yan raditya
IndoForum Addict E
- No. Urut
- 163658
- Sejak
- 31 Jan 2012
- Pesan
- 24.461
- Nilai reaksi
- 72
- Poin
- 48
Sejak Jumat (29/1/2016) sore, sejumlah warga curiga terhadap keberadaan seorang laki-laki mengenakan baju berkerah warna hitam, bercelana panjang, dan menggendong tas ransel.
Sore itu dia yang duduk di bangku taman Alun-Alun LamaUngaran Kabupaten Semarang tampak serius (tatapan tajam) memandangi lingkungan sekitar taman tersebut.
Warga semakin curiga dan khawatir terhadap keberadaan maupun sikap pria misterius itu setelah teringat foto yang sempat ditayangkan di sejumlah media massa baik cetak maupun elektronik.
Wajahnya mirip seperti tokoh teroris bernama Santoso alias Santo alias Abu Wardah yang hingga kini masih diburu aparat keamanan. Yang beda hanya warna kulitnya.
Takut terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, warga kemudian melaporkan ke petugas kepolisian setempat sembari menunjukkan dokumentasi foto pria yang dimaksud, yang sempat dijepretnya.
Memperoleh laporan tersebut, Kasat Reskrim Polres SemarangAKP Herman Sophian menerjunkan tim Reserse Mobile (Resmob) untuk memantau dan mengawal pergerakan sosok pria yang dimaksud itu.
"Hingga petang tadi kami kawal. Tidak langsung kami tangkap atau interograsi di lokasi demi kenyamanan warga sekitar. Seusai Magrib tadi, dia beranjak dari tempat duduknya dan berjalan kaki melintasi Jalan Diponegoro Ungaran ke arah Kota Semarang. Nah, tepat di sekitar Perempatan Assalamah Ungaran, kami amankan dia," kata AKP Herman kepada Tribun Jateng, Jumat (29/1/2016) petang.
Herman menyampaikan, sesampainya di Mapolres Semarang, petugas kemudian menggeledah seluruh barang bawaan termasuk mengintrograsi pria yang diketahui bernama Dimas Cokro Bayu Purnama Aji (36) warga Jalan Raya Munggah Desa Sumberrejo Kecamatan Wonosalam Kabupaten Jombang Provinsi Jawa Timur.
Setelah dicek, tas tersebut ternyata hanya berisi sejumlah pakaian dan batu akik.
"Saat kami tanyai, dia menyampaikan sedang menempuh perjalanan dengan cara berjalan kaki. Tujuannya ingin memutari Pulau Jawa seperti yang pernah dilakukan orangtua dan saudaranya. Cara tersebut diungkapkan sudah dijalankan sejak 2006 lalu. Saat diperiksa, kami tidak temukan identitas dirinya secara tertulis. Informasi tersebut berdasarkan keterangan lisannya kepada kami," jelasnya.
Meskipun demikian, pihaknya bersyukur dan berterimakasih kepada warga di wilayah hukumnya yang turut serta aktif memantau serta melaporkan ketika menemukan sesuatu yang mencurigakan.
Bagaimanapun, langkah warga setempat dan kepolisian sebagai bentuk antisipasi dini terhadap potensi-potensi yang dapat memicu gangguan keamanan dan ketertiban bermasyarakat.
"Dia akan kami inapkan dan periksa lebih lanjut dalam kurun waktu 1 x 24 jam. Kami juga telah mengambil sidik jari serta foto retina guna kepentingan identifikasi. Kami pun secepatnya berkoordinasi dengan Polres Jombang untuk memastikan atau mencocokkan identitas Bayu. Sekecil apapun informasi yang kami dapatkan, pasti akan kami tindaklanjuti," paparnya.
Sore itu dia yang duduk di bangku taman Alun-Alun LamaUngaran Kabupaten Semarang tampak serius (tatapan tajam) memandangi lingkungan sekitar taman tersebut.
Warga semakin curiga dan khawatir terhadap keberadaan maupun sikap pria misterius itu setelah teringat foto yang sempat ditayangkan di sejumlah media massa baik cetak maupun elektronik.
Wajahnya mirip seperti tokoh teroris bernama Santoso alias Santo alias Abu Wardah yang hingga kini masih diburu aparat keamanan. Yang beda hanya warna kulitnya.
Takut terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, warga kemudian melaporkan ke petugas kepolisian setempat sembari menunjukkan dokumentasi foto pria yang dimaksud, yang sempat dijepretnya.
Memperoleh laporan tersebut, Kasat Reskrim Polres SemarangAKP Herman Sophian menerjunkan tim Reserse Mobile (Resmob) untuk memantau dan mengawal pergerakan sosok pria yang dimaksud itu.
"Hingga petang tadi kami kawal. Tidak langsung kami tangkap atau interograsi di lokasi demi kenyamanan warga sekitar. Seusai Magrib tadi, dia beranjak dari tempat duduknya dan berjalan kaki melintasi Jalan Diponegoro Ungaran ke arah Kota Semarang. Nah, tepat di sekitar Perempatan Assalamah Ungaran, kami amankan dia," kata AKP Herman kepada Tribun Jateng, Jumat (29/1/2016) petang.
Herman menyampaikan, sesampainya di Mapolres Semarang, petugas kemudian menggeledah seluruh barang bawaan termasuk mengintrograsi pria yang diketahui bernama Dimas Cokro Bayu Purnama Aji (36) warga Jalan Raya Munggah Desa Sumberrejo Kecamatan Wonosalam Kabupaten Jombang Provinsi Jawa Timur.
Setelah dicek, tas tersebut ternyata hanya berisi sejumlah pakaian dan batu akik.
"Saat kami tanyai, dia menyampaikan sedang menempuh perjalanan dengan cara berjalan kaki. Tujuannya ingin memutari Pulau Jawa seperti yang pernah dilakukan orangtua dan saudaranya. Cara tersebut diungkapkan sudah dijalankan sejak 2006 lalu. Saat diperiksa, kami tidak temukan identitas dirinya secara tertulis. Informasi tersebut berdasarkan keterangan lisannya kepada kami," jelasnya.
Meskipun demikian, pihaknya bersyukur dan berterimakasih kepada warga di wilayah hukumnya yang turut serta aktif memantau serta melaporkan ketika menemukan sesuatu yang mencurigakan.
Bagaimanapun, langkah warga setempat dan kepolisian sebagai bentuk antisipasi dini terhadap potensi-potensi yang dapat memicu gangguan keamanan dan ketertiban bermasyarakat.
"Dia akan kami inapkan dan periksa lebih lanjut dalam kurun waktu 1 x 24 jam. Kami juga telah mengambil sidik jari serta foto retina guna kepentingan identifikasi. Kami pun secepatnya berkoordinasi dengan Polres Jombang untuk memastikan atau mencocokkan identitas Bayu. Sekecil apapun informasi yang kami dapatkan, pasti akan kami tindaklanjuti," paparnya.