pinnacullata
IndoForum Activist C
- No. Urut
- 24506
- Sejak
- 24 Okt 2007
- Pesan
- 13.034
- Nilai reaksi
- 224
- Poin
- 63
Apa artikel di bawah ini bener ya? Kalo iya ngeri amat yach........
dapet dr seorang teman yg bekerja di ProdDev-KalbeFarma
Dear all,
beberapa hari yang lalu, sales kami membawa produk yang namanya "kripik setan". DInamakan demikian oleh karena rasanya yang luar biasa pedas. Harganya? Murah meriah. Dua ratus perak sanggup bikin elo yang paling tabah sekalipun "nangis" sesenggukan.
Gua sendiri mencoba satu bungkus. Rasanya hebat, gurih, wangi dan
lezat.
Tapi setelah satu bungkus habis, saya perlu minum 1,5 liter aqua
untuk
menghilangkan rasa pedas yang luar biasa. Sepanjang perjalanan
pulang ke
rumah, saya harus berhenti dua kali di jalan untuk piss :-p
Iseng-iseng,
produk tersebut kami berikan kepada R&D perusahaan
kami. Ini
dikarenakan timbulnya kecurigaan di hati kami terhadap produk ini.
Harganya
cuma 200 perak, tapi saat ini harga cabe luar biasa mahal. Terakhir
kali
beli cabe, pembantu saya hanya dapat dua butir rawit untuk uang
Rp200.
Sadis ga sih?
Hasilnya.... . luar biasa. Ternyata rasa pedas dari keripik tersebut
diperoleh lebih banyak dari.......balsem gosok. Hiiii....balsem obat
gosok. tersebut, diolah menjadi makanan.
Produk kripset ini lagi beken banget di daerah bogor dan depok.
Guys, masih banyak lagi makanan-makanan ajaib di luar sana . Sekedar
gambaran, mungkin teman-teman pernah bertemu produk chiki-chiki
dengan
merek ga jelas, dijual murah banget (gopek kebawah). Kami pernah
bertanya-tanya, bagaimana mungkin bisa memperoduksi barang semurah itu. Hampir mustahil. Untuk itu kami mendatangi beberapa perusahaa sejenis yang
masuk kategori kecil/industri rumah tangga.
Nah ini yang kami temukan. Untuk mengaduk material utama dengan
bumbu,
supaya bisa merata, diperlukan mesin yang namanya molen. Mesin ini
cara
kerjanya hampir mirip dengan mesin molen buat ngaduk semen.
Kedalam mesin ini, material utama dimasukkan bersama bumbu terus di
aduk
merata. Pada pelaksanaannya, bisa dipastikan TIDAK MUNGKIN
meniadakan
produk terbuang. Karena, pada saat di putar, pasti sejumlah material
akan
terlempar keluar. Ini tidak bisa dihindari. Inilah yang membuat
produk
tersebut menjadi mahal. Nah....untuk produsen ecak-ecak (produsen
kecil/home industry), materi sisa yang tercecer di lantai tersebut
disapu
lalu dimasukkan kembali ke dalam molen. Nah...barang yang seperti
itulah
yang dibeli oleh anak-anak kita di kantin sekolah.
Sadis. Ini kisah nyata lho. Bukan mau
menjelek-jelekan home industry, tapi hanya ingin membuat teman-teman sekalian berhati-hati dengan produk makanan yang sangat murah. Bahkan makanan seperti itu ikut serta mencetak ijin depkes di kemasannya. Ga tahu ijin boong-boongan atau eman asli.
dapet dr seorang teman yg bekerja di ProdDev-KalbeFarma
Dear all,
beberapa hari yang lalu, sales kami membawa produk yang namanya "kripik setan". DInamakan demikian oleh karena rasanya yang luar biasa pedas. Harganya? Murah meriah. Dua ratus perak sanggup bikin elo yang paling tabah sekalipun "nangis" sesenggukan.
Gua sendiri mencoba satu bungkus. Rasanya hebat, gurih, wangi dan
lezat.
Tapi setelah satu bungkus habis, saya perlu minum 1,5 liter aqua
untuk
menghilangkan rasa pedas yang luar biasa. Sepanjang perjalanan
pulang ke
rumah, saya harus berhenti dua kali di jalan untuk piss :-p
Iseng-iseng,
produk tersebut kami berikan kepada R&D perusahaan
kami. Ini
dikarenakan timbulnya kecurigaan di hati kami terhadap produk ini.
Harganya
cuma 200 perak, tapi saat ini harga cabe luar biasa mahal. Terakhir
kali
beli cabe, pembantu saya hanya dapat dua butir rawit untuk uang
Rp200.
Sadis ga sih?
Hasilnya.... . luar biasa. Ternyata rasa pedas dari keripik tersebut
diperoleh lebih banyak dari.......balsem gosok. Hiiii....balsem obat
gosok. tersebut, diolah menjadi makanan.
Produk kripset ini lagi beken banget di daerah bogor dan depok.
Guys, masih banyak lagi makanan-makanan ajaib di luar sana . Sekedar
gambaran, mungkin teman-teman pernah bertemu produk chiki-chiki
dengan
merek ga jelas, dijual murah banget (gopek kebawah). Kami pernah
bertanya-tanya, bagaimana mungkin bisa memperoduksi barang semurah itu. Hampir mustahil. Untuk itu kami mendatangi beberapa perusahaa sejenis yang
masuk kategori kecil/industri rumah tangga.
Nah ini yang kami temukan. Untuk mengaduk material utama dengan
bumbu,
supaya bisa merata, diperlukan mesin yang namanya molen. Mesin ini
cara
kerjanya hampir mirip dengan mesin molen buat ngaduk semen.
Kedalam mesin ini, material utama dimasukkan bersama bumbu terus di
aduk
merata. Pada pelaksanaannya, bisa dipastikan TIDAK MUNGKIN
meniadakan
produk terbuang. Karena, pada saat di putar, pasti sejumlah material
akan
terlempar keluar. Ini tidak bisa dihindari. Inilah yang membuat
produk
tersebut menjadi mahal. Nah....untuk produsen ecak-ecak (produsen
kecil/home industry), materi sisa yang tercecer di lantai tersebut
disapu
lalu dimasukkan kembali ke dalam molen. Nah...barang yang seperti
itulah
yang dibeli oleh anak-anak kita di kantin sekolah.
Sadis. Ini kisah nyata lho. Bukan mau
menjelek-jelekan home industry, tapi hanya ingin membuat teman-teman sekalian berhati-hati dengan produk makanan yang sangat murah. Bahkan makanan seperti itu ikut serta mencetak ijin depkes di kemasannya. Ga tahu ijin boong-boongan atau eman asli.