• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Kritik Hadis

the_jalinus

IndoForum Junior D
No. Urut
15803
Sejak
18 Mei 2007
Pesan
1.943
Nilai reaksi
49
Poin
48
Saya hanya mencoba mengutip dari sebuah buku yang berjudul “Al-Musthafa manusia pilihan yang disucikan” karangan Jalaluddin rakhmat.

Pendeknya ada dua cara dalam meneliti hadis. pertama, kritik sanad, yang berkaitan dengan para perowi hadis. kedua, kritik matan yang berkaitan tentang isi hadis itu. Yang akan coba saya uraikan adalah yang kedua. saya akan mencoba menguraikannya dengan beberapa contoh hadis.

ABU BAKAR MENJADI IMAM SHALAT PADA HARI-HARI TERAKHIR ROSULULLAH SAW
hadis ini biasanya dijadian dalil oleh sebagian orang sebagai pertanda bahwa Abu Bakar di calonkan sebagai khalifah sepeninggal Rosulullah. Katanya, kalau Rosulullah ridho dalam urusan ibadah, tentunya akan lebih ridho lagi jika Abu Bakar dijadikan imam dalam urusan dunia kita.
Hadis ini terdapat dalam Bukhori, hadis no 713 . Dari Aisyah dia berkata, “ketika sakit Rosulullah sudah berat, datanglah Bilal mengajak shalat”. Lalu Rosulullah berkata,” Suruh Abu Bakar salat untuk manusia.” Lalu aku berkata “Ya Rosulullah! Abu Bakar itu orang yang lemah, dia ini tidak sanggup mengganti kedudukanmu. Nanti orang tidak mendengar suaranya, alangkah baiknya kalau Umar saja disuruh. Rosululah berkata, “Suruh Abu Bakar salat!” lalu aku berkata kepada Hafshah, “katakan bahwa Abu Bakar itu laki-laki yang lemah, kalau dia mengganti kedudukanmu nanti suaranya tidak akan bisa didengar orang.” Lalu Rosulullah marah dan berkata, “kamu itu seperti perempuan-perempuan yang mengelilingi Yusuf, suruh Abu Bakar di tengah-tengah manusia. Ketika sudah masuk waktu salat, Rosulullah merasa enteng, kemudian beliau berdiri bersandar kepada dua orang, kakinya bergelantung dan masuk ke masjid. Ketika Abu Bakar mendengar Rosulullah memberi isyarat kepadanya untuk meneruskannya, kemudian Rosulullah datang dan duduk disebelah kiri Abu Bakar, waktu itu Abu Bakar salat berdiri dan Rosulullah salat duduk, Abu Bakar bermakmum kepada Rosululah dan orang-orang bermakmum kepada Abu Bakar.
 
Jadi ada dua keadaan, Rosulullah duduk, Abu Bakar berdiri. Dan ini riwayat dari Shahih Bukhori, dan kita lihat kontradiksinya

1. Kontradiksi perilaku Rosulullah dalam salatnya. Dalam hadis Bukhori no. 713 tersebut Rosulullah duduk disebelah kiri Abu Bakar. Dalam hadis no 683 Rosulullah duduk dihadapan Abu Bakar. Dalam hadis no. 664 rosulullah duduk di sebelah kanan Abu Bakar.
2. kontradiksi dalam menafsirkan peristiwa itu. Apakah imamnya satu yaitu Abu Bakar, atau dua yaitu Abu Bakar dan Nabi? Rosululah duduk sebagai imam dan Abu Bakar berdiri sebagai makmum. Orang banyak bermakmum kepada Abu Bakar. Atau imamnya itu dua yaitu Abu Bakar dan rosulullah. Kalau berdasarkan fikih, tidak boleh imam itu lebih dari satu orang. Yang aneh itu dalam shahih bukhori hadis no 722 itu disebutkan bahwa kalau imam duduk, makmum pun harus duduk pula. Ini bunyi hadisnya
”dari Abu Hurairah dari Nabi saw. Sesungguhnya dia berkata “ imam itu diangkat untuk diikuti, maka janganlah kamu berikhtilaf denganya. Apabila imam ruku, maka rukuklah kamu. Bila imam membaca sami’alluhuliman hamidah, maka bacalah olehmu rabbana lakal hamdu. Bila imam sujud, maka sujudlah kamu, kalau imam salatnya dalam keadaan duduk, kamu pun harus duduk seluruhnya, dan luruskanlah saf dalam salat. Sesungguhnya meluruskan saf itu adalah sebagian daripada keindahan salat.
Jadi bagaimana hadis itu? Rosulullah jadi imam dan duduk sedangkan Abu Bakar berdiri.
3. dalam hadis lain, HR. bukhori no. 3667, disebutkan oleh Aisyah bahwa ketika Rosulullah wafat, Abu Bakar berada di Sunh, sebuah tempat kira-kira beberapa puluh kilometer di luar kota Madinah. Jadi pada hari-hari terakhir Rosulullah, Abu Bakar tidak berada di madinah. Karena itu peristiwa Abu Bakar menjadi imam salat agak diragukan terjadi. Abu Bakar tidak berada di madinah pada hari-hari terakhir Rosulullah. Ini menurut Aisyah sendiri yang justru menceritakan peristiwa shalat itu.
4. dalam hampir seluruh kitab tarikh disebutkan bahwa Abu Bakar pada hari-hari terakhir Rosulullah, Abu Bakar berada dalam pasukan Usamah pada suatu tempat yang namanya Jurf. Malah diriwayatkan begitu sampai di jurf, Abu Bakar mendengar Rosulullah meninggal dunia. Segera ia bergegas kembali dari Jurf. Ada juga riwayat bahwa umar lebih dahulu tahu tentang meninggalyna rosulullah dan tidak mempercayainya. Ia baru yakin nabi meninggal dunia setelah Abu Bakar datang dari luar kota. Padahal dalam hadis yang kita bicarakan disebutkan bahwa perintah menyuruh shalat (Abu Bakar disuruh jadi imam) itu terjadi pada hari terakhir, karena keesokan harinya Rosulullah meninggal dunia. Dan waktu itu Abu Bakar masih berada di jurf.
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.