Handyplast
IndoForum Beginner D
- No. Urut
- 10814
- Sejak
- 29 Jan 2007
- Pesan
- 608
- Nilai reaksi
- 219
- Poin
- 43
Kulit Manusia Dihuni 182 Spesies Bakteri
Minggu, 11/02/2007
PENELITI menemukan, kulit manusia dihuni sekitar 182 spesies bakteri liar. Beberapa spesies bakteri tersebut rupanya telah hidup pada kulit manusia secara permanen, sedangkan sisanya hanya singgah sebentar di tubuh manusia.
Namun,jangan khawatir karena menurut pakar mikrobiologi dari New York University School of Medicine Martin Blaser, bakteri tersebut sudah berada lama pada kulit manusia dan beberapa di antara mereka bermanfaat. Dalam penelitian tersebut, Blaser dan koleganya menggunakan kain penyeka yang telah diusap ke bagian lengan bawah enam orang objek peneliti untuk mempelajari populasi bakteri pada kulit manusia.
Enam orang ini semuanya berada dalam kondisi sehat. ”Kami mengidentifikasi sekitar 182 spesies bakteri. Berdasarkan jumlah tersebut, kami memperkirakan paling tidak ada 250 spesies bakteri di seluruh kulit,” tutur Blaser. Blaser mengistilahkan, sebuah kebun binatang yang bagus mungkin memiliki 100 spesies atau 200 spesies.
”Manusia telah mengetahui bahwa terdapat spesies bakteri yang berbeda pada kulit bagian lengan bawah, dan mereka berada di kebun binatang yang baik,” jelas Blaser. Bakteri adalah mikroorganisme sel tunggal yang dipercaya sebagai makhluk yang hidup pertama di dunia.
Di antara bakteri tersebut, beberapa menyebabkan penyakit, sementara sisanya berada pada tubuh kita secara normal. Salah satu contoh bakteri baik adalah bakteri pada sistem pencernaan manusia. ”Tanpa bakteri baik, tubuh tidak akan mampu bertahan,” terang salah seorang ilmuwan yang terlibat dalam penelitian Zhan Gao. Para peneliti menekankan, mikroba yang terdapat pada tubuh sebenarnya melebihi sel manusia, yakni sepuluh banding satu.
Blaser mengungkapkan, mikroba hakikatnya adalah bagian dari tubuh manusia. Manusia berpikir bahwa banyak organisme normal melindungi kulit. Blaser pun menyarankan untuk tidak mencuci tangan setiap waktu karena pada dasarnya kita akan menghilangkan salah satu lapisan pelindung tubuh. Keberadaan bakteri pada kulit manusia sudah sejak lama diketahui para peneliti. Namun, Blaser beserta koleganya menggunakan teknik molekul canggih berdasarkan pada Deoxyribonucleic acid (DNA) untuk melakukan sensus yang tepat dan teliti.
Sumber : sindo
Minggu, 11/02/2007
PENELITI menemukan, kulit manusia dihuni sekitar 182 spesies bakteri liar. Beberapa spesies bakteri tersebut rupanya telah hidup pada kulit manusia secara permanen, sedangkan sisanya hanya singgah sebentar di tubuh manusia.
Namun,jangan khawatir karena menurut pakar mikrobiologi dari New York University School of Medicine Martin Blaser, bakteri tersebut sudah berada lama pada kulit manusia dan beberapa di antara mereka bermanfaat. Dalam penelitian tersebut, Blaser dan koleganya menggunakan kain penyeka yang telah diusap ke bagian lengan bawah enam orang objek peneliti untuk mempelajari populasi bakteri pada kulit manusia.
Enam orang ini semuanya berada dalam kondisi sehat. ”Kami mengidentifikasi sekitar 182 spesies bakteri. Berdasarkan jumlah tersebut, kami memperkirakan paling tidak ada 250 spesies bakteri di seluruh kulit,” tutur Blaser. Blaser mengistilahkan, sebuah kebun binatang yang bagus mungkin memiliki 100 spesies atau 200 spesies.
”Manusia telah mengetahui bahwa terdapat spesies bakteri yang berbeda pada kulit bagian lengan bawah, dan mereka berada di kebun binatang yang baik,” jelas Blaser. Bakteri adalah mikroorganisme sel tunggal yang dipercaya sebagai makhluk yang hidup pertama di dunia.
Di antara bakteri tersebut, beberapa menyebabkan penyakit, sementara sisanya berada pada tubuh kita secara normal. Salah satu contoh bakteri baik adalah bakteri pada sistem pencernaan manusia. ”Tanpa bakteri baik, tubuh tidak akan mampu bertahan,” terang salah seorang ilmuwan yang terlibat dalam penelitian Zhan Gao. Para peneliti menekankan, mikroba yang terdapat pada tubuh sebenarnya melebihi sel manusia, yakni sepuluh banding satu.
Blaser mengungkapkan, mikroba hakikatnya adalah bagian dari tubuh manusia. Manusia berpikir bahwa banyak organisme normal melindungi kulit. Blaser pun menyarankan untuk tidak mencuci tangan setiap waktu karena pada dasarnya kita akan menghilangkan salah satu lapisan pelindung tubuh. Keberadaan bakteri pada kulit manusia sudah sejak lama diketahui para peneliti. Namun, Blaser beserta koleganya menggunakan teknik molekul canggih berdasarkan pada Deoxyribonucleic acid (DNA) untuk melakukan sensus yang tepat dan teliti.
Sumber : sindo