akatsukigold
IndoForum Junior D
- No. Urut
- 52840
- Sejak
- 16 Sep 2008
- Pesan
- 2.000
- Nilai reaksi
- 47
- Poin
- 48
Kunjungan kerja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Kamis (30/10), disambut demontrasi puluhan mahasiswa perguruan tinggi tersebut.
Aksi para mahasiswa saat kunjungan presiden yang akan memberikan orasi budaya di Undip ini diwarnai aksi dorong antara demonstran dengan polisi yang menjaga aksi tersebut.
Kericuhan terjadi karena mahasiswa memaksa menghadang laju rombongan Presiden yang melintas menuju tempat acara. Polisi mengamankan empat mahasiswa yang diduga menjadi provokator dalam aksi itu.
Kepala Kepolisian Wilayah Kota Besar (Kapolwiltabes) Semarang Komisaris Besar (Kombes) Masjhudi yang memimpin langsung pengamanan kunjungan kerja presiden mengatakan aksi yang digelar para mahasiswa ilegal.
Menurutnya pemberitahuan aksi itu baru disampaikan kemarin (29/10). Padahal, katanya, untuk penyampaian pendapat di muka umum setidaknya harus disampaikan tiga hari sebelum aksi dilaksanakan.
Aksi yang dilakukan mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi di Semarang bertujuan untuk mengevaluasi empat tahun pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Menurut mahasiswa, pemerintahan saat ini dinilai gagal dalam menyejahterakan rakyat. Mereka juga menuntut pemerintah tegas dan serius dalam menyelesaikan bencana lumpur Lapindo.
Mahasiswa juga mendesak pemerintah saat ini untuk segera menuntaskan agenda pemberantasan korupsi.
"Pemerintah juga harus segera menurunkan harga bahan bakar minyak dan diikuti dengan harga kebutuhan pokok," ujar mahasiswa
Aksi para mahasiswa saat kunjungan presiden yang akan memberikan orasi budaya di Undip ini diwarnai aksi dorong antara demonstran dengan polisi yang menjaga aksi tersebut.
Kericuhan terjadi karena mahasiswa memaksa menghadang laju rombongan Presiden yang melintas menuju tempat acara. Polisi mengamankan empat mahasiswa yang diduga menjadi provokator dalam aksi itu.
Kepala Kepolisian Wilayah Kota Besar (Kapolwiltabes) Semarang Komisaris Besar (Kombes) Masjhudi yang memimpin langsung pengamanan kunjungan kerja presiden mengatakan aksi yang digelar para mahasiswa ilegal.
Menurutnya pemberitahuan aksi itu baru disampaikan kemarin (29/10). Padahal, katanya, untuk penyampaian pendapat di muka umum setidaknya harus disampaikan tiga hari sebelum aksi dilaksanakan.
Aksi yang dilakukan mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi di Semarang bertujuan untuk mengevaluasi empat tahun pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Menurut mahasiswa, pemerintahan saat ini dinilai gagal dalam menyejahterakan rakyat. Mereka juga menuntut pemerintah tegas dan serius dalam menyelesaikan bencana lumpur Lapindo.
Mahasiswa juga mendesak pemerintah saat ini untuk segera menuntaskan agenda pemberantasan korupsi.
"Pemerintah juga harus segera menurunkan harga bahan bakar minyak dan diikuti dengan harga kebutuhan pokok," ujar mahasiswa