• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

kisah-kisah inspiratif abad 21 yg dilakukan Tuhan yg hidup lewat Gereja-gerejaNya

Katolik

IndoForum Newbie C
No. Urut
59654
Sejak
20 Des 2008
Pesan
140
Nilai reaksi
2
Poin
18
Ergi, Buah Hati Yang Nyaris Pergi

Ergi adalah seorang anak yang sangat lincah dan super aktif baik di rumah maupun di sekolah. Tedy Christian, ayahnya, begitu menyayangi Ergi, anak semata wayangnya. Kehadiran Ergi di dalam keluarga Tedy sangat dinantikan karena Tedy dan Melyana harus menunggu selama tiga tahun sampai akhirnya Tedy hadir dalam kehidupan mereka. Namun pada suatu siang mereka hanya bisa pasrah mendapati anaknya terkapar karena tertabrak truk.

5 Desember 2006

Pada siang itu, Ergi ditemani oleh mbaknya membeli minuman di warung depan rumah persis di sebelah jalan. Mbaknya yang sedang mengambil sedotan tidak terlalu memperhatikan Ergi sedangkan Ergi sendiri setelah menerima minuman tanpa sedotan langsung mau pulang ke rumah. Tanpa disangka, di waktu yang bersamaan sebuah mobil truk yang bermuatan limun sedang menyalip kendaraan lain dan posisi Ergi sudah berada di bibir jalan. Tanpa dapat dihindari lagi, tubuh mungil Ergi ditabrak truk tersebut.

Johan, paman Ergi, yang sedang berada di sekitar tempat kejadian segera berlari mendengar teriakan histeris mbaknya memanggil nama Ergi. Johan mendapati tubuh Ergi yang masih tergeletak di bahu jalan dengan luka menganga di kepala. Tanpa berpikir panjang, Johan segera membawa Ergi ke rumah sakit. Johan menekan tangannya ke luka Ergi yang menganga, berusaha menghentikan darah yang terus mengalir.

Tedy dan Melyana, istrinya, saat itu sedang berada di rumah orang tua Melyana. Tedy ke sana bermaksud menjemput Melyana sekalian membawa pesanan Suryana, ayah mertuanya. Teriakan massa menyebabkan Suryana segera mencari tahu apa yang sebenarnya sedang terjadi. Suryana serta merta mendatangi massa mencari informasi sedangkan Teddy sendiri malah beranjak ke belakang karena hatinya ciut jika mendengar berita-berita yang mengerikan.

Tanpa disangka, informasi massa menyebutkan bahwa korban tabrakan bernama Ergi. Mendengar hal ini, saat itu juga Teddy merasa jantungnya berhenti berdetak dan darahnya berhenti mengalir. Melyana sendiri langsung pingsan mendengar kabar itu. Teddy segera berlari ke tempat kejadian tapi ia tidak dapat menemukan Ergi karena Johan sudah membawanya terlebih dahulu ke rumah sakit.

Kritis Tanpa Pengharapan

Nyawa Ergi terancam. Akibat benturan keras di bagian kepalanya, Ergi harus segera menjalani operasi. Kondisi Ergi sangat parah. Banyak kemungkinan yang dapat terjadi dengan kondisi Ergi yang seperti itu. Dengan tubuh dan usia sekecil Ergi (3 tahun) yang mendapat luka serius di kepalanya, besar kemungkinan Ergi akan mati. Adapun kemungkinan yang lain, seperti cedera di kepala pada umumnya, meskipun sembuh bisa saja ada beberapa saraf yang terganggu karena pengaruh luka tersebut dan menyebabkan kelainan. Dalam kondisi kritis tersebut, pihak rumah sakit pun angkat tangan karena peralatan yang tidak memadai dan merujuk Ergi ke rumah sakit yang lebih lengkap peralatannya.

Sesampainya di sana, hasil CT-Scan menunjukkan selain cedera pada bagian kanan atas kepala, ternyata diketahui ada semacam cairan yang aktif di kepala bagian kiri atas, yang diduga kalau berkembang dapat menyebabkan penyakit hydrosepalus (kepala membesar). Saat itu juga dokter meminta persetujuan Tedy untuk segera mengoperasi Ergi dengan resiko apapun hasilnya nanti. Kemungkinannya hanya 30% Ergi dapat selamat.

"Luka yang menekan ke jaringan otak bisa menyebabkan kelumpuhan. Karena memang letak luka itu di daerah paritalnya," jelas dr. Malikuswari, Sp. BS yang menangani Ergi.

Tanpa berpikir panjang, Tedy langsung menandatangani surat persetujuan itu karena sudah tidak banyak waktu lagi untuk membawa Ergi ke Jakarta berobat ke rumah sakit yang lebih besar.

Saat Ergi menjalani operasi, Tedy hanya bisa pasrah dan berkata di dalam hatinya, "Tuhan, kalau Ergi Engkau angkat sekarang, aku rela karena aku percaya Ergi akan lebih bahagia nantinya". Tapi setelah mengatakan hal seperti itu, entah kenapa Tedy tidak merasa damai sejahtera. Hatinya sepertinya menolak perkataan itu bahkan Tedy merasa yakin kalau Ergi akan sembuh.

Setelah operasi, harapan Ergi untuk hidup belum terjawab. Meskipun operasinya berjalan dengan lancar, tapi masa krisis Ergi belum berakhir. Kemungkinannya untuk hidup sangat kecil. Jika kondisinya bisa stabil, Ergi mungkin bisa diselamatkan dan dokter memperkirakan Ergi akan segera sadar dalam waktu kurang lebih satu minggu.

Melyana yang melihat kondisi Ergi di ruang ICU hanya dapat memanggil namanya dengan penuh kesedihan. Hanya doa yang dapat terus dipanjatkan Tedy dan Melyana dengan tiada henti, memohon kesembuhan dan kehidupan bagi anaknya.

Mukjizat Terjadi

Teddy dan Melyana hanya dapat berharap mukjizat dari Tuhan terjadi atas anak yang sangat mereka sayangi. Saudara-saudara seiman banyak yang datang berkunjung dan mendukung Tedy dan Melyana berdoa secara pribadi memohon kesembuhan Ergi. Selama menunggu masa kritis, Tuhan menunjukkan kuasanya. Selang tiga hari di ruang ICU, Ergi mulai menggerakkan kakinya, tangannya pun dengan lemah mulai bergerak. Teddy dan Melyana dengan penuh ucapan syukur berterima kasih kepada Tuhan karena mereka mulai melihat tanda-tanda kehidupan kembali atas Ergi.

Kondisi Ergi semakin hari semakin membaik sampai akhirnya dokter memperbolehkannya pulang ke rumah. Tedy dan Melyana sangat bersyukur.

"Saya sangat bersyukur kepada Tuhan karena Yesus memang benar-benar berkuasa," Melyana bersaksi dengan penuh sukacita.

Mukjizat Tuhan nyata atas keluarga Tedy. Saat ini Tedy dan Melyana dapat melihat kembali keceriaan Ergi.

"Puji Tuhan, saya sangat bersukacita. Anak saya yang seharusnya meninggal, bahkan dokter sudah memprediksikan tidak ada harapan, tetapi saya melihat kemuliaan Tuhan dinyatakan dalam keluarga saya," ujar Tedy menutup kesaksiannya dengan penuh ucapan syukur. (Kisah ini sudah ditayangkan 10 November 2009 dalam acara Solusi Life di O'Channel).
jawaban(dot)com

komen ts: mujizat sejati adalah yang menyangkut perubahan hidup orang lain, bukan nya kisah-kisah spt di majalah mystery.
Ts juga percaya mujizat ekaristi yg bermakna menerima tubuh dan darah Kristus, sehingga setiap ts memakan roti dan anggur dalam perjamuan, ts percaya tubuh yg sakit ditukar dng dng tubuh kristus yg sempurna, sakit penyakit-kemiskinan-kutuk ditukar dng berkat lewat pengorbanan tubuh dan darah Kristus yang sempurna.ada transaksi 100% menguntungkan dalam Iman kpd Kristus.

P9281842.jpg
 
Tuhan Menyelamatkanku Dari Badai Mematikan

Tuhan Menyelamatkanku Dari Badai Mematikan

Pada tahun 1977 Budiman bekerja sebagai seorang pelaut yang bertugas sebagai petugas radio. Bekerja di perusahaan dari Jepang ke Samarinda. Ia adalah seorang pelaut yang memiliki kebiasaan untuk mencari hiburan pada saat kapal mereka sedang sandar di darat. Hidupnya dikelilingi oleh minuman keras dan wanita. Ia merasa nyaman dengan pekerjaannya yang menurutnya adalah hidup yang enak.

Pada suatu hari dalam sebuah perjalanan rutin ke Jepang terjadi suatu peristiwa yang tak terduga. Hari masih siang, dalam perjalanan sudah terdengar berita bahwa akan ada ombak besar dan taufan Nina yang menuju ke arah kapal mereka. Tetapi setelah dipantau mereka merasa terjadi masalah jadi mereka tetap berlayar.

Pada jam 4 subuh terjadi hal yang mereka kuatirkan. Kapal diterjang ombak dan mulai miring dan bocor. Saat itu awak kapal sedang tertidur. Mereka dibangunkan dan diperintahkan untuk ke sekoci. Mereka mengirimkan tanda bahaya (sos) ke Taiwan tetapi tidak ditanggapi. Pada saat itu mereka merasa panik, putus asa dan perasaan yang sudah campur aduk.

Sekoci yang memuat awak kapal itu terkatung-katung di Laut Cina Selatan. Topan telah menghempaskan sekoci mereka dan terombang ambing di lautan. Dengan segenap kekuatan yang ada mereka berusaha untuk selamat. Pada hari pertama mereka bisa makan satu biscuit untuk dua orang. Seirit mungkin mereka menggunakan persediaan yang ada supaya mereka bisa bertahan dilautan. Pada saat itu tiba-tiba ombak datang dan menghempaskan sekoci mereka hingga terbaik. Ternyata salah satu awak kapal ada yang terjepit di sekoci dan meninggal. Saat itu mereka merasa sedih dan takut apakah mereka akan seperti itu juga.

Mereka harus menjalani hari-hari mereka tanpa persediaan makanan dan minuman. Saat yang paling sulit adalah tengah hari. Dimana matahari bersinar dengan teriknya. Suatu hari ada kapal yang lewat tetapi karena jauh, kapal itu tidak dapat melihat mereka yang sudah berteriak minta tolong.

Harapan mereka semakin menipis karena sampai pada hari ke 5 belum ada pertolongan. Pada hari yang kedelapan, saat dimana fisik sudah lelah dan lemah. Budiman membuat komitmen antara dirinya denagan Tuhan. Ia berjanji bila ia selamat dari musibah ini maka ia akan melayani dan bertobat dari hidupnya yang lama. Ia merasa belum siap mati saat itu karena ia masih belum menerima Yesus.

Memasuki hari kesepuluh, saat dimana mereka sudah pasrah. Mukjizat terjadi. Sebuah Cahaya kecil terlihat oleh mereka ditengah malam. Ternyata itu adalah sebuah kapal nelayan Honhkong yang sedang mencari ikan. Tetapi nelayan itu hanya menolong satu orang saja karena pada saat itu sedang zamannya pengungsi Vietnam yang lari. Tetapi setelah dijelaskan oleh teman mereka yang ditolong, maka akhirnya mereka semua diselamatkan.

Sejak pengalamannya tersebut, Budiman merasakan kasih dan pertolongan Tuhan yang luar biasa. Tuhan yang menciptakan dan menentukan jalan hidup, maka manusia tidak boleh putus asa. Tuhan akan menyelamatkan. Bila saat 30 tahun lalu tidak ada Tuhan, maka Budiman tidak akan ada sampai sekarang. Tuhan ada dimana-mana. Ia dapat menolong tepat pada waktunya. Tuhan sangat baik dan teramat baik.
(Kisah ini ditayangkan 10 April 2009 dalam acara Solusi Life di O'Channel)

hati-hati akan kisah majalah misteri
P9281842.jpg
 
Sonya Lawalata: Pengakuan Seorang Mantan Lesbian

Sonya Lawalata: Pengakuan Seorang Mantan Lesbian

"Saya adalah seorang lesbian yang menyayangi sesama jenis. Kita sampai melakukan hubungan seperti suami isteri, masing-masing bisa merasakan kenikmatan. Tidak apa-apa kita sesama jenis saling menyayangi," ujar Sonya mengawali kesaksiannya.

Awal perkenalannya dengan dunia lesbian ketika Sonya bekerja di sebuah restoran. Entah apa yang menjadi awal permasalahannya, seorang teman Sonya mengatakan sebuah perkataan kasar kepadanya. Kemarahan kontan memenuhi hati Sonya dan tanpa terkendali Sonya malah menghancurkan barang-barang yang ada di restoran tempatnya bekerja. Sonya pun ditahan atas kasus pengrusakan.

Sonya harus hidup di balik jeruji selama tujuh bulan. Selama Sonya berada di dalam penjara, tak ada seorang pun yang datang untuk menjenguknya. Dan di dalam penjara itu, ada seorang teman sesama tahanan wanita yang memperhatikan Sonya dan akhirnya perasaan ‘cinta' itu pun tumbuh di antara mereka.

Percintaan sesama jenis pun dilakoni oleh Sonya. Hal yang tabu menjadi layak untuk dilakukannya. Bagi Sonya, perasaan ‘cinta' yang menyimpang itu sama saja halnya dengan mencintai seorang pria, karena pada dasarnya setiap orang memiliki jantung dan hati yang sama.

"Kita saling menyayangi. Saya mencintai dia dan dia mencintai saya. Kita merasakan perasaan aneh, tapi perasaan itu benar-benar sangat menghibur saya. Terkadang kekecewaan yang saya rasakan hilang karena tergantikan oleh perhatian dan kasih sayangnya kepada saya," ujar Sonya.

Jalinan cinta terlarang Sonya semakin mengabaikan hal-hal yang tabu. Bahkan Sonya nekat bercinta di antara para tahanan.

"Satu sel bareng-bareng, kami tidur bersama. Di dalam satu sel itu ada enam sampai delapan orang. Dan di dalam situ banyak yang sudah ada partnernya masing-masing. Ada yang senang sama si ini, tapi ada juga yang tidak punya pasangan sama sekali. Tapi mereka juga melihat kita biasa saja, tidak melarang. Kami tidak lagi merasa canggung, pelukan pun di situ. Bahkan kita sampai melakukan seperti suami isteri, masing-masing bisa merasakan kenikmatan. Itu yang saya heran. Saya tidak pusing dengan siapa yang mau mengatakan, atau dengan siapa yang mau melihat, tapi saya lakukan itu. Sebab saya merasa saya mendapat kesenangan, yaitu kasih sayang dan perhatian," kisah Sonya akan masa lalunya yang kelam.

Sonya pun bebas setelah tujuh bulan. Namun jiwanya terpenjara pada sebuah penyimpangan orientasi seksual.

"Gaya penampilan saya sudah berubah. Rambut saya potong pendek, tidak mau pakai rok, hanya mau memakai celana. Saya juga tidak mau memakai lipstik lagi, bedak-bedak tidak ada, dan saya menjadi seperti laki-laki. Kalau ketemu dengan anak-anak sekolah, kadang-kadang mereka bilang, ‘Bang, bang, permisi bang...' Waktu pertama kali dipanggil seperti itu, saya merasa canggung juga, tapi lama-kelamaan saya menganggap kalau memang saya seperti seorang laki-laki. Mau dipanggil pak, mas, atau abang yah tidak apa-apa," kisah Sonya.

Pergeseran identitas Sonya semakin jauh. Pertemuan dengan teman-teman lama pun semakin mengaburkan jati dirinya sebagai seorang wanita. Teman-teman lamanya ternyata menghadapi masalah yang sama dengan dirinya, yaitu mencintai sesama jenis. Dalam waktu singkat, Sonya menemukan pasangan barunya dan kembali terlibat dalam hubungan yang terlarang.

"Akhirnya kita bisa berteman. Selama tujuh tahun saya kumpul sejenis dengannya. Seperti suami isteri, kami tinggal serumah," ujar Sonya.

Namun di luar dugaan Sonya, tujuh tahun menjalin percintaan dengan sesama jenis harus berakhir dengan perpisahan. Pasangan sesama jenis Sonya memilih untuk meninggalkan Sonya dan pergi dengan seorang pria. Melihat wanita yang disayanginya dengan pria lain, Sonya teringat akan pernikahannya yang kelam. Sonya menikah dengan seorang pria yang ternyata sudah memiliki isteri, tapi kebenaran itu diketahuinya kemudian setelah mereka menikah. Sakit hati dirasakan Sonya dengan sangat dalam.

Dalam kepahitan yang tak terlampiaskan, Sonya minum dan mengambil pisau ataupun garpu yang ada di depannya dan Sonya mulai menyayat tubuhnya sendiri. Yang ada dalam diri Sonya hanyalah ia tidak mau lagi bersuami. Kebiasaan untuk menyakiti dirinya sendiri sering dilakukan olehnya. Setiap kali Sonya teringat akan kelakuan suaminya, ia akan langsung menyayat perut dan tangannya dengan pisau atau pun garpu sampai berdarah.

"Dendam itu masih ada membara dalam hati saya. Sejak kecil saya sudah ditinggalkan papa saya. Dan sampai saya menikah, ternyata begitu juga, ditinggalkan oleh suami. Di situ timbul rasa benci saya terhadap laki-laki, bahwa mereka ini tidak bertanggungjawab. Saya potong kulit saya dan kulit itu mulai terbelah, keluar darah. Dan ketika melihat darah itu, seperti ada kelepasan dan perasaan lega. Sambil menyayat kulit ini, saya hanya berkata, ‘Nih, tidak apa-apa nih, karena kalian semua yang menyakiti saya jadinya saya menyakiti diriku sendiri'. Yang tadinya perasaan hati ini begitu berapi-api karena marah, langsung hilang begitu melihat darah dan badan yang sudah tersayat-sayat. Tidak ada penyesalan, biar saja saya seperti ini. Mendingan saya hancur sekalian," ucap Sonya.

Jiwanya hancur dan setiap sayatan di tubuhnya seakan bercerita betapa dalam derita yang dialaminya.

"Pada suatu malam saat saya mau tidur, saya sayat-sayat badan saya, dan saya pikir saya tidak mau menikam diri saya secara langsung, jadi besok pagi saya pasti sudah ada di alam lain. Karena memang perut saya sudah penuh dengan sayatan, dan saya tidur. Tapi subuh-subuh ketika saya bangun, saya masih ada di tempat tidur dan saya masih hidup. Saya lihat darah dari luka-luka sayatan itu sudah berhenti," kisah Sonya.

Lolos dari kematian membuat niat Sonya surut untuk berpesta pora. Saat Sonya sedang minum-minum dengan teman-temannya di sebuah pub, mereka masih ingin bersenang-senang dan akhirnya pindah ke diskotik yang lain. Mereka hanya berpesan kepada Sonya bahwa pulangnya nanti mereka akan kembali untuk menjemput Sonya. Tapi sampai pub-nya mau tutup, teman-teman Sonya tetap belum muncul. Tagihan minuman sudah diserahkan kepada Sonya. Dianggap mabuk dan mangkir untuk membayar, Sonya langsung diangkat dan dipukuli oleh tiga orang bodyguard. Sonya diinjak, kepalanya dipukuli dan belakangnya dipukul sampai akhirnya Sonya jatuh dan tidak bisa bangun lagi.

Keadaan Sonya sangat parah dan ia bersiap untuk meregang nyawa. Namun sekali lagi, sang maut enggan menjemput Sonya. Saat Sonya terbangun di pagi hari dengan dinginnya embun di wajahnya, tiba-tiba dalam pikirannya terlintas bahwa dirinya memiliki Tuhan Yesus. Dalam kesakitannya, Sonya berteriak, "Tuhan Yesus, tolong saya."

Dengan sisa tenaga yang ada, Sonya berusaha bangkit dan menghubungi saudaranya. Di rumah itu, Sonya berangsur sembuh. Dan peristiwa yang tak terduga pun terjadi. Saat Sonya tengah tertidur lelap, tiba-tiba petir menyambar dengan sangat keras. Petir yang terus-menerus menyambar membuat Sonya ketakutan. Dalam bayangannya, ia merasa Tuhan murka atas hidupnya karena segala kesalahan yang telah ia lakukan selama ini. Kejadian malam itu begitu menghantui Sonya sampai keesokan harinya keponakannya datang menemuinya. Sonya diajak untuk pergi ke gereja.

"Dia bilang seperti ini, ‘Kita masih muda-muda sudah bertobat, tante sudah tua kok belum mau sadar?' Dengan gaya cowok saya pun pergi ke gereja. Setelah saya dengar Firman Tuhan, larangan-larangan yang Tuhan berikan, disinggung juga soal lesbian, homo, saya betul-betul merasa bersalah. Saya merasakan jamahan Tuhan. Sewaktu saya mengangkat tangan, seperti dingin terus mengalir ke sekujur tubuh saya. Badan saya gemetar. Saat itu saya meminta ampun atas segala kesalahan saya. Semua dosa yang telah saya lakukan ini, saya percaya Tuhan sanggup melepaskan saya dari keterikatan ini. Bukan luka ini yang diminta sembuh, tapi karena jiwa saya, Tuhan ubah jiwa saya. Tiba-tiba karena gaya saya masih seperti laki-laki, ada pelayan yang berkata, ‘Pak pak, pindah Pak. Di sini tempat ibu-ibu'. Saya lagi khusyuk nih berdoa, saya putar badan saya dan saya bilang, ‘Saya ibu, Pak.'"

Perkataan Sonya itu adalah pengakuan yang membuatnya tersadar bahwa dirinya adalah seorang wanita.

"Saya akhirnya meninggalkan pasangan lesbian saya itu. Saya mulai pakai rok, mulai memakai baju perempuan, mulai merasa tidak enak kalau tidak memakai baju dalam, mulai memakai lipstik. Di saat saya menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan, Tuhan memulihkan saya dan saya sudah mengampuni mereka yang telah menyakiti saya. Saya sudah mengampuni orangtua saya karena mereka meninggalkan saya waktu saya masih kecil, saya mengampuni juga suami saya. Saya tidak dapat balas kasih Tuhan kepada saya sebab tadinya saya yang sudah di lumpur, tapi Tuhan mengangkat saya. Tuhan bilang dosa saya sudah Dia buang ke tubir laut yang paling dalam. Apa yang saya harus balas kepada Tuhan, yaitu saya harus kembali mengasihi Tuhan dengan segenap hati saya," ujar Sonya dengan tangisan penyesalan.

"Tuhan Yesus itu adalah Tuhan dan Juru Selamat saya," ucap Sonya menutup kesaksiannya. (Kisah ini dutayangkan 25 November 2009 dalam acara Solusi Life di O'Channel).


hati-hati akan kisah majalah misteri
P9281842.jpg
 
Mengampuni Orang yang Memutus Tanganku

Mengampuni Orang yang Memutus Tanganku

Unandar Susilo, seorang pria yang semenjak mudanya sangat suka berjudi. Dan hal itu membuat dia lebih percaya dan berharap kepada dunia mistis, dibanding kepada Tuhan untuk memperoleh kekayaan.

"Saya kumpul sama teman-teman, bahwa mereka itu banyak, ya istilahnya kenal sama paranormal, kenal sama dukun istilahnya. Jadi, waktu itu juga saya punya pikiran, kalo kepada Tuhan yang tidak keliatan bagaimana bisa komunikasi? Lho gak keliatan. Dari situlah saya ke paranormal, ke dukun, terus ke Suhu."

Semakin dalam Unandar percaya kepada dukun dan juga paranormal, sehingga dia pun memutuskan untuk memasukkan ilmu itu ke dalam tubuhnya.

"Di samping itu, masang susuk..karena saya usaha kapal seperti usaha jaring ikan begitu. Disana itu katanya banyak sekali yang menggunakan guna-guna. Caranya bagaimana, untuk mengatasinya ini? Karena saingannya pun banyak yang jaring ikan. Ya, saya mengambil keputusan. Cari guru di tempat lain...pasang susuk. Waktu masang susuk itu dijelaskan bahwa tidak akan mempan apa2, istilahnya..dibacok tidak mempan, diracun pun tidak mempan. Dengan cara minum air yang ditaburi kembang, yang dimanterai sama dia, ya kita ikuti saja. Emang, waktu itu saya anggap hal itu luar biasa ya..Agar saya menjaga diri saya.. Jadi pada waktu saya ribut sama tentara, saya berani. Saya bilang "Diam saja kamu disitu, dia diem. karena mantera itu, yang dari Banten tadi."

Unandar merasa dirinya sudah cukup hebat dan aman di saat tubuhnya dipasang susuk ilmu hitam. Hingga suatu ketika, musibah yang tidak ia duga sama sekali menimpa kehidupannya.

"Saya itu pelihara anjing-anjing itu suka ke luar. Waktu anjing itu keluar, ditangkap.. sama tetangga".

Saat anjingnya kembali ke rumahnya, tidak lama kemudian seorang pria pun datang untuk memeras Unandar dan mengaku bahwa anjing tersebut adalah miliknya.

Tetapi Unandar menolak pemerasan dari pria tersebut. Ia tidak menggubris pria tersebut sama sekali dengan alasan sudah malam dan bisa melanjutkan urusan tersebut besok pagi saja di pabrik.

Tanpa Unandar sadari, bahaya besar sedang mengancam jiwanya.

"Malamnya datang lagi..Waktu saya berbalik, saya dibacok pake samurai. Dia keluarin samurai dari belakang dan dia bacok saya. Kedua, ke kepala, saya tangkis dengan tangan kiri saya kena. Setelah itu, bacok lagi ketiga, kena yang sebelah kanan,"

Tebasan demi tebasan yang diterimanya, membuat Unandar sadar kalo hidupnya berada di ujung maut.

"Mati nih gw sekarang. Karena samurai sudah ditujukan pada kepala. Tapi, diluar dugaan saya, ada reflek.. Nah itu siapa yang gerakin tangan saya, saya juga gak tahu. Itu diluar kemampuan saya, reflek, nangkis. Nangkis kedua, nangkis ketiga."

"Yang keempat, itu sebelah kanan. Persis waktu saya reflek karena ingin menghindari supaya tidak dibacok, pergelangan kanan saya putus dan jatuh ke bawah." Saya juga ga berasa, kalo ini jatuh ke bawah. Saya kira masih ada aja. Karena memang tidak berasa sama sekali. Nah kelima kali, dia bacok lagi, saya tangkis pake pintu besi itu. Saya mau pegang tangan, pintu sama tangan kanan.. Nyatanya lho saya sudah tidak punya tangan, saya lihat ke bawah, itu hanya beberapa detik waktunya, udah jatuh dibawah tangan saya ini, jadi pake tangan kiri aja,tangan kanan udah lepas".

Suasana yang sangat mencekam meluputi rumah Unandar, sehingga istri juga anaknya menjadi sangat histeris melihat kondisi Unandar yang bersimbah darah.

"Waduh melihat darah begitu, istri dan anak saya menjerit. Waktu saya lihat, darah sudah muncrat.. Sampai akhirnya, bingung mau melakukan apa. Tiba-tiba, entah suara darimana, ada yang nyuruh, pegang aja. Pegang dengan posisi diatas daripada jantung."

Malam itu juga, dengan dibantu oleh seorang tetangganya. Unandar pun dengan kondisi yang sangat kritis, dilarikan ke rumah sakit

"Nah disitu, sama dokter, ditanganinya tuh diiket, supaya darahnya gak keluar..sampai..pagi-pagi..ditanganin, itu ditanganin ya sempat drop ya, darahnya itu. Drop, berhenti lagi. Mau dipasang lagi, tangannya, drop lagi sampe beberapa kali."

Unandar mulai berpikir dan juga merenung, ‘Mengapa musibah ini bisa terjadi dalam kehidupannya?'

"Kenapa bisa sampai terjadi seperti ini?" - Dan itu yang sering pertanyakan selalu selama ini."

"Percuma, ya, saya ini ke Banten. Ya. Yang namanya pake susuk, dibacok tidak mempan, nyatanya mempan. itu bohong semua"

"Saya cuma ngarepin sama Tuhan, saya cuma berdoa, Tuhan tolong dia. Saya gak pikirin bisa kesambung lagi apa nggak. Pak Unandar ini punya diabetes. Itu waktu diukur, kadar gulanya 350. Dokter bilang rasanya disambung bisa, tapi liat kondisinya 350, rasanya liat kondisinya seperti itu, ini rasanya..takut gagal," kata Shinta, istri Munandar.

Akhirnya, Unandar pun menjalani operasi untuk menyambung kembali tangannya. Namun, kemungkinan yang diharapkan sangatlah kecil bila syaraf-syaraf di tangan Unandar bisa ikut tersambung.

"Setelah masuk ke kamar, teman saya yang kasih tahu, kalo sembahyang, coba sebut nama Tuhan Yesus. Sempat datang dia juga. Dia jaga semalaman. Malah besok paginya, dia cerita, dia bilang, ada satu sosok yang berbaju putih. DIA datang ke tempat kamu, saya ngeliat jelas, datang ke tempat kamu. Megang tangan saya. Waduh, saya pikir siapa. Waktu itu saya juga masih gak kepikir bahwa itu Tuhan Yesus yang datang. Saya gak kepikir sama sekali..Saya terus ngomong ke istri saya, "Tju, kalo tangan saya nyambung, saya mau datang ke gereja."

Saat malam hari, sesuatu mulai terjadi dengan tangan Unandar,

"Bahwa seakan-akan ada saluran kayak setrum gitu datang...terus sampe ke ujung. Terus saya punya, punya pendapat ,"Tju, ini pasti nyambun.,saya bilang, pasti nyambung. Akhirnya setelah selesai itu..benar ini nyambung..Dokter sendiri juga sampe kagum, sehingga dokter menyarankan liat hingga hari ke depan, jika kondisinya memungkinkan maka tangan saya tidak perlu diamputasi. Dia bilang, ini suatu mujizat ya dari Tuhan bisa begini. Saya bilang sama istri saya, ya sudah, kita berobat sajalah, saya mau ke gereja."

Mukjizat telah terjadi dalam diri Munandar sehingga hatinya tergerak untuk mengikuti suatu pertemuan ibadah. Namun, mampukah Unandar mengampuni orang yang telah memotong tangannya?

"Saya begitu masuk ibadah pertama kali, pendeta itu ngomong..‘Kita sebagai orang Kristen harus bisa mengampuni musuhmu.' Nah, disitu tuh..luar biasa seperti menghantam hati saya..waduh benar. Setelah saya pulang, saya berdoa..'Tuhan, ampuni dia Tuhan dan kau berkati dia'. Sama sekali tidak ada kebencian.

Akhirnya, pelaku yang membacok tangan Unandar pun ditangkap Polisi. Dan dari musibah yang dialaminya tersebut, Unandar pun menyadari akan segala kebodohannya masa lalu

"Semuanya ini tipuan..seperti ke paranormal,ke dukun,atau ke orang-orang pinter, itu semua tipuan.Dalam hati, saya bilang, Tuhan, ‘saya mau ikut kamu saja"

Akhirnya, Tuhan pun memulihkan keadaan diri secara sempurna dan tangannya pun dapat tersambung kembali berkat kasih karunia Tuhan dan semakin hari, Unandar pun hanya menyandarkan hidupnya kepada Tuhan Yesus.

"Ya, Tuhan, saya mengucap syukur atas segala kejadian yang saya alami. Setiap kejadian-kejadian, semua campur tangan Tuhan, ada dalam kehidupan saya. Sehingga saya seperti ini hari pun..Ini semua bukan karena kuat gagah saya, tapi ini semua karena kasih karunia Tuhan..yang melimpah atas kehidupan saya dan keluarga saya..sampai hari ini" (kisah ini ditayangkan 25 November 2009 dalam acara Solusi Life di O'Channel)


hati-hati akan kisah majalah misteri
P9281842.jpg
 
Hancur Dalam Pencarian Kasih

Hancur Dalam Pencarian Kasih

Hendra terlahir dengan cacat fisik. Ia tidak memiliki dubur dan kaki yang sempurna layaknya bayi lainnya. Sampai ia beranjak remaja, pergumulan besar telah mengisi hari-harinya. Ayah Hendra sangat malu memiliki anak yang cacat fisik. Ia selalu menatap Hendra dengan pandangan sinis, tanpa ada rasa belas kasihan kepada anak kandungnya yang malang tersebut. Ayah Hendra tidak memperlakukan Hendra seperti anak-anaknya yang lain. Karena malu dengan kondisi anaknya, maka Hendra pun tidak pernah dimasukkan ke bangku sekolah. Ia hanya diberi les privat di rumah hingga ia tumbuh remaja. Mempertunjukkan Hendra di depan umum merupakan sesuatu yang sangat memalukan bagi ayahnya. Setiap kali ada acara keluarga atau undangan pesta, orang tua Hendra tidak pernah mengajaknya ikut. Bahkan ketika kakak kandungnya menikah, Hendra ditinggal sendirian di rumah sambil menahan kesedihan yang mendalam.

Sering kali Hendra menangis ketika malam tiba. Dan ia hanya bisa mengutarakan perasaan di hatinya kepada sang ibu dengan polos. "Ma, kenapa papa kok jahat? Apakah aku ini bukan anaknya? Kalau memang aku ini bukan anaknya lebih baik aku dari kecil diracun saja supaya mati," ucap Hendra dengan suara parau dan isak tangis tersedu-sedu.

Setiap hari caci maki dan kata-kata kutukan selalu terlontar dari mulut sang ayah. Dengan suara lantang dan tatapan jijik, ayah Hendra menghina dirinya. Hendra kecil setiap hari harus menahan rasa pilu di hatinya ketika ia menerima cacian tersebut. Kata-kata yang menyakitkan itu membuat hati Hendra terasa seperti disayat pisau silet. Pedih sekali rasanya mendengar ayah kandung sendiri menghina dirinya seperti binatang. Namun Hendra hanya bisa pasrah dan tidak bisa melawan.

Dari kecil seharusnya sudah ditanamkan sifat kepriaan pada diri Hendra, tetapi ia tidak mendapatkan itu dari sang ayah. Citra dirinya rusak dengan cacian yang ia terima dari ayahnya setiap hari. Ia merasa seperti hewan yang terkurung dan tidak pernah bebas bersosialisai seperti anak-anak lainnya. Hingga pada usia 11 menjelang 12 tahun, Hendra yang ingin merasa bebas mulai mengenal dunia waria dan sering berada di lingkungan mereka. Di situ ia merasa diterima dengan baik. Satu hal yang bisa membuat ia merasa bahagia karena ia tidak pernah merasakan hal itu sebelumnya. Akhirnya ia pun mulai menjadi seorang waria dan meninggalkan keluarganya.

Hendra mengganti namanya menjadi Sandra saat ia menjadi seorang waria. Setiap malam ia menjual dirinya di pinggir jalan dan mengonsumsi narkoba. Sudah beberapa kali ia masuk rumah sakit karena over dosis pemakaian obat-obatan tanpa ada satu orang pun dari keluarganya yang tahu. Namun ia tidak jera. Sekeluarnya dari rumah sakit, Hendra kembali menjual narkoba dan mengonsumsinya lagi. Tak hanya itu, untuk menambah penghasilannya Hendra pun menjual teman-teman wanitanya kepada para lelaki hidung belang. Ia juga berprofesi sebagai germo yang sering mangkal di sebuah diskotik dan di pinggir jalan. 15 tahun lamanya Hendra menjadi seorang waria dan menjalani kehidupan yang liar. "Hidup saya semakin nggak bener, semakin hari semakin tidak karu-karuan," ujar Hendra.

Hingga tiba pada suatu hari Hendra mulai merasa jijik dengan dirinya sendiri dan ia memutuskan untuk bunuh diri. "Namun pada saat itu saya mendengar suara Tuhan yang berkata, ‘Aku menciptakan kamu seperti gambar-Ku, bukan seperti modelmu ini'," cerita Hendra. "Saya berontak kepada Tuhan dan berkata, Tuhan, saya tidak mampu Tuhan! Tapi suara Tuhan berbicara berulang kali seperti itu."

Dorongan yang kuat untuk mengakhiri kehidupannya yang salah membuat Hendra bertekad untuk berubah. Ia mulai meresponi suara Tuhan. Beberapa hari setelah ia mendengar suara Tuhan, Hendra pergi ke salon dan memotong rambutnya yang panjang menjadi model potongan rambut laki-laki. Begitu ia melihat potongan rambutnya yang baru setelah lama memiliki model rambut panjang serupa wanita pada umumnya, Hendra melihat wajahnya tampak berbeda. Ia terharu dan menangis di hadapan Tuhan. Hendra berkata dalam hati, "Tuhan, mengapa Engkau sungguh baik Tuhan Yesus. Mengapa semua orang menganggap saya sampah, keluarga saya yang terutama, tetapi Engkau menjadikan saya berharga seperti ini."

Dalam sekejap Hendra merasakan damai sejahtera dan segala kepahitan terhadap orang-orang yang pernah menyakitinya hilang. Terutama kepahitan terhadap ayahnya yang dulu sering mencaci-maki dirinya. Hendra mulai meninggalkan dunia malam dan kehidupannya sebagai seorang waria. Ia berubah seutuhnya menjadi seorang pria dan kembali ke tengah-tengah keluarganya. Berkat pertolongan Tuhan, keluarga Hendra pun diubahkan dan mau menerima keberadaan dirinya apa adanya. Ucapan syukur Hendra semakin bertambah melihat dirinya dicintai oleh sang ayah dan bisa tinggal kembali di tengah-tengah kehidupan keluarga yang harmonis.

"Walaupun secara fisik saya sudah berubah pada saat itu, tapi perasaan saya masih seperti perempuan. Saya masih bisa mencintai seorang pria," ujar Hendra. Apa yang berhasil ia ubah pada bagian luar ternyata tidak sama dengan bagian dalam dirinya. Ternyata Hendra masih merasa seperti seorang perempuan. Ia menemukan kenyataan bahwa tidak semuanya berubah. Setiap malam ia menangis sambil berdoa kepada Tuhan. "Tuhan Yesus, kalau Engkau mau pulihkan saya tolong jangan setengah-setengah seperti ini. Tolong Tuhan, ubah saya!" seru Hendra dalam doanya. Ia merasa sedih melihat sebagian dari dirinya ternyata masih sama seperti dulu.

Seiring dengan doa yang ia utarakan kepada Tuhan setiap hari, tahap demi tahap Hendra mulai merasakan sisi kewanitaannya memudar. Tuhan mulai menghilangkan perasaan menyukai seorang pria dalam diri Hendra. Hingga Hendra benar-benar merasakan dirinya sudah utuh kembali sebagai seorang laki-laki.

"Kalau saya bisa dipulihkan, dari waria menjadi seorang pria sejati, Tuhan Yesus sungguh ajaib. Kasihnya sungguh luar biasa," ujar Hendra menutup kesaksiannya. (Kisah ini ditayangkan 27 November 2009 dalam acara Solusi Life di O'Channel).

hati-hati akan kisah majalah misteri
P9281842.jpg
 
Pertobatan Seorang Perampok Sadis

Pertobatan Seorang Perampok Sadis

Keinginannya yang besar untuk lepas dari bayang-bayang kemiskinan membuat Miduk pergi meninggalkan kampungnya dan mencoba peruntungannya di sebuah terminal.

"Saya melihat di tempat mobil-mobil parkir, banyak orang yang hanya minta-minta uang. Dalam hati saya hanya bisa berkata, kapan saya bisa masuk ke sana?" ujar Miduk.

Demi memperoleh rupiah, Miduk pun mencoba bergaul dengan para preman di pangkalan tersebut. Uang yang ia peroleh pun ia habiskan untuk memuaskan keinginannya. Ketika uang dan mihnuman kerasnya habis, supir angkot pun menjadi korban kebengisannya. Kalau supir angkot itu menolak memberikan uang hasil kerja keras mereka, tanpa kenal belas kasihan Miduk akan memukul supir angkot tersebut sampai babak belur.

Belum puas dengan mabuk-mabukan, hasrat Miduk untuk dipuaskan oleh wanita pun mulai tak terbendung. Setiap malam Miduk memuaskan nafsunya dengan bergonta-ganti wanita. Satu malam saja ia tidak berjumpa dengan seorang wanita, hati Miduk akan gelisah. Bahkan untuk sekedar tidur pun tak dapat dilakukannya.

Sampai suatu hari Miduk diajak bergabung oleh kerabatnya untuk melakukan kegiatan yang berbahaya. Ia diajak merampok. Mau tak mau Miduk harus menerima pekerjaan itu karena sudah seminggu ia menumpang di tempat komplotan perampok tersebut dan diberi makan. Pertama kali melakukan perampokan, Miduk gemetar dan berkeringat karena ketakutan. Namun setelah 2-3 kali melakukan, semua perasaan takut itu hilang lenyap. Dan aksi-aksi selanjutnya dilakukannya dengan kepala dingin.

Suatu hari Miduk bertemu dengan seorang gadis. Dan setelah berhubungan beberapa lama, mereka pun memutuskan untuk tinggal bersama. Akibat hubungan terlarang itu, beberapa bulan kemudian sang gadis pun berbadan dua.

"Ketika saat itu dinyatakan positif hamil, saya benar-benar tidak tahu lagi apa yang harus saya lakukan," ujar Nurmita br Tumanggor, teman hidup Miduk.

"Saat itu daripada harus menanggung malu, kami pun ada niat untuk menggugurkannya," tambah Miduk.

Meskipun Nurmita menolak untuk menggugurkan kandungannya, tanpa berperasaan Miduk memaksa Nurmita untuk meminum berbagai macam obat dan melakukan pemijatan. Tapi janin yang dikandungnya tak kunjung gugur.

Akhirnya demi menjaga nama baik keluarga, Miduk pun menikahi Nurmita. Dan setelah menikah, Nurmita begitu terkejut ketika mengetahui Miduk sesungguhnya adalah seorang perampok. Begitu mengetahui hal itu, Nurmita pun mencoba menasehati Miduk untuk tidak melakukan hal itu, apalagi hasil yang diperolehnya tidak halal. Tapi nasehat istrinya hanya bagaikan angin lalu di telinga Miduk. Bahkan bentakan dan makian kasar terlontar dari mulut Miduk kepada istrinya. Tamparan dan perlakuan kasar selalu ditujukannya terhadap sang istri. Kalau sudah dikasari seperti itu, Nurmita hanya bisa diam dengan hati yang hancur.

Miduk sama sekali tidak mempedulikan nasehat istrinya. Ia bahkan mulai berani bergaul dengan wanita-wanita penghibur. Hingga suatu hari Miduk melakukan suatu tindakan yang tak pantas terhadap istrinya. Ia menendang Nurmita tanpa belas kasihan. Hati Nurmita benar-benar hancur atas kelakuan suaminya. Keinginan untuk pergi meninggalkan Miduk begitu kuat di hatinya, tapi pikiran akan nasib anak-anak mereka membuat Nurmita bertahan.

Nurmita benar-benar harus mengurut dada melihat sikap Miduk yang kian hari kian menggila. Semakin hari tindakan Miduk semakin memalukan.

"Saking mabuknya, di depan mama saya Miduk kencing di dekat lemari. Sampai-sampai anak tertua kami pun mengetahui bagaimana kelakuan ayahnya yang memalukan itu. Saya benar-benar merasa kesal dengan kelakuannya itu tapi saya tidak bisa berkata apa-apa," kisah Nurmita dengan hati pedih.

Melihat suaminya yang bagaikan kuda liar yang tak terkendali, Nurmita hanya bisa pasrah kepada Tuhan. Setiap jam 12 malam Nurmita bangun dan berdoa untuk Miduk agar suaminya berubah. Respon Miduk terhadap doa-doa istrinya sangat jauh dari positif.

"Waktu saya sedang tiduran, saya merasa terganggu dengan doa istri saya. Saat itu juga saya malah bicara pada istri saya, ‘Kamu itu berdoa seperti hanya kamu saja yang paling benar.' Meskipun waktu itu saya melihat dia menangis, tidak ada niat dalam hati saya menghiburnya. Saya malah terus memarahi dia," ujar Miduk.

Akhirnya Miduk pun berhenti merampok dan ia mencoba menjadi supir angkot. Namun darah panas Miduk seakan tak mau berhenti bergejolak. Suatu hari terjadi perang mulut yang sengit antara Miduk dengan supir angkot lainnya. Dan sebuah rencana busuk pun terbersit dalam pikiran Miduk.

Miduk pulang ke rumah dan mengambil sebuah pisau serta mengasahnya. Setelah itu ia bergegas menemui supir angkot yang telah membakar hatinya. Setelah bertemu, Miduk langsung menghujamkan pisau ke dadanya dan melarikan diri. Supir angkot itu jatuh tak berdaya. Meskipun berhasil lari, Miduk masih diselimuti oleh kemarahan yang tak terkendali. Saking tidak puas karena musuhnya tidak mati, darah yang meleleh di pisau itu dijilati oleh Miduk.

Miduk mencari tempat persembunyian dan mencari istrinya untuk memberitahu apa yan baru saja ia alami.

"Saking kesalnya melihat kelakuannya yang seperti itu, saya malah bilang, ‘Daripada orang kamu tusuk, lebih baik saya kamu tusuk. Kamu tidak kasihan dengan anak-anak!'. Dan perkataan saya itu hanya membuat dia terdiam," ujar Nurmita.

Setelah merasa aman, Miduk pun kembali pulang ke rumah. Beberapa waktu kemudian Miduk membawa keluarganya pindah. Tak lama kemudian seorang teman datang dan memberikan pernyataan yang membuat Miduk tersentak. Ia meminta Miduk untuk bertobat. Mendengar perkataan itu, Miduk pun gemetar. Ia diliputi ketakutan yang sangat hanya karena perkataan pertobatan itu. Ucapan temannya itu benar-benar membuat Miduk mengalami kegelisahan yang hebat pada malam harinya. Miduk pun pindah ke kamar lain. Ia menggelar tikar dan duduk di situ. Sambil duduk bersila, Miduk hanya bisa menangis. Dalam pikirannya saat itu, hanya ada perasaan untuk bertobat.

Rasa keingintahuan Miduk untuk menemukan jalan keluar atas kegelisahannya, membuat dirinya mengikuti sebuah pertemuan ibadah. Dan perkataan dari seorang pembicara menyentuh hati Miduk.

"Kita dilarang untuk berzinah, tidak berbuat jahat, dan perkataan inilah yang langsung saya renungkan. Ketika sang pembicara itu melihat saya menangis, pembicara itu hanya berkata, ‘Pak, tidak ada artinya kalau Anda menangis. Anda akan ada artinya klalau Anda bertobat.' Begitu saya mendengar perkataannya itu, saya renungkan lagi akan pertobatan. Yang ada dalam pikiran saya hanya apa yang sudah pernah saya lakukan. Saya benar-benar merasa tidak layak. Saya hanya bisa memohon agar Tuhan yang melayakkan saya. Sampai saya pun hanya bisa menangis di hadapan Tuhan," kisah Miduk akan awal pertobatannya.

Miduk benar-benar mengalami kelegaan yang sempurna. Ia pun meminta maaf terhadap istri dan anaknya atas apa yang telah ia lakukan.

"Setelah kami sudah membereskan semua luka emosional itu, saya merasa beban yang selama ini saya bawa ketika saya bandel langsung lepas," ujar Miduk.

"Setelah saya mengampuni suami saya, saya benar-benar merasa lega. Tidak ada lagi beban yang saya rasakan," ujar Nurmita menambahkan.

Akhirnya Miduk pun mengalami terobosan dalam hidupnya. Dan sebuah babak baru dalam kehidupan rumah tangganya dimulai. (Kisah ini ditayangkan 17 November 2009 dalam acara Solusi Life di O'Channel).

hati-hati akan kisah majalah misteri
P9281842.jpg
 
Kata "ALLAH"

Bahasa Syriac, yang dipakai di alam langit, adalah bahasa yang mana malaikat dan Tuhan berbicara (satu sama lain). Adam Safi-Allah menggunakan bahasa ini di surga. Adam dan Hawa turun ke dunia, dan tinggal di Arab. Anak-anak mereka juga berbicara dengan bahasa yang sama, sebagai hasil dari keturunan mereka yang menyebar di dunia, bahasa ini berkembang dalam bahasa Arab, Persia, Latin dan Inggris. Dengan demikian, Tuhan disebut dengan nama yang berbeda-beda dalam bahasa yang berbeda-beda. Ketika Adam tinggal di Arab, ada banyak kata dari bahasa Syriac dalam bahasa Arab. Tuhan memanggil para nabi, Adam sebagai Adam Safi-Allah, Nuh sebagai Nuh Nabi-Allah, Ibrahim sebagai Ibrahim Khalil-Allah, Musa sebagai Musa Kalim-Allah, Jesus sebagai Isa Ruh-Allah, dan Muhammad Rasul-Allah. Kalimah-kalimah tersebut (shahadat) dalam bahasa Syriac dituliskan dalam Loh Mahfuz (Kitab Induk Langit yang terjaga) sebelum para pembawa risalah datang (ke dunia ini). Inilah mengapa Nabi Muhammad berkata, “Aku adalah seorang nabi bahkan sebelum aku datang ke dunia ini.”

Sebagian orang mengira bahwa Nama Allah adalah sebuah nama yang diberikan oleh Muslim, tapi tidak begitu halnya.

Nama ayah Nabi Muhammad adalah Abd-allah pada saat Islam bahkan belum muncul. Nama Allah disebut dengan kalimah (shahadat) dari tiap nabi sebelum Islam juga. Ketika jiwa-jiwa dimunculkan, kata pertama dari lidah mereka adalah Allah. Ketika jiwa memasuki tubuh Adam, itu masuk ke dalam tubuh setelah mengatakan, ‘Ya Allah’. Banyak agama mengambil hal ini sebagai kebenaran, dan menyebut Nama Allah, dan yang lain terhalang dengan sendirinya dari Nama tersebut karena keraguan dan rasa tidak percaya/kecurigaan.



Untuk selengkapnya, baca buku “Agama Tuhan – Cinta Tuhan”

Pesan dari Santa Gohar Shahi adalah Cinta Tuhan

Karena semua agama menyembah Tuhan yang sama, Santa Gohar Shahi mengangkat duka cita besar dan mengatasi kebencian dan diskriminasi, yang berasal dari kesalahpahaman agama-agama tersebut. Beliau bekerja keras dengan tujuan semua komunitas bersatu dengan mengenali keesaan Tuhan dan telah mencurahkan seluruh hidup beliau hingga akhir hayat.

Santa Gohar Shahi berkata:

“Semua agama berasal dari satu Tuhan. Agama adalah seperti kendaraan, yang membawa kalian ke tujuan. Kalian dapat tersesat jika kalian dipenuhi dengan agama, dan melupakan Tuhan, -Sang Tujuan.”


Spiritualitas (Ruhaniyat) adalah suatu cara untuk meraih Cinta Tuhan. Spiritualitas adalah untuk memfasilitasi transformasi detak jantung secara fisik dengan menyebut Nama personal Tuhan (Allah). Jika Tuhan (Allah) memasuki hati, barulah kemudian kita akan dapat menemukan Cinta tersebut dan menemukan kedamaian di dalam hati kita.
 
@saidajjalbaba
level kamu ga bakal sanggup berdebat lawan aku.
keluar dari tempat ini, jangan mempermalukan dirimu sendiri.
 
@saidajjalbaba
level kamu ga bakal sanggup berdebat lawan aku.
keluar dari tempat ini, jangan mempermalukan dirimu sendiri.

sombong banget sih jadi orang.. X(

kamu juga musti pergi juga koq dari forum ini, ngotor2in aja, hus hus.......
 
sombong banget sih jadi orang..
@Manukdadali...
Tulisan seperti itu gampang, tinggal di copy paste doang.
Mau yg versi apa? Islam, Protestan, Katolik, Hindu, Budha atau kepercayaan lainnya?

Kesimpulan... tidak ada yg istimewa.

hehehe


salam
 
@Manukdadali...
Tulisan seperti itu gampang, tinggal di copy paste doang.
Mau yg versi apa? Islam, Protestan, Katolik, Hindu, Budha atau kepercayaan lainnya?

Kesimpulan... tidak ada yg istimewa.

hehehe


salam

Mungkin dia pikir dia doang yg bisa pake komputer.

Yah gitu deeeehhhhhh

Eh Mas Jebling apa kabar ?
 
@jebling, manukdadali
tolong komen sesuai topik.
jangan mengotori ts ini dengan analisa bertele tele kisah majalah misteri kepercayaan kalian.
 
@jebling, manukdadali
tolong komen sesuai topik.
jangan mengotori ts ini dengan analisa bertele tele kisah majalah misteri kepercayaan kalian.

Apanya yg mau di analisa kamu aja ngga ngerti apa yg kamu tulis, cuma dapat ngopy doang, coba yg mana yg mau di analisa ? ayo lakukan analisa :P
 
Tuhan Pulihkanku Dari Sakit Hati Terhadap Laki-laki

"Saya melakukan hubungan sex itu umur 14 tahun. Karena perkenalan saya dengan satu orang yang bernama pipih, itu dia punya toko video. Dia itu baik sekali. Saya merasa dia seperti kakak saya karena dia bisa kasih saya sayang. Karena saya sama dia akhirnya kami salah jalan. Kami berhubungan sex hingga saya hamil," ujar Nita mengawali kesaksiannya.

Nita yang baru saja beranjak remaja akhirnya harus menikah dengan pipih, akan tetapi bukan kebahagiaan yang dia dapat melainkan neraka dalam rumah tangganya bahkan ketika mereka menantikan anak ketiga.

"Dia tanya sama saya, ‘itu uang kemana?' saya bilang saya gak tahu. Karena panas hati saya bilang tidak tahu, tidak tahu, saya dihajar. Itu saya sedang hamil anak saya nomor ketiga. Saya ditarik dari ruangan lantai dua sampai ke lantai bawah. Udah sampai di bawah, saya diinjak,dipukulin, sampai ada tabung gas gede, kepala saya dibenturkan kesitu. Lalu saya dibawa ke pinggir lemari dan saya digebukin pake tali pinggang. Saya teriak-teriak, mertua saya datang. Mertua saya lindungi saya dan berkata kepada anaknya, "lo gila ya istri lagi hamil lu pukulin. Wah dia seperti orang kesetanan sampai ini balan badan saya. Saya ditarik keluar rumah dan diinjak kepala saya. Disitu saya mulai sakit hati sama laki. Saya bilang, "saya salah apa, saya belum kasih penjelasan udah dihantam lagi," kisahnya lagi.

Demi status anak yang dalam kandungannya, Nita tetap bertahan menerima pukulan demi pukulan dari sang suami. Sampai akhirnya ia harus mengambil suatu keputusan penting dalam hidupnya.

"Dari empat bulan saya hamil, saya terima siksaaan pukulan terus menerus sampai akhirnya saya hamil sembilan bulan. Saya gak nanya, satu rumah tapi saya gak ngomong. Saya ada salah sedikit, sabet. Jadi pukulan itu udah menjadi makanan sehari-hari saya. Sampai sepertinya saya punya penyakit, kalau rebut mesti dipukul. Kalo gak, belum puas. Akhirnya begitu anak saya lahir dua minggu, saya langsung urus surat cerai. Saya tinggal di rumah mama saya. Sesudah tinggal di rumah mama saya, saya kan gak bisa diem aja. Saya mulai melamar pekerjaan di Jakarta."

Dengan usaha dan perjuangan yang keras akhirnya Nita mendapatkan pekerjaan di Jakarta dan bisa sekolah lagi di luar negeri. Namun, sepulangnya ke Indonesia, Nita malah menjadi seorang pecandu Alkohol. Tiada hari dilaluinya tanpa mabuk-mabukkan. Sampai kemudian ia bertemu dengan seorang pria yang menjadi pelabuhan cintanya.

"Kenal lagi yang namanya Samin. Akhirnya kita sex bebas lagi kurang lebih 3 tahunan lah, 2 tahun lebih."

Pengharapannya akan cinta dan kebahagiaan mulai bersemi, namun Nita harus kembali merasakan sakitnya dikhianati. Samin tidaklah seperti yang diperkirakannya. Pacarnya tersebut ketahuan selingkuh dengan perempuan lain. Kegemarannya berjudi membuat uang yang dimiliki Nita pun hampir habis terkuras. Ia pun menjadi stress dan berkeputusan untuk pergi ke diskotik. Sepulang dari diskotik dan dalam keadaan mabuk, ia pun mengetok pintu. Awalnya tidak dibuka, tetapi ketika ia berulang kali mengetok, pacarnya itu pun membukakan pintu. Namun, malang bagi Nita. Ia kembali mendapat hajaran dan pukulan setelah sang pria melihatnya dalam keadaan seperti itu. Hatinya kembali terluka.

Merasa diperlakukan tidak adil, Nita pun semakin terpuruk dalam kebencian terutama ketika dia mengingat kejadian-kejadian yang dialaminya semasa kecil.

"Setiap malam saya tidak boleh tidur sama mama saya, sedangkan adik saya, koko saya bisa tidur. Saya selalu disedian baskom di sebelah saya supaya saya gak ngantuk dan saya merasa tertekan. Jadi, saya merasa tertekan. Jadi, saya shock terus gitu. Jadi, saya merasa ketakutan terus sama mama saya bawaannya. Saya merasa menjadi anak yang dibedakan. Saya merasa mama saya tidak pernah sayang saya. Saya merasa mama saya tidak peduli saya sampai akhirnya saya menjadi anak yang nakal, anak yang pemberontak, anak yang iseng, anak yang sombong, anak yang merasa maunya dihargai sama orang," ungkap Nita.

Berbeda dengan sang mama, kasih sayang yang Nita rasakan dari sosok papa membuat ia mempunyai kebahagiaan tersendiri. Namun, semuanya lenyap, hilang tak berbekas ketika kematian merenggut nyawa sang papa. Bagai laut tak bertepi, Nita merasa penderitaannya tidak pernah berakhir. Perbuatan nekat pun siap ia lakukan.

"Karena saya merasa kesel sepulang dari diskotik, si Samin memarah-marahi saya. Saya pun pergi ke dapur dan melihat ada racun serangga. Wah tanpa sadar, seperti orang kesetanan saya minum itu racun serangga. Saya punya pikiran capek hidup, mau mati. Buat apa hidup. Sesudahnya saya gak sadar lalu dibawa ke rumah sakit. Nah dari situ, saya akhirnya keluar dari rumah sakit, hidup bareng si Samin. si Samin bilang dia tidak akan jahatin saya lagi, dia akan baikin saya," kenangnya.

Janji tinggallah janji, Samin pun tetap tidak berubah. Dalam keadaan hamil, Nita memutuskan pergi meninggalkannya. Namun rasa kecewa dan sakit hati yang membekas membuatnya semakin jatuh terperosok dalam jerat narkoba dan dunia malam.

"Waktu hamil sembilan bulan, saya pun pakai narkoba karena udah ketagihan sekali. Sampai anak saya lahir, saya masih pake suntik narkoba."

Dari hari ke hari, Nita semakin larut dalam dunianya. Sampai suatu ketika, ia mengalami kejadian yang tidak pernah ia duga. Sewaktu ia hendak mengendarai mobil menuju diskotik, tiba-tiba matanya gelap sehingga tidak bisa melihat apapun. Tidak mau mengambil resiko, ia pun meminggirkan mobil. Namun, ketika sadar, ia tidak berada di dalam kendaraannya, melainkan di rumah sakit. Matanya tidak bisa melihat selama tiga minggu dan setelah diteliti ternyata ia mengalami kanker otak. Mendengar hal itu, kejiwaaan Nita turun dan bunuh diri menjadi keinginannya ketika itu.

Di tengah keputusasaannya, Nita kemudian mencoba mencari pengobatan alternatif. Tetapi, sebuah kemalangan akan menimpanya sekali lagi. Sang paranormal memberikan persyaratan agar ia benar-benar sembuh dari penyakit kanker otaknya, yakni ia harus mau menikah dengan penyembuh alternatif itu yang diiyakan oleh sang pasien. Kondisinya pun semakin baik. Harapannya akan suatu kebahagiaan mulai terlihat, namun semuanya itu hanyalah impian belaka ketika ia dikejutkan seorang perempuan yang datang ke rumahnya.

"Perempuan itu datang ke rumah. Dia ketok rumah dan bilang begini, "ini rumahnya Toni," Tanya sang tamu wanita. "Iya, Kenapa?" jawab saya. "Saya ini istrinya," ungkap sang perempuan yang mengaku bernama Lina. Saya kaget. Akhirnya saya telepon Toni. Saya tanya ke dia, "Apakah kamu punya istri," Dia jawab "tidak". Awalnya ia mengelak, tetapi ketika saya panggil Lina dan saya bilang, "ini siapa?", dia jawab, "saya kenal dia waktu di diskotik, dia ini pelacur. Saya kasihan sama dia, saya angkat dia sampai saya punya anak." Saya shock, saya bingung. Di mata saya, suami saya itu orang baik, tetapi kok seperti ini. Langsung di hati saya bilang begini, "ia ini orang jahat", " cerita Nita.

Sejak kedatangan wanita itu, hati Nita kembali harus terluka lagi. Bahkan ketakutan pun mulai menyelimuti pikirannya ketika sang paranormal merencanakan sesuatu pada dirinya.

"Saya denger dia ngomong sama pembantu seperti ini, "mbak jangan biarkan ibu pergi keluar. Saya mau pergi tiga hari. Kunci rumah baik-baik. Apa yang nyonya minta kamu musti sediain yang pasti nyonya gak boleh keluar. Saya langsung kaget mendengar itu. Waduh gw dikurung, gw gak bisa bebas lagi. Ya sudah saya intip gerak-gerik pembantu saya. Tanpa pikir panjang, saya ambil itu kunci".

Tidak menyia-nyiakan kesempatan, Nita akhirnya kabur dari rumah dan berniat mengakhiri hidupnya. Namun, saat ia hendak melakukan aksinya, ponsel yang ia bawa berbunyi. Seorang teman ternyata yang meneleponnya. Saat mengetahui dirinya akan bunuh diri, temannya tersebut menasihatinya agar aksi nekatnya itu tidak dilakukan dan dia melakukannya. Temannya itu pun memintanya untuk pergi ke sebuah gedung di daerah Gajah Mada Plaza yang ternyata baru diketahuinya nanti adalah sebuah tempat ibadah.

Disana ia mendapatkan sebuah pencerahan baru dari setiap permasalahan dan keputusan-keputusan bodoh yang diambilnya. Bahkan saat seorang hamba Tuhan menumpangkan tangan ke kepalanya, dia pun terjatuh ke belakang dari tempat berdirinya. Ia melihat cahaya putih datang kepadanya. Perasaan damai dan sukacita begitu dirasakannya ketika itu. Ia merasa Tuhan Yesus memeluknya.

Melalui satu Pribadi, Nita akhirnya menemukan kebahagiaan sejati yang selama ini ia cari. Hidupnya pun mulai berubah. Ia sudah mulai bisa satu-persatu orang-orang yang menyakitinya di masa lalu. Narkoba dan minuman keras yang dikonsumsinya bertahun-tahun sudah mulai ia tinggalkan.

Lengkap sudah kebahagiaan yang Nita rasakan ketika ia mendapat bonus dari Tuhan, seorang suami yang menyayangi dan menerima dia apa adanya.

"Kini aku merasa menjadi wanita yang paling bahagia karena aku udah dipulihkan oleh Tuhan Yesus karena Tuhan begitu baik sama saya sehingga saya tidak tahu harus bagaimana ngomongnya. Saya hanya ngomong, "Tuhan, Tuhan, Tuhan Yesus aku mengucap syukur. Aku berterima kasih kepada-Mu Tuhan, Engkau selamatkan aku. Siapa aku ini Tuhan? Aku ini orang berdosa tetapi Engkau selamatkan aku... Tuhan Yesus itu sebagai papa saya, sebagai kekasih saya, Tuhan Yesus itu segala-galanya bagi saya," ungkap Nita mengakhiri kesaksiannya. (Kisah ini ditayangkan 30 November 2009 dalam acara Solusi Life di O'Channel).

hati-hati akan kisah majalah misteri
P9281842.jpg
 
Kesaksian kesaksian ini di copy dari situs protestan jawaban dot com, jadi mohon diperhatikan banyak hal hal yang diceritakan yg tidak sesuai dgn Iman kita salah satunya adalah soal "penumpangan tangan", penumpangan tangan hanya di lakukan oleh Imam tertahbis, tidak diperkenankan dilakukan oleh orang orang awam.

Walaupun ini adalah misi dari member "katolik" untuk protestanisasi tapi kita berterima kasih atas cerita yg bagus ini dan atas usahanya melakukan copy paste di forum kita ini.

Silahkan baca link tentang Wahyu Pribadi https://www.forum.or.id/showthread.php?t=97916
 
Terpuruk Dalam Kasih Dan Pengkhianatan

dalam katolik juga ada mujizat kok, apalagi saat ekaristi, dimana tubuh dan darah Kristus yang sempurna, menggantikan kelemahan manusia (yang pasti bukan kisah majalah misteri). ga heran, katolik kan bagian tubuh Krtistus, sama seperti gereja-gereja lain yang mengalami mujizat-mujizat luar biasa dalam ts ini..mereka (gereja-gererja) juga bagian tubuh Kristus..yang mendapatkan mujizat dari SANG KEPALA Jesus Christ.

jangan dengerin manukdadali, dia cuma level percaya dukun patah tulang, terlalu sempit paradigma pikiran nya. Hati2, bisa ikut2an percaya kisah majalah mistery kalo ikutan dia.

Terpuruk Dalam Kasih Dan Pengkhianatan



Susi adalah seorang jurnalis. Demi mendapatkan berita yang up to date dari seorang narasumber yang bernama Timothy, Susi harus menunggu di depan kost Timothy sampai empat jam lamanya. Pada waktu itu Timothy memang tidak mau menemui siapa pun, terutama wartawan. Sedangkan Susi sendiri tidak mau beranjak sebelum Timothy keluar. Karena kegigihan Susi untuk menunnggunya sampai berjam-jam, Timothy pun akhirnya mempersilahkan Susi untuk masuk.

Interview pertama Susi dan Timothy ternyata berjalan dengan sangat baik. Timothy dapat membicarakan banyak hal bersama Susi dan hal itu pada akhirnya sangat membantu pekerjaan Susi. Timothy dan Susi pun pada akhirnya menjadi semakin akrab melalui pertemuan-pertemuan interview. Dan tanpa disadari, hubungan yang tadinya hanya sebatas hubungan kerja berkembang menjadi hubungan sepasang kekasih. Perasaan kasih mulai bertumbuh di hati Susi dan ia mulai berpikir mungkin Timothy adalah jodohnya karena profil yang diingini dari seorang lelaki ada pada Timothy.

Hubungan yang lewat batas pun akhirnya dijalani Susi dan Timothy. Pada waktu itu Susi sendiri berpikir bahwa hal itu bukan merupakan suatu hal yang tabu, namun menjadi suatu hal yang umum dilakukan orang-orang yang berusia di atas 20 tahun. Konsekuensi dari perbuatan itu pun tidak dipikirkan oleh Susi. Sampai akhirnya Susi mengetahui kalau dirinya telah hamil.

Timothy tidak siap mendengar kabar itu. Apalagi Timothy sendiri sedang menunggu proses keberangkatannya ke luar negeri. Saat Susi mengatakan keinginannya agar mereka menemui orang tua Susi, sebenarnya pada waktu itu Timothy bermaksud mengatakan dengan terus terang kepada keluarga Susi bahwa ia akan pergi meninggalkan Susi yang sedang hamil. Namun Susi melarang maksudnya itu. Karena menurut Susi, kalau sampai orang tuanya tahu Susi sudah hamil, Timothy pasti akan dilarang untuk pergi ke luar negeri. Sedangkan Susi sangat yakin pada cinta Timothy dan percaya Timothy pasti akan kembali lagi untuk menjemputnya. Susi dan Timothy pun berpisah dengan satu komitmen bahwa mereka pasti akan menikah.

Akhirnya Timothy pergi menemui keluarga Susi dan meyakinkan mereka bahwa ia akan secepat mungkin kembali untuk menjemput Susi dan menikahinya. Namun mengenai kehamilan Susi, hal itu masih dirahasiakan. Kepergian Timothy tidak dapat dihindari. Susi hanya bisa menerima dan percaya bahwa kekasihnya akan kembali untuk menjemput dirinya dan anak yang dikandungnya. Walaupun kepergian sang kekasih membawa kesedihan yang sangat mendalam, di depan Susi saat ini menanti hal penting yang perlu diungkapkan kepada keluarganya, yaitu kehamilannya.

Ketika semua saudaranya berkumpul, Susi pun menceritakan perihal kehamilannya. Mama Susi hanya bisa menangis, papa Susi hanya terdiam dan tidak banyak bicara, sedangkan kakak laki-laki Susi langsung menolaknya untuk menjadi adiknya lagi. Semua keluarganya menuntut Susi untuk menggugurkan kandungannya namun Susi bertekad untuk tetap mempertahankannya. Susi tidak mau membuat kesalahan baru demi menutupi kesalahan sebelumnya. Susi sangat ingin melahirkan bayi yang sedang dikandungnya. Susi hanya bisa berkata kepada keluarganya bahwa ia ingin bertanggung jawab dan Susi percaya Timothy pasti akan bertanggung jawab.

Karena Susi tetap mempertahankan kehamilannya, saudara-saudaranya pun menyerah. Namun sebagai konsekuensinya, Susi harus keluar dari rumah. Tetapi karena ada salah satu kerabat keluarga yang menasehati, Susi pun diterima kembali di dalam keluarga. Sembilan bulan kemudian Susi pun melahirkan anaknya, Mario.

Susi tidak pernah membayangkan bahwa proses persalinan itu ternyata sangat menyakitkan. Perasaan bersalah melingkupi hati Susi. Selama bertahun-tahun, Susi membesarkan Mario dengan cinta sambil menanti di dalam doa untuk hari dimana Timothy akan datang menjemput mereka. Apa yang ada di hati Susi hanya satu, mempertahankan kelahiran Mario adalah suatu kebenaran dan Timothy pasti akan bertanggung jawab. Susi sangat yakin cepat atau lambat Susi akan kembali bertemu dengan Timothy dan mereka akan menikah.

Suatu hari Timothy kembali dan bertemu dengan Susi. Tanpa diduga, Timothy mengatakan bahwa dirinya telah menikah. Namun saat Timothy melihat Mario, hatinya langsung luluh. Dipenuhi perasaan bersalah, Timothy menyatakan kembali keinginannya untuk bertanggung jawab. Timothy berjanji akan mencari jalan keluar dan membicarakan masalah Susi dan Mario kepada istrinya. Walau dianggap bodoh, Susi tetap memegang teguh janji yang diucapkan kekasihnya. Walaupun Timothy telah memiliki yang lain, Susi tetap teguh dan percaya bahwa dirinya dan Timothy adalah jodoh dan suatu hari mereka pasti akan bersatu.

Hingga beberapa bulan kemudian, penantian itu pun berakhir. Susi menerima email dari Timothy yang berisi permintaan maaf karena tidak bisa memenuhi janjinya kepada Susi. Saat mendapat penolakan yang kedua kali dari orang yang sama, Susi sangat marah dan tidak mau mengampuni Timothy lagi. Susi hanya berpikir bagaimana mungkin Timothy bisa berlaku sejahat itu kepada dirinya.

Dunia Susi pun runtuh seketika. Impian yang disimpannya selama bertahun-tahun tidak akan pernah terjadi. Susi sempat mempertanyakan Tuhan, kenapa keadaan menjadi seperti ini, kenapa Tuhan tidak menjawab doanya. Depresi akibat beban hatinya yang berat membuat Susi harus dirawat di rumah sakit. Di dalam hati kecilnya Susi tahu bahwa dirinya melakukan suatu hal yang salah. Melalui buku hariannya, Susi berseru kepada Tuhan akan kerinduan hatinya untuk memiliki suami yang baik.

Suatu pagi Susi mendengarkan sebuah renungan. Renungan itu membahas Matius 6:33, "Carilah dahulu kerajaan Allah dan kebenarannya maka semuanya akan ditambahkan kepadamu." Khotbahnya berkata kalau kamu tidak tetap hati, seperti rel kereta api kalau kakimu bercabang, satu saat nanti kamu akan patah karena jalannya berbeda. Susi terus berdoa sampai akhirnya Tuhan menyingkapkan begitu rupa sehingga Susi menyadari bahwa hidup yang selama ini dia jalankan itu salah. Susi menyerahkan hatinya kepada Tuhan dan rindu untuk melakukan apa yang Tuhan mau. Tuhan berbicara dalam hati Susi, "Anak-Ku, hapus air matamu dan ikut Aku. Aku mengasihimu." Susi pun menyerahkan Timothy dan istrinya ke dalam tangan Tuhan dan melupakan apa yang telah lalu.

Semenjak kejadian itu, Susi merasakan kelegaan di dalam hatinya. Susi pun mengirim surat kepada Timothy dan istrinya yang isinya adalah surat berkat. Dalam suratnya Susi menulis, "Saya memberkati kalian. Saya tidak berjodoh dengan Timothy, kalian yang berjodoh. Saya berdoa supaya kalian membina hidup kalian baik-baik demi anak perempuan kalian. Tuhan akan pelihara saya dan Mario."

Susi pun hidup dengan berserah penuh kepada Tuhan dan memberikan hidupnya untuk menjadi berkat bagi orang lain. Suatu hari Susi berbincang-bincang dengan teman lamanya. Saat itu temannya sempat menanyakan tentang pasangan hidup. Dalam perbincangan itu, Susi hanya memberikan dua kriteria kalau memang Tuhan akan memberikan pasangan hidup baginya. Yang pertama ia takut akan Tuhan, dan yang kedua ia akan merestui Susi untuk terlibat dalam pelayanan. Temannya ini kemudian menyarankan Susi untuk mendoakan seorang kenalannya. Lalu Susi pun doa puasa untuk hal itu. Susi belum mengenal sosok pria ini sama sekali.

Kira-kira bulan April, saat Susi datang di doa Jumat, itu adalah kali pertama Welly, pria yang didoakan Susi, melihat Susi. Mereka tidak saling mengenal sebelumnya. Welly sendiri memiliki kebiasaan untuk mendoakan semua orang yang datang di pertemuan doa itu sebelum ia tidur. Hanya saja terjadi sesuatu, karena doa Welly mentok kepada Susi yang pada waktu itu belum dikenalnya.

Suatu hari Minggu, Welly sedang bertugas menjadi penerima tamu. Saat Susi datang, Welly pun menyapa Susi, menanyakan kabarnya dan menyatakan keinginannya untuk berbicara kepada Susi. Susi pun tidak menyangka bahwa sesuatu yang luar biasa terjadi malam itu. Saat itu Welly hanya meminta Susi untuk menceritakan semua persoalan hidupnya kepadanya. Welly hanya berkata untuk Susi tidak lagi merasa tertolak karena masa lalu meskipun banyak kepahitan yang telah ia alami di masa lalunya. Mendengar perkataan Welly, airmata Susi pun pecah. Di hadapan Welly Susi menangis dan berkata, ia lelah karena semua orang memandang dirinya sebagai perempuan yang tidak baik.

Saat Susi menangis di hadapan Welly, sesuatu yang supranatural terjadi pada Welly. Ia melihat cahaya yang sangat terang, sehingga Welly pun tidak dapat menatap Susi. Sementara hal itu terjadi, ada suara Tuhan yang berbicara, dan Welly sangat yakin kalau itu adalah suara Tuhan. Suara itu berkata, "Teman, kamu sudah melakukan tugas kamu dengan baik. Dan kamu harus bertanggung jawab atas tugas ini." Welly pun meresponi suara itu dari dalam hatinya. Setelah itu, Welly pun berkata kepadanya untuk tidak takut. Mulai hari ini tidak akan ada lagi orang yang menolak Susi, terutama Welly. Saat itu juga Welly melamar Susi untuk menjadi calon istrinya.

Susi kaget. Susi hanya dapat melihat Welly dengan tidak percaya. Susi bingung dan hanya dapat terdiam. Welly pun meminta Susi untuk tidak menjawabnya sekarang. Welly meminta Susi untuk pulang dan berdoa untuk hal ini.

Dalam kebingungannya, Susi hanya mengatakan kepada Tuhan, "Tuhan, saya minta tanda. Tapi kok hari pertama ketemu langsung dilamar? Apa yang harus saya lakukan?" Dengan masa pertemuan yang sangat singkat, Susi pun menerima lamaran Welly. Walau sempat ditentang oleh beberapa pihak, Welly dan Susi tetap bersepakat untuk mengikat janji satu sama lain. Oleh karena keteguhan hati Susi dan Welly, hati yang keras pun dilembutkan. Pernikahan pun dapat dilangsungkan.

Tadinya setiap kali Susi berdoa, Susi meminta Tuhan untuk menjawab doanya seperti apa yang Susi mau. Dan ternyata dalam 12 tahun itu, Tuhan memproses karakter Susi. Kalaupun 11 tahun yang lalu Susi menikah, Susi sadar karakter, emosi dan egonya pasti akan muncul di permukaan, belum terbentuk seperti saat ini. Bagi Mario sendiri, kejadian ini menjadi suatu hal yang sangat ia syukuri karena pada akhirnya ia bisa memiliki seorang ayah dan memiliki keluarga yang lengkap.

"Bagi saya, Tuhan itu luar biasa setia dan ajaib. Saya tidak pernah melihat Tuhan tidak menjawab doa saya. Doa-doa saya selalu Tuhan jawab. Sekalipun jawaban doa itu tidak seperti yang saya bayangkan, tapi Dia memberi jauh lebih baik daripada apa yang saya harapkan. Mungkin doa saya itu hanya minta roti tawar, tapi ternyata Tuhan memberi saya roti coklat manis," ujar Susi menutup kesaksiannya. (Kisah ini ditayangkan 1 Desember 2009 dalam acara Solusi Life di O'Channel).


hati-hati akan kisah majalah misteri
P9281842.jpg
 
dalam katolik juga ada mujizat kok, apalagi saat ekaristi, dimana tubuh dan darah Kristus yang sempurna, menggantikan kelemahan manusia (yang pasti bukan kisah majalah misteri). ga heran, katolik kan bagian tubuh Krtistus, sama seperti gereja-gereja lain yang mengalami mujizat-mujizat luar biasa dalam ts ini..mereka (gereja-gererja) juga bagian tubuh Kristus..yang mendapatkan mujizat dari SANG KEPALA Jesus Christ.

Gereja Katolik koq disamakan dengan gereja gereja lain ?

Gereja Katolik itu didirikan oleh Yesus, sementara yg lain cuma didirikan oleh manusia yg menolak Gereja Katolik

Kalau gereja gereja yg lain termasuk dalam Tubuh Mistis Yesus mengapa saling memecah diri dan bertentangan satu sama lain, perpecahan demi perpecahan sampai mencapai 30 ribu denominasi lebih ?

Silahkan lanjut kan membaca link ini supaya lebih jelas apa dan siapa yg mendirikan Gereja Katolik https://www.forum.or.id/showthread.php?t=98072
 
ah dukun patah tulang mana bisa percaya karya TUHAN yg luar biasa lewat gereja lain.
anyway percuma ngomong ama org level percaya dukun patah tulang.
mn.jpg

mn2.jpg


Yalina: Kemesuman Om dan Ayahku Telah Menghancurkan Hidupku



Ketika Yalina berusia sekitar 4-4,5 tahun dan sedang bermain-main di sekitar rumah dengan adik-adiknya, Om yang sering datang ke rumahnya membawa dirinya ke sebuah toilet atau gudang lalu menyuruhnya untuk melakukan oral seks.

"Setiap kali saya mengingat peristiwa itu, yang ingin saya lakukan kalau saya sampai ketemu dengan orang itu, kemungkinan terburuknya saya bisa membunuh dia tapi yang paling ingin saya lakukan adalah memotong kemaluannya. Karena itu yang dia pakai untuk merusak hidup saya, melecehkan hidup saya, menghancurkan hidup saya," ujar Yalina membuka kesaksiannya.

Lembar kehidupan Yalina telah tercoreng oleh omnya sendiri. Bahkan tidak lama setelah peristiwa itu, orangtuanya bercerai dan menambah goresan luka dalam hatinya. Berat bagi Yalina untuk berpisah dari ibunya. Kesedihan yang mendalam dan ingatan akan mamanya membuat Yalina terserang demam selama tiga hari tiga malam. Beberapa hari kemudian, sang ayah memperkenalkan seorang wanita kepada dirinya.

"Papa memperkenalkan dia ke saya sebagai calon ibu tiri saya. Orangnya cukup baik, bahkan lebih baik. Cara dia memperlakukan kami sebagai anak jauh lebih baik dari cara mama memperlakukan kami. Seakan-akan dia itu gambaran ibu idaman bagi saya," ujar Yalina.

Namun harapan Yalina pupus sudah. Wanita yang sejatinya akan menjadi ibu tirinya itu didapati berselingkuh oleh ayahnya.

"Saya dengan adik saya akhirnya tinggal di bar tanpa asuhan seorang ibu. Ruangan bar itu kalau malam aktivitasnya seperti bar-bar pada umumnya. Tamu-tamunya kebanyakan para pria yang datang untuk membooking para wanita yang bekerja di barnya papa. Mereka berdansa, berpelukan, duduk-duduk, berciuman, ngobrol, ketawa-ketawa, dan saya melihat semua hal itu dengan mata kepala saya sendiri," kisah Yalina mengenang masa kecilnya.

Lembaran hidup seorang bocah terus ternoda dengan sikap ayah yang tidak senonoh di depan anaknya. Ia melihat bagaimana ayahnya memangku para wanita malam itu, berpelukan dengan mereka dan bercanda dengan mesra. Seiring waktu, pengertian Yalina akan setiap kejadian yang terjadinya di sekitarnya semakin bertambah. Dan Yalina mulai merasa kepahitan dengan ayahnya karena ia merasa ayahnya tidak memberikan contoh yang baik.

Hari demi hari, pemandangan tidak senonoh terus dilihat oleh Yalina. Sampai suatu ketika, Yalina dibawa kabur oleh bibinya ke Surabaya. Malang nasib Yalina, bukan kasih sayang yang diterimanya namun penderitaan yang ia dapatkan. Perlakuan kasar sering diterimanya dan tak jarang bekas cubitan merajai tubuhnya yang masih belia. Bukan hanya perlakuan kasar yang diterima Yalina, perkataan kotor pun dilontarkan kepadanya.

"Bibi suka mengatai saya dengan sebutan ‘balon'. Balon itu orang Jawa bilang pelacur. Ketika saya ngambek dan menangis, saya dipukuli oleh bibi, diseret-seret sampai satu kampung itu heboh. Dan saya dipukulin seperti orang disiksa waktu itu," kisah Yalina dengan pedih.

Salah seorang warga kampung yang berempati dengan nasib Yalina menawarkan dirinya untuk merawat Yalina. Dua tahun lamanya Yalina hidup bersama dengan keluarga itu sampai akhirnya Yalina dijemput oleh ayahnya. Namun bukan sukacita yang dirasakan oleh Yalina ketika ia kembali bertemu dengan ayahnya. Ia begitu ketakutan seperti melihat seorang raksasa yang datang dan mengaku sebagai ayahnya serta ingin membawanya pergi. Saking takutnya, Yalina lari dan menyembunyikan dirinya di kolong tempat tidur.

Yalina menolak untuk ikut ayahnya. Namun karena bujuk rayu kedua orangtua yang mengasuhnya, akhirnya Yalina pun luluh. Yalina dibawa ke Surabaya dan bertemu dengan seorang wanita yang dulu akan menjadi ibu tirinya. Mereka pun menginap di sebuah hotel. Namun sebuah kejadian traumatis lainnya telah menanti Yalina malam itu.

"Tengah malam saya terbangun kaget karena mendengar suara orang. Dan ketika saya bangun, saya menyaksikan papa dan wanita itu sedang melakukan hubungan suami isteri. Papa kaget waktu melihat saya terbangun dan menyaksikan perbuatan mereka, lalu saya dilempar dengan bantal," kisah Yalina dengan hati miris.

Tanpa rasa malu, sang ayah meneruskan perilaku bejatnya dan ternyata pemandangan itu bukanlah pemandangan terakhir yang disaksikan oleh Yalina. Mereka pun tiba di Papua, di tempat tinggal mereka yang baru.

"Papa membeli tanah dan ia membuka usaha pelacuran. Papa membawa saya dari Surabaya hanya untuk tinggal di tempat itu," ujar Yalina.

Bisnis prostitusi yang dijalani ayah Yalina tidak berjalan dengan lancar akibat hubungan ayahnya dengan seorang janda yang menguras habis semua harta kekayaannya. Yalina pun kembali dibawa pindah oleh ayahnya. Namun karena ayahnya harus mengelola usaha beras di Darmo, Yalina terpisah selama tiga bulan dengan ayahnya karena ia harus tinggal dengan saudaranya di Trenggalek. Kerinduan Yalina akan sosok ayah yang baru dikenalnya, membuatnya nekat untuk pergi dan mencari ayahnya seorang diri.

"Bagaimanapun caranya, saya harus ketemu papa. Mau jalan kaki, mau nyasar, pokoknya saya harus ketemu papa. Akhirnya saya benar-benar bisa ketemu papa. Papa sampai kaget waktu melihat saya bisa sampai ke tempat ia bekerja," kisah Yalina.

Di luar dugaan Yalina, pertemuan dengan ayahnya ternyata adalah sebuah petaka. Ayah Yalina menanyakan kondisi pertumbuhannya sebagai seorang wanita, apakah sudah mendapat haid dan apakah Yalina sudah mengerti bagaimana mengatasi kondisi haid. Sebagai seorang anak perempuan yang tidak pernah tumbuh dalam asuhan seorang ibu, belum pernah ada yang mengajari Yalina soal haid.

Dalam kepolosannya, Yalina menuruti permintaan ayahnya untuk melucuti celananya dengan dalih akan diperiksa. Berawal dengan memeriksa alat vitalnya, seluruh bagian tubuh Yalina pun ‘diperiksa' oleh ayahnya.

"Saya melihat paras mukanya, bagaimana matanya melotot sambil melihat saya. Waktu itu saya merasa aneh, tapi sekarang setelah saya dewasa, kalau saya mengingat bagaimana cara papa memeriksa alat genital saya, jujur saya merasa miris banget," ujar Yalina.

Ayah yang seharusnya menjadi pelindung, ternyata malah mengobrak-abrik hidup anaknya sendiri.

"Saya mulai merasa pahit terhadap papa saya. Saya marah terhadap dia. Kenapa hal seperti ini harus terjadi di antara papa dan saya. Saya merasa papa sudah merusak saya," kisah Yalina.

Yalina memutuskan lari dari rumah. Yalina terus berjalan tanpa henti dari pagi buta sampai matahari terbenam. Dan sepanjang perjalanan itu, Yalina sama sekali tidak memegang uang sehingga ia pun meminum air kali sekedar untuk memuaskan dahaganya. Perjalanan panjang Yalina akhirnya berujung di sebuah pemakaman Cina. Yalina bagaikan manusia yang tak bernyawa dan tanpa harapan. Di situlah awal mulanya Yalina mulai hidup luntang-lantung di Surabaya. Yalina tidak menyadari jika kuburan Cina itu adalah tempat lokalisasi pelacuran. Dan di saat yang terjepit, demi perut yang kosong, Yalina menerima tawaran seorang pria.

"Dia mau kasih uang, yah sudah saya ikut. Yang saya ingat hanya uangnya," ujar Yalina.

Tidak pernah terbayangkan oleh Yalina, dalam usia 16 tahun ia harus menjual dirinya demi uang yang hanya senilai Rp. 1.500,-. Tidak tahan dengan kehidupan yang sangat keras di Surabaya, Yalina memutuskan pergi ke jakarta.

"Hanya ada satu tempat yang saya tahu di Jakarta, yaitu Monas. Ketika saya sampai di sana, saya awalnya tidak tahu, tapi akhirnya saya tahu bahwa ternyata di Monas itu tempat lokalisasi pelacuran juga. Saya belum tahu apa artinya melacur. Yang saya tahu, kegiatan itu bisa menghasilkan uang."

Demi kelangsungan hidupnya, Yalina menjalani profesi sebagai wanita penghibur selama beberapa bulan. Sampai akhirnya ia mendapat pekerjaan di sebuah tempat billyard sebagai seorang wasit. Pergaulannya di tempat billyard itu membawa Yalina mulai mengenal diskotik. Gemerlapnya Jakarta telah membius Yalina. Pengalaman demi pengalaman dialaminya, bahkan barang haram narkoba pun telah menjadi bagian hidupnya.

"Akhirnya saya mengenal narkoba. Dan bukan hanya mengenal narkoba, tapi juga mengenal dunia pelacuran pada tingkat yang lebih tinggi levelnya, lebih terorganisir."

Perilaku Yalina semakin gila. Apa pun dilakukannya demi mendapatkan narkoba.

"Saya mulai melakukan hal-hal yang memang tidak normal. Contohnya misalnya barter, menukar tubuh saya dengan narkoba. Pemakaian narkoba itu sudah membawa saya kepada tingkat penyiksaan, tidak hanya secara fisik tapi juga secara jiwa. Saya mulai mengamuk pada orang tak dikenal, saya caci maki, saya berdiri di pinggir-pinggir jalan, saya tunjuk semua orang dan mengoceh tidak karuan. Saya benar-benar sudah habis-habisan, tidak punya apa-apa dan tidak punya siapa-siapa, sudah tidak ada teman yang mau berteman dengan saya. Kondisi ini yang membuat saya merasa tersiksa. Saya tidak tahu mau menjerit sama siapa."

Yalina berada di ujung keputusasaan. Namun entah kenapa, Yalina teringat peristiwa manis di masa kecilnya.

"Saya sempat mengenal yang namanya Yesus, tapi hanya sekedar tahu namanya saja. Entah bagaimana, entah ide dari mana, entah dorongan dari mana, waktu saya dalam kondisi yang sangat sulit itu, saya seperti mendapat dorongan untuk berseru kepada Yesus," ujar Yalina.

Dalam keadaan sakaw dan depresi yang sangat dalam, Yalina tiba-tiba merasakan seorang pribadi memeluk dirinya.

"Saya merasa seperti ada sesuatu yang memeluk saya. Tubuhnya besar, tinggi dan kuat sekali. Dia memeluk saya itu maksudnya untuk menenangkan saya karena waktu itu saya sedang sangat terguncang. Waktu itu saya merasakan sakit di seluruh badan saya. Punggung saya sakit, terasa sakit di mana-mana. Dia pegang di bagian yang sakit, langsung hilang semua sakitnya," kisah Yalina mengenai awal pertemuannya secara pribadi dengan Yesus.

"Saya sadar bahwa semua keburukan, kepahitan, kejelekan, hal-hal yang kacau balau dalam kehidupan saya, bekas pelacur, bekas pecandu narkoba, bekas anak jalanan, membuat saya sulit sekali untuk bisa menerima diri saya sendiri. Tapi Tuhan terus memberi kekuatan. Dia lakukan segala macam cara demi untuk memulihkan saya."

Sebuah ketenangan yang belum pernah diberikan oleh siapa pun dirasakan oleh Yalina. Sejak itu Yalina menjalani pemulihan di sebuah tempat rehabilitasi tiga tahun lamanya. Bahkan Yalina mengambil sebuah keputusan terpenting dalam hidupnya, untuk mengampuni orang-orang yang telah menyakitinya.

"Sulit... sangat-sangat sulit bagi saya untuk mengampuni. Saya tidak mungkin bisa mengampuni papa saya. Satu-satunya yang menyanggupkan saya untuk bisa mengampuni hanya kasih karunia Tuhan. Saya tidak mungkin bisa melakukan pengampunan. Jangankan memberikan pengampunan terhadap orang lain, terhadap diri saya sendiri saja kalau bukan Tuhan yang tolong saya untuk memberikan pengampunan itu, saya tidak akan bisa. Seandainya saya ketemu dengan om yang dulu pernah kerjain saya, hal pertama yang akan saya lakukan adalah memperkenalkan dia pada Tuhan Yesus. Dan saya akan katakan juga, sejak saya mengenal Yesus, saya sudah mengampuni om."

Saat ini ayah Yalina telah meninggal dunia dan Yalina telah dibebaskan dari segala luka di masa lalunya dan hidupnya pun telah berubah.

"Saya sangat bersyukur karena Tuhan mau menerima saya apa adanya tapi Dia menolak membiarkan saya apa adanya. Mana ada orang yang mau menerima kita yang sudah amburadul. Dia terima saya hancur tapi dia tidak membiarkan saya terus hancur. Tidak ada satu orang manusia di dunia ini yang bisa jadi Yesus buat saya," ujar Yalina menutup kesaksiannya. (Kisah ini sudah ditayangkan 12 November 2009 dalam acara Solusi Life di O'Channel).

hati-hati akan kisah majalah misteri
P9281842.jpg
 
ah dukun patah tulang mana bisa percaya karya TUHAN yg luar biasa lewat gereja lain.
anyway percuma ngomong ama org level percaya dukun patah tulang.
mn.jpg

mn2.jpg

Kalau kamu mau aku mengatakannya secara terang terangan juga aku ngga keberatan he he he ............

Jangan terlalu menggunakan kaca mata kuda lah, kesembuhan itu hanya Tuhan yg dapat berikan, kuasa gelap tidak akan pernah memberikan mujizat kesembuhan, terlalu sering kesurupan roh kuda sih, jadi otak ngga pernah dipakai, mulut doang yg sampai monyong monyong ha ha ha ha. ..........

:-*:-*:-*

Kamu melakukan copy paste itu untuk apa ? supaya dapat pujian ? padahal cuma ngopy doang dari jawaban dot com, sudah minta ijin belum ? ngga punya tata krama, katanya anak Tuhan tapi tukang bajak karya orang, supaya di puji orang ya ? malu dong karya orang dipakai supaya dianggap pintar.

Ngga bisa ya membuat sendiri apa ? kasihan ih, sudah ngemis ngemis di tempat orang ingin mendapat pujian lagi.....
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.