tadinya gw gak percaya setelah baca ini gw jadi takut deh..
-----
makhluk gaib memang ada.
kalau ingin menyaksikan dan jenis tidak berbahaya, silahkan ke daerah cepu (tempat pengeboran minyak) di sekitar lokasi situ banyak perkebunan pohon karet, masuklah pada malam hari di atas jam 21:00 malam, tapi jangan datang seorang diri, minimal ber5.
Karena jika salah seorang ada yang kesurupan setan, minimal yang lain bisa mengikat dia. lokasi tsb dulu pernah dipakai untuk lokasi pembantaian orang-orang yang di cap PKI pada jaman pemerintahan Orde Baru, tapi disana bukan kuntilanak, tapi hantu / roh manusia yang nampak seperti manusia tapi kepalanya berantakan seperti bekas ditembak.
tapi jangan dipercayai / diyakini dan tidak untuk ditakuti!
bagi mereka yang mempunyai kelebihan indra ke6 pasti tahu makhluk gaib itu sebenarnya tidak hanya ada dimalam hari, tapi juga pada siang hari seringkali menampakkan diri kepada manusia,
khususnya untuk lokasi dan daerah-daerah yang belum terjangkau listrik dan terjamah manusia.
saya termasuk salah 1 orang yg pernah kerja diperusahaan kayu & pemerintahan yang tugasnya masuk keluar hutan sebagai petugas survey, untuk membuka proyek transmigrasi / membuat jalan di daerah Ambon (kampung saya sendiri) dan Irian Jaya.
Bila rekan sekalian ingin memasuki hutan yang kita belum tahu kondisi pastinya, usahakan mencari info dari penduduk sekitar dulu terutama kepala adat / kepala dukun masyarakat sekitar, jangan gegabah dan jangan sombong.
dengarkan saja seluruh nasihat yang disampaikan, terutama mengenai pantangan; terutama tanda-tanda alam lokasi yg tidak boleh kencing sembarangan & menebang / membacok pohon untuk membuka jalan agar kita bisa lewat / bisa jalan.
bila memasuki hutan biasanya saya minimal ber3, pernah kejadian seorang rekan kerja (orang Ambon juga), mati muntah darah di pedalaman hutan irian karena dia sombong, sembarangan menebas pohon-pohon agar kami bisa lewat, namun saat itu pohon yang terkena tebasan dia; mengucurkan darah segar, saat itu juga teman saya menggelepar, muntah darah dan meninggal di tempat kejadian.
pesan:
Jangan memasuki daerah-daerah yang oleh penduduk sekitar terkenal angker; jika memang kita tidak mempunyai kepentingan khusus; misalkan sebagai petugas survey dari pemerintah untuk membuka jalan, dll.
Jika memang terpaksa dan usahakanlah selalu membawa:
1.Gula Aren / Gula Jawa & garam kasar (garam kristal yang ditumbuk).
2.Lintah / Pacet (masukkan dalam kotak korek api).
3.Siapkan Obor / lentera & usahakan tidak menggunakan senter di dalam hutan belantara (terutama untuk menyenter ke atas pohon).
4.Bawa sumbu kompor, jarum, silet dan golok.
5.Bawa rokok jenis kretek (gudang garam merah / jisamsu), tapi jangan merokok didalam hutan.
6.Jangan sombong dan takabur, jangan membunuh hewan yang Anda temui di dalam hutan.
7.Bila bertemu / berpapasan dengan orang yang tidak dikenal di dalam hutan;
usahakan untuk berhenti dan sejenak; mempersilahkan dia lewat duluan; jangan lupa senyum dan menunduk; tanda kita menghormati dia. Biasanya berwujud orang kampung sekitar yang seperti hendak mencari kayu bakar.
NB:
di hutan daerah bukit barisan sumatra, saya lebih takut bila bertemu dengan babi hutan pejantan
karena bila mendengar suara babi hutan pejantan ini di malam hari, pasti membuat bulu roma bergidik, luar biasa keras dan membuat nyali ciut (seperti raungan motor Harley, mungkin karena gema&sunyi), harus segera memanjat pohon, karena babi itu bisa tahu dimana lokasi kita (dianggap memasuki wilayah dia).
kalau diseruduk pasti usus kita terburai oleh taringnya yang besar. kalau tidak memiliki senjata api, jangan coba-coba melukai babi hutan pejantan ini, karena dia pasti akan mencongkel pohon yang kita naiki sampai rubuh dan menghujamkan kita dengan taringnya.
kebayang tidak? bila diseruduk&dicongkel taring babi hutan pejantan, babi hutan pejantan yang setinggi dada manusia