• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Kumpulan Cerita penggugah spritual

ThirdEye

IndoForum Beginner E
No. Urut
44603
Sejak
27 Mei 2008
Pesan
478
Nilai reaksi
4
Poin
18
Dalam thread ini, semoga kita semua bisa melakukan sharing cerita yang bisa kita petik manfaatnya, baik itu cerita dari buddhist ataupun bukan.
Intinya cerita itu bisa membangkitkan semangat kita di dalam jalur spritual baik dalam segi pratek maupun dalam segi pemahaman.

Boleh di beri komentar.. baik komentar yg berhubungan maupun komentar yg tidak berhubungan.

Terima kasih.
 
Sekitar tahun 1850-an, James McNeill Whistler, seorang pelukis berkebangsaan Amerika, melewatkan beberapa waktu di West Point, Akademi Militer Amerika Serikat – secara akademis ia tidak berhasil. Kisahnya demikian.



Ketika ia disuruh menggambar sebuah jembatan, ia menggambar sebuah jembatan dari batu yang romantis, lengkap dengan tepi sungai yang berumput hijau dan dua orang anak sedang berdiri memancing di sana . “Hilangkan anak-anak itu dari jembatan,” kata instruktur. “Ini adalah pelajaran teknik.”



Whistler menyingkirkan anak-anak itu dari jembatan, dan menggambar mereka sedang memancing dari tepi sungai. Lalu ia berikan kembali lukisan itu. Instruktur itu marah dan berteriak, “Saya menyuruh engkau untuk menyingkirkan anak-anak itu. Hilangkan mereka sama sekali dari gambar.”



Akan tetapi, naluri kreatif dalam diri Whistler begitu kuat. Pekerjaan berikutnya yang ia buat memang sudah menghilangkan anak-anak itu sama sekali dari gambar tersebut. Keduanya terkubur di bawah dua batu nisan kecil yang diletakkan di tepi sungai tersebut.



Renungan apa yang anda dapatkan dari cerita ini?



Sumber: DOA SANG KATAK #2: Meditasi dengan Cerita, Anthony de Mello SJ
 
kura-kura berkumis ~ Ajahn Amaro

Dahulu ada seorang Inggris yang sudah sepuluh tahun lebih mengembara berkeliling Asia guna mencari guru-spiritual yg ideal. Perantauannya berakhir di vihara-nya Ajahn Chah. Orang Inggris tsb mengeluh kepada beliau dengan mengatakan bhw semua guru-spiritual yg pernah dijumpainya ada saja cacat-nya, guru A terlalu suka makan enak, guru B suka hidup nyaman ..., guru C ...,
Ajahn Mahaboowa terlalu suka marah---adanya maraah melulu ...,
Ajahn Buddhadasa terlalu dingin,
Mahasi Sayadaw orang-nya bahkan malah "tidak ada" ! (he is not even there---karena beliau dingin-nya terlebih-lebih lagi)

Ajahn Chah menjawab, "Lha kamu itu mencari kura-kura berkumis !"

[Ajahn Sumedho yg waktu itu bertindak sebagai penerjemah sampai kurang yakin dengan pendengarannya sendiri sehingga ia perlu menanyakan ke Ajahn Chah agar beliau berkenan mengulang jawabannya sekali lagi :))]

~dari ceramah mp3 Ajahn Amaro
 
Ada yang tau nggak maksud Ajahn Chah "Kura-kura berkumis" ???

Atau mungkin yang dimaksud ini kali:
masterroshipeace.jpg


gimana komentar teman2 ???
 
hahaha,,masa kamesenin.....
yang dimaksudkan adalah "anda mencari sesuatu yang tidak mungkin ada,dimana mencari yang sesuai keinginan kita"

sedangkan kehidupan ini adalah dimana tidak mungkin sesempurna apa yang kita inginkan sesuai yang kita dapatkan.

makanya disebut dukha...
tidak sesuai apa yang kita inginkan.

salam metta. ^^
son goku itu adalah monyet yang tanpa bulu di lengan,diwajah,dan dikaki ^^.
 
Pertapa Muda dan Kepiting

Suatu ketika di sore hari yang terasa teduh, tampak seorang pertapa muda
sedang bermeditasi di bawah pohon, tidak jauh dari tepi sungai. Saat sedang
berkonsentrasi memusatkan pikiran, tiba-tiba perhatian pertapa itu terpecah
kala mendengarkan gemericik air yang terdengar tidak beraturan. Perlahan-
lahan, ia kemudian membuka matanya. Pertapa itu segera melihat ke arah tepi
sungai di mana sumber suara tadi berasal. Ternyata, di sana tampak seekor
kepiting yang sedang berusaha keras mengerahkan seluruh kemampuannya
untuk meraih tepian sungai sehingga tidak hanyut oleh arus sungai yang
deras. Melihat hal itu, sang pertapa merasa kasihan. Karena itu,ia segera
mengulurkan tangannya ke arah kepiting untukmembantunya. Melihat tangan
terjulur, dengan sigap kepiting menjepit jari si pertapa muda. Meskipun jarinya
terluka karena jepitan capit kepiting, tetapi hati pertapa itu puas karena bisa
menyelamatkan si kepiting. Kemudian, dia pun melanjutkan kembali
pertapaannya. Belum lama bersila dan mulai memejamkan mata, terdengar lagi
bunyi suara yang sama dari arah tepi sungai. Ternyata kepiting tadi
mengalami kejadian yang sama. Maka, si pertapa muda kembali mengulurkan
tangannya dan membiarkan jarinya dicapit oleh kepiting demi membantunya.
Selesai membantu untuk kali kedua, ternyata kepiting terseret arus lagi.
Maka, pertapa itu menolongnya kembali sehingga jari tangannya makin
membengkak karena jepitan capit kepiting. Melihat kejadian itu, ada seorang
tua yang kemudian datang menghampiri dan menegur si pertapa muda, "Anak
muda, perbuatanmu menolong adalah cerminan hatimu yang baik.Tetapi,
mengapa demi menolong seekor kepiting engkau membiarkan capit kepiting
melukaimu hingga sobek seperti itu? " " Paman, seekor kepiting memang
menggunakan capitnya untuk memegang benda. Dan saya sedang melatih
mengembangkan rasa belas kasih. Maka, saya tidak mempermasalahkan jari
tangan ini terluka asalkan bisa menolong nyawa makhluk lain,
walaupun itu hanya seekor kepiting, " jawab si pertapa
muda dengan kepuasan hati karena telah melatih sikap belas kasihnya dengan
baik. Mendengar jawaban si pertapa muda, kemudian orangtua itu memungut
sebuah ranting. Ia lantas mengulurkan ranting ke arah kepiting yang terlihat
kembali melawan arus sungai.Segera, si kepiting menangkap ranting itu
dengan capitnya." Lihat Anak Muda. Melatih mengembangkan sikap belas
kasih memang baik, tetapi harus pula disertai dengankebijaksanaan. Bila
tujuan kita baik, yakni untuk menolong makhluk lain, bukankah tidak harus
dengan cara mengorbankan diri sendiri. Ranting pun bisa kita manfaatkan,
betul kan? "Seketika itu, si pemuda tersadar. " Terimakasih, Paman. Hari ini
saya belajar sesuatu. Mengembangkan cinta kasih harus disertai dengan
kebijaksanaan. Di kemudian hari, saya akan selalu ingat kebijaksanaan yang
Paman ajarkan.

"Pembaca yang budiman,
Mempunyai sifat belas kasih, mau memerhatikan dan menolongorang lain
adalah perbuatan mulia, entah perhatian itu kita berikan kepada anak kita,
orangtua, sanak saudara,teman,atau kepada siapa pun. Tetapi, kalau cara
kita salah, sering kali perhatian atau bantuan yang kita berikan bukannya
memecahkan masalah, namun justru menjadi bumerang. Kita yang tadinya
tidak tahu apa-apa dan hanya sekadar berniat membantu, malah harus
menanggung beban dan kerugian yang tidak perlu.Karena itu, adanya niat dan
tindakan berbuat baik, seharusnya diberikan dengan cara yang tepat dan
bijak. Dengan begitu, bantuan itu nantinya tidak hanya akan berdampak
positif bagi yang dibantu, tetapi sekaligus membahagiakan dan membawa
kebaikan pula bagi kita yang membantu.
 
*SEPASANG ORANG TUA YANG JUGA MEMBUTUHKAN KASIH SAYANG*



Saya selalu berpikir bahwa orang tua juga harus sama seperti kita, bisa menyesuaikan diri dengan perkembangan yang terjadi di dunia; teknologi baru, informasi baru, system pengelolaan keuangan baru.



Sampai pada beberapa tahun terakhir ini saya baru menyadari bahwa Mereka berusaha mengejarnya dengan susah payah.

Kebanyakan system remote-control yang rumit, istilah-istilah teknis yang tidak dimengerti, sampai pada pengelolaan keuangan yang masih asing bagi mereka.



Akhir-akhir ini saya baru menyadari bahwa tidak jarang orang tua saya menahan untuk tidak membicarakan apa yang mereka ingin tanyakan, atau apa yang ingin mereka lakukan, hanya karena takut mengganggu kami. Tulisan ini sungguh merupakan artikel yang bagus.



Jika bukan karena perjalanan jauh kali ini, saya yang bodoh ini pasti tidak akan mengetahuinya.



Papa mama yang sudah merawat kami tanpa pamrih selama ini, terutama Papa yang sudah pensiun belasan tahun yang lalu, tanpa terasa menua begitu cepat.



Kami lima bersaudara, tetapi hanya tiga yang bisa berkumpul, Memutuskan untuk menemani Papa Mama pergi jalan-jalan ke Singapore.

Dalam perjalanan di atas pesawat, selama 4 jam Papa tidak pergi ke toilet. Meskipun kami sudah berusaha membujuknya, tetapi ia tetap tidak bergeming.



Setiap kami sampai ke suatu tempat wisata, ia pun hanya masuk toilet

Kalau sudah terpaksa sekali.

Suatu kali, Papa masuk ke toilet lama sekali.

Setelah keluar dan tidak melihat kami, ia melihat kesana kemari.



Sampai pada tahap ini saja, Papa juga tidak membuka mulutnya untuk berteriak sehingga membuat kami anak-anaknya kehilangan muka.

Papa hanya berdiri kebingungan di tengah kerumunan orang-orang asing, tetapi tetap tenang dan sabar menunggu kemunculan anak-anaknya.

Akhirnya saya mengerti mengapa Papa tidak mau ke toilet saat jalan-jalan.



Dulu, masih kecil dan belum mengerti.

Sering menertawakan Nenek yang sudah berumur 80 tahun lebih, mengancingkan baju sendiri saja tidak bisa.

Lamban dan bodoh sekali! Pekerjaan yang begitu sederhana, mengapa Orang tua tidak bisa mengerjakannya dengan baik?

Kita belum mengalaminya tentu sulit untuk memahaminya.

Usia makin lanjut, terkadang kaki dan tangan ini tidak dapat diajak kompromi, tidak menuruti kemauan kita.

Saya masih berpikir bahwa antara Papa dengan Nenek ada perbedaan Waktu yang cukup lama, siapa tahu kalau tanpa terasa

Papa sudah sampai di tahap ini juga..



Setelah itu, saya tidak berani bermain-main lagi, setiap saya melihat Ada perubahan pada raut muka Papa, pasti akan berkeras untuk mengantarkannya ke toilet, dan saya sendiri akan berdiri menunggu di depan pintu.

Awalnya Papa merasa agak kurang nyaman, tetapi pelan-pelan akhirnya terbiasa. Saat saya menemani Papa untuk pergi ke toilet dalam perjalanan pulang di atas pesawat, tiba-tiba ia berbisik mengatakan, "Sebenarnya saya tidak bisa mengunci pintu WC dalam pesawat." Saya menepuk-nepuk bahunya dan berkata, "Tidak apa-apa."



Hati terasa pilu, dan ingin sekali memberitahukan adik-adik saya yang Ikut agar dalam perjalanan berikutnya juga membawa suami masing-masing,

Supaya bisa lebih memperhatikan orang tua.

Dan juga ingin mengatakan kepada kakak yang tidak ikut dalam perjalanan ini bahwa uang masih bisa dicari kembali, tetapi rejeki yang paling besar adalah orang tua yang masih sehat dan masih bisa diajak untuk perjalanan jauh.



Setelah masalah mengenai toilet ini sudah terselesaikan, kelak kita Bisa melakukan perjalanan ke tempat yang lebih jauh lagi.

Satu perjalanan ini banyak memberikan hikmah bagi saya, sehingga saat sudah diatas kereta api, tanpa terasa saya meneteskan air mata...

mungkin karena perasaan yang terlalu sensitive, atau juga karena mengkhawatirkan keadaan Papa Mama.



Karena tadinya kurang memperhatikan, menjadi kaget melihat Papa Mama Yang sudah menjadi tua dan lemah; tidak mempunyai 'bahu yang tegap dan

kuat' untuk 'tempat perlindungan yang hangat' seperti dulu lagi.

Ternyata manusia super yang selalu membantu saya untuk mengangkat Langit diatas kepala, juga bisa menjadi tua.
 
Hadiah yang tak ternilai bagi orang-orang yang Anda sayangi

the-gift-of-love.jpg


1. KEHADIRAN

Kehadiran orang yang dikasihi rasanya adalah kado yang tak ternilai harganya. Memang kita bisa juga hadir dihadapannya lewat surat , telepon, foto atau faks. Namun dengan berada disampingnya Anda dan dia dapat berbagi perasaan, perhatian, dan kasih sayang secara lebih utuh dan intensif. Dengan demikian, kualitas kehadiran juga penting. Jadikan kehadiran Anda sebagai pembawa kebahagian.


2. MENDENGAR

Sedikit orang yang mampu memberikan kado ini, sebab, kebanyakan orang lebih suka didengarkan, ketimbang mendengarkan. Sudah lama diketehui bahwa keharmonisan hubungan antar manusia amat ditentukan oleh kesediaan saling mendengarkan. Berikan kado ini untuknya. Dengan mencurahkan perhatian pada segala ucapannya, secara tak langsung kita juga telah menumbuhkan kesabaran dan kerendahan hati. Untuk bisa mendengar dengan baik, pastikan Anda dalam keadaan betul-betul relaks dan bisa menangkap utuh apa yang disampaikan. Tatap wajahnya. Tidak perlu menyela, mengkritik, apalagi menghakimi. Biarkan ia menuntaskannya. Ini memudahkan Anda memberi tanggapan yang tepat setelah itu. Tidak harus berupa diskusi atau penilaian. Sekedar ucapan terima kasihpun akan terdengar manis baginya.

3. D I A M

Seperti kata-kata, didalam diam juga ada kekuatan. Diam bisa dipakai untuk menghukum, mengusir, atau membingungkan orang. Tapi lebih dari segalanya. Diam juga bisa menunjukkan kecintaan kita pada seseorang karena memberinya "ruang". Terlebih jika sehari-hari kita sudah terbiasa gemar menasihati, mengatur, mengkritik bahkan mengomeli.

4. KEBEBASAN

Mencintai seseorang bukan berarti memberi kita hak penuh untuk memiliki atau mengatur kehidupan orang bersangkutan. Bisakah kita mengaku mencintai seseorang jika kita selalu mengekangnya? Memberi kebebasan adalah salah satu perwujudan cinta. Makna kebebasan bukanlah, " Kau bebas berbuat semaumu." Lebih dalam dari itu, memberi kebebasan adalah memberinya kepercayaan penuh untuk bertanggung jawab atas segala hal yang ia putuskan atau lakukan.

5. KEINDAHAN

Siapa yang tak bahagia, jika orang yang disayangi tiba-tiba tampil lebih ganteng atau cantik? Tampil indah dan rupawan juga merupakan kado lho. Bahkan tak salah jika Anda mengkadokannya tiap hari! Selain keindahan penampilan pribadi, Anda pun bisa menghadiahkan keindahan suasana dirumah. Vas dan bunga segar cantik diruang keluarga atau meja makan yang tertata indah, misalnya.

6. TANGGAPAN POSITIF

Tanpa, sadar, sering kita memberikan penilaian negatif terhadap pikiran, sikap atau tindakan orang yang kita sayangi. Seolah-olah tidak ada yang benar dari dirinya dan kebenaran mutlak hanya pada kita. Kali ini, coba hadiahkan tanggapan positif. Nyatakan dengan jelas dan tulus. Cobalah ingat, berapa kali dalam seminggu terakhir anda mengucapkan terima kasih atas segala hal yang dilakukannya demi Anda. Ingat-ingat pula, pernahkah Anda memujinya. Kedua hal itu, ucapan terima kasih dan pujian (dan juga permintaan maaf ), adalah kado cinta yang sering terlupakan.

7. KESEDIAAN MENGALAH

Tidak semua masalah layak menjai bahan pertengkaran. Apalagi sampai menjadi cekcok yang hebat. Semestinya Anda pertimbangkan, apa iya sebuah hubungan cinta dikorbankan jadi berantakan hanya gara-gara persoalan itu? Bila Anda memikirkan hal ini, berarti Anda siap memberikan kado "kesediaan mengalah" Okelah, Anda mungkin kesal atau marah karena dia telat datang memenuhi janji. Tapi kalau kejadiannya baru sekali itu, kenapa mesti jadi pemicu pertengkaran yang berlarut-larut ? Kesediaan untuk mengalah juga dapat melunturkan sakit hati dan mengajak kita menyadari bahwa tidak ada manusia yang sempurna didunia ini

8. SENYUMAN

Percaya atau tidak, kekuatan senyuman amat luar biasa. Senyuman, terlebih yang diberikan dengan tulus, bisa menjadi pencair hubungan yang beku, pemberi semangat dalam keputus asaan. pencerah suasana muram, bahkan obat penenang jiwa yang resah. Senyuman juga merupakan isyarat untuk membuka diri dengan dunia sekeliling kita. Kapan terakhir kali anda menghadiahkan senyuman manis pada orang yang dikasihi ?
 
Chatting dengan Tuhan

TUHAN : Kamu memanggilKu ?

AKU : MemanggilMu ? Tidak.. Ini siapa ya ?

TUHAN : Ini TUHAN. Aku mendengar doamu. Jadi Aku ingin berbincang-bincang denganmu.

AKU : Ya, saya memang sering berdoa, hanya agar saya merasa lebih baik. Tapi sekarang saya sedang sibuk, sangat sibuk.

TUHAN : Sedang sibuk apa ? Semut juga sibuk.

AKU : Nggak tau ya. Yang pasti saya tidak punya waktu luang sedikitpun. Hidup jadi seperti diburu-buru. Setiap waktu telah menjadi waktu sibuk.

TUHAN : Benar sekali. Aktivitas memberimu kesibukan. Tapi Produktifitas memberimu hasil. Aktifitas memakan waktu, Produktifitas membebaskan waktu.

AKU : Saya mengerti itu. Tapi saya tetap tidak dapat menghindarinya. Sebenarnya, saya tidak mengharapkan Tuhan mengajakku chatting seperti ini.

TUHAN : Aku ingin memecahkan masalahmu dengan waktu, dengan memberimu beberapa petunjuk. Di era internet ini, Aku ingin menggunakan medium yang lebih nyaman untukmu daripada sekedar lewat mimpi, misalnya.

AKU : OKE, sekarang beritahu saya, mengapa hidup jadi begitu rumit ?

TUHAN : Berhentilah menganalisa hidup. Jalani saja. Analisa-lah yang membuatnya jadi rumit.

AKU : Kalau begitu mengapa kami manusia tidak pernah merasa Senang ?

TUHAN : Hari ini adalah hari esok yang kamu khawatirkan kemarin. Kamu merasa khawatir karena kamu menganalisa. Merasa khawatir menjadi kebiasaanmu. Karena itulah kamu tidak pernah merasa senang.

AKU : Tapi bagaimana mungkin kita tidak khawatir jika ada begitu banyak ketidakpastian.

TUHAN : Ketidakpastian itu tidak bisa dihindari. Tapi kekhawatiran adalah sebuah pilihan.

AKU : Tapi, begitu banyak rasa sakit karena ketidakpastian.

TUHAN : Rasa sakit tidak bisa dihindari, tetapi penderitaan adalah sebuah pilihan.

AKU : Jika Penderitaan itu pilihan,mengapa orang baik selalu Menderita ?

TUHAN : Intan tidak dapat diasah tanpa gesekan. Emas tidak dapat dimurnikan tanpa api. Orang baik melewati rintangan, tanpa menderita. Dengan pengalaman itu hidup mereka menjadi lebih baik bukan sebaliknya.

AKU : Maksudnya pengalaman pahit itu berguna?

TUHAN : Ya. Dari segala sisi, pengalaman adalah guru yang keras. Guru pengalaman memberi ujian dulu, baru pemahamannya.

AKU : Tetapi, mengapa kami harus melalui semua ujian itu ? Mengapa kami tidak dapat hidup bebas dari masalah ?

TUHAN : Masalah adalah rintangan yang ditujukan untuk meningkatkan kekuatan mental. Kekuatan dari dalam diri bisa keluar dari perjuangan dan rintangan, bukan dari berleha - leha.

AKU : Sejujurnya ditengah segala persoalan ini, k ami tidak tahu kemana harus melangkah ...

TUHAN : Jika kamu melihat keluar, maka kamu tidak akan tahu kemana kamu melangkah.Lihatlah ke dalam. Melihat keluar, kamu bermimpi. Melihat ke dalam, kamu terjaga. Mata memberimu penglihatan. Hati memberimu arah.

AKU : Kadang - kadang ketidakberhasilan membuatku menderita. Apa yang dapat saya lakukan ?

TUHAN : Keberhasilan adalah ukuran yang dibuat oleh orang lain. Kepuasan adalah ukuran yang dibuat olehmu sendiri. Mengetahui tujuan perjalanan akan terasa lebih memuaskan daripada mengetahui bahwa kau sedang berjalan. Bekerjalah dengan kompas, biarkan orang lain bekejaran dengan waktu.

AKU : Di dalam saat sulit, bagaimana saya bisa tetap termotivasi ?

TUHAN : Selalulah melihat sudah berapa jauh kamu berjalan, daripada masih berapa jauh kamu harus berjalan. Selalu hitung yang harus kau syukuri, jangan hitung apa yang tidak kau peroleh.

AKU : Apa yang menarik dari manusia ?

TUHAN : Jika menderita, mereka bertanya "Mengapa harus aku ?". Jika mereka bahagia, tidak ada yang pernah bertanya "Mengapa harus aku ?".

AKU : Kadangkala saya bertanya, siapa saya, mengapa saya disini ?

TUHAN : Jangan mencari siapa kamu, tapi tentukanlah ingin menjadi apa kamu. Berhentilah mencari mengapa saya di sini. Ciptakan tujuan itu. Hidup bukanlah proses pencarian, tapi sebuah proses penciptaan.

AKU : Bagaimana saya bisa mendapat yang terbaik dalam hidup ini ?

TUHAN : Hadapilah masa lalu-mu tanpa penyesalan. Peganglah saat ini dengan keyakinan. Siapkan masa depan tanpa rasa takut.

AKU : Pertanyaan terakhir. Seringkali saya merasa doa - doaku tidak dijawab.

TUHAN : Tidak ada doa yang tidak dijawab. Tapi seringkali jawabannya adalah TIDAK.

AKU : Terima Kasih Tuhan atas chatting yang indah ini.

TUHAN : Oke. Teguhlah dalam iman, dan buanglah rasa takut. Hidup adalah misteri untuk dipecahkan, bukan masalah untuk diselesaikan. Percayalah pa daKu. Hidup itu indah jika kamu tahu cara untuk hidup.


TUHAN has signed out.




komen:
Ada yg sudah pernah chatting dengan Tuhan ???
 
lucu tapi bagus loh...salut gw....positif sekali.
 
wah boleh neh buat jadi blog
 
Ada "Tukang Judi" mampir juga di forum buddhist....hehehe
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.