Pusat gempa beruntun yang dimula Rabu (15/8) sore waktu setepat, ditandai dengan kotak berwarna merah terjadi di sekitar lokasi yang sama di pantai barat Peru.
LIMA, KAMIS - Korban gempa di pantai barat Peru terus bertambah dan jumlah yang meninggal mencapai 115 orang. menteri Kesehatan Peru menyatakan lebih dari 1000 orang juga dilaporkan mengalami luka-luka.
Berbicara di depan siaran yang dipancarkan radio Radioprogramas dan CPN, Menteri Carlos Vellejos memberikan data terakhir jumlah korban tersebut. Ia mengatakan pihaknya tengah mengirim tim untuk melakukan evakuasi di Kota Ica yang mengalami dampak terparah.
Sebelumnya deputi menteri kesehatan Jose Calderon menyampaikan dampak yang buruk di kota berpenduduk 650 ribu orang itu. Ia mengimbau warga Peru untuk mendonorkan darahnya bagi para korban luka-luka dan telah mengirimkan tim dokter dan perawat ke sana. Laporan terakhir menyebutkan puluhan orang masih mengantri di rumah sakit-rumah sakit meminta pertolongan meskipun bangunan rumah sakit ikut terkena dampak gempa.
Badan survai geologi AS mencatat gempa pertama berkekuatan 7,9 Mw terjadi Rabu (15/8) pukul 6.40 waktu setempat atau Kamis (16/8) dinihari WIB dan berpusat di pantai barat Peru pada 13,322 Lintang Selatan dan 76,508 Bujur Barat di kedalaman 40,7 kilometer. Disusul gempa bekekuatan 5,8 (07.02 WIB), 5,9 (07,19), 5,9 (08.02 WIB), dan 5,4 (08.35 WIB) di sekitar lokasi yang sama.
Gempa tersebut memicu peringatan tsunami dari Pacific Tsunami Warning System di Hawaii untuk wilayan pantai barat Peru, Chili, Ekuador, Kolombia, hingga Panama dan Meksiko. Namun, tidak ada laporan terjadinya tsunami sejauh ini.
Peru termasuk wilayah langganan gempa besar karena berada di atas zona subduksi (penunjaman) dua lempeng benua. Gempa besar sebelumnya terjadi pada 1974 berkekuatan 7,6 pada bulan Oktober disusul 7,2 sebulan kemudian.
Kompas.co.id