Angela
IndoForum Addict A
- No. Urut
- 88
- Sejak
- 25 Mar 2006
- Pesan
- 41.626
- Nilai reaksi
- 23
- Poin
- 0
Kisah inspiratif..
Kisah nyata Inspiratif tentang Dokter Agus Thosin di Bandung.. kisah yg akan merubah cara pandang kita kepada rasa sakit..
Sejak pulang dari itikaf di masjid selama tiga hari bersama jamaah dakwah, dokter Agus jadi pribadi yg berbeda. Sedikit-sedikit bicaranya Allah, sedikit-sedikit bicaranya Rasulullah.
Cara makan & cara tidurnya pun berbeda, katanya itulah cara tidur Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.
Rupanya, pengalaman itikaf & belajar di masjid betul-betul berkesan baginya. Ada semangat baru.
Namun beliau juga jadi lebih banyak merenung. Dia sering teringat-ingat dengan kalimat yg dibicarakan amir jamaah.
Obat tidak dapat menyembuhkan, yg menyembuhkan adalah Allah.
Obat dapat menyembuhkan berhajat kepada Allah, karena sunnatullah.
Sedang Allah menyembuhkan, tidak berhajat melalui obat.
Allah dapat menyembuhkan dengan obat atau bahkan tanpa obat.
Yang menyembuhkan bukanlah obat, yg menyembuhkan adalah Allah.
Dia-pun merenung, bukan cuma obat, bahkan dokter pun tidak punya upaya untuk memberi kesembuhan. Yang memberi kesembuhan adalah Allah.
Sejak itu, sebelum memeriksa pasiennya, ia sering bertanya.
Bapak sebelum kesini sudah izin dulu kepada Allah? atau Sudah berdoa meminta kesembuhan kepada Allah? atau Sudah lapor dulu kepada Allah?"
Jika dijawab belum (kebanyakan memang belum), beliau meminta pasien tersebut mengambil air wudhu, & shalat dua rakaat di tempat yg sudah disediakan
Jika memberikan obat, beliau pun berpesan dengan kalimat yg sama. Obat tidak dapat menyembuhkan, yg menyembuhkan adalah Allah. Namun berobat adalah sunnah dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam & sebagai ikhtiar & sunnatullah, supaya Allah mau menyembuhkan.
Ajaib! banyak pasien yg sembuh.
Jika diperiksa dengan ilmu medis, peluang sehatnya hampir tidak ada, ketika diberikan terapi Yakin yg diberikan beliau, jadi sehat.
Pernah ada pasien yg mengeluh sakit, beliau minta supaya orang tsb untuk shalat dua rakaat (minta ampun & minta kesembuhan kepada Allah), ketika selesai shalat pasien tersebut langsung merasa sehat & tidak jadi berobat.
Rudi, Asistennya bertanya, kenapa dia langsung sembuh?
Dr. Agus katakan, dapat jadi sumber sakitnya ada di hati, hati yg gersang karena jauh dari Allah.
Efek lain adalah pasiennya pulang dalam keadaan bahagia & gembira. Karena tidak cuma fisiknya yg diobati, namun batinnya pun terobati.
Hati yg sehat, menciptakan fisik yg kuat. Dan sebaik-baik obat hati adalah Dzikir, Al-Quran, Wudhu, Shalat, Do'a & tawakal pada Allah.
Pernah ada pasien yg jantungnya bermasalah & harus dioperasi.
Selain Yakin, beliau juga mengajarkan terapi cara hidup Rasulullah. Pasien tersebut diminta mengamalkan satu sunnah saja, yaitu sunnah tidur. Sebelum tidur berwudhu, kalau dapat shalat dua rakaat, berdoa, berdzkir, menutup aurat, posisi kanan adalah kiblat, & tubuh miring ke kanan.
Seminggu kemudian, pasien tersebut diperiksa. Alhamdulillah, tidak perlu dilakukan operasi. Allah sudah memberi kesembuhan atasnya.
Ada juga pasien yg ginjalnya bermasalah. Beliau minta supaya pasien tersebut mengamalkan sunnah makan & sunnah di dalam WC. Makan dengan duduk sunnah sehingga posisi tubuh otomatis membagi perut jadi 3 (udara, makanan, & air). Kemudian buang air kecil dengan cara duduk sunnah, menguras habis-habis kencing yg tersisa dengan berdehem 3 kali, mengurut, & membasuhnya dengan bersih.
Seminggu kemudian, saat diperiksa ternyata Allah berikan kesembuhan kepada orang tersebut.
Rudi pernah sedikit protes. Sejak melibatkan Allah, pasiennya jadi jarang bolak-balik & berisiko mengurangi pendapatan beliau.
Namun Dr. Agus katakan bahwa rezeki adalah urusan Allah. Dan beliau jawab dengan kalimat yg sama dengan redaksi yg berbeda, bahwa Sakitnya pasien tidak dapat mendatangkan rezeki, yg memberi rezeki adalah Allah. Allah juga dapat mendatangkan rezeki tanpa melalui sakitnya pasien.
Enam bulan berikutnya seorang pasien yg pernah sembuh karena diminta shalat oleh beliau, datang ke klinik, mengucapkan terima kasih, & berniat mengajak dokter serta asistennya umroh bulan depan.
Dr. Agus kemudian memanggil Rudi ke dalam ruangan. Sebenarnya beliau tahu bahwa Rudi harap sekali berangkat umrah. Namun kali ini beliau harap bertanya langsung dengannya.
Rudi, bapak ini mengajak kita untuk umrah bulan depan, anda bersedia?
Rudi tidak menjawab, namun matanya berbinar, air matanya tampak mau jatuh.
Sebelum menjawab, saya izin shalat dulu pak, ucapnya lirih. Ia shalat lama sekali, sepertinya ini shalat dia yg paling khusyu'.
Pelan, terdengar dia terisak-isak menangis dalam doanya.
------
Demikian mudah-mudahan kisah yg di bagikan dapat membawa banyak manfaat..
Tulisan oleh: Dr Agus Thosin, SpJP praktek di RSAI Bandung.
Hari ini 15:53
Kisah nyata Inspiratif tentang Dokter Agus Thosin di Bandung.. kisah yg akan merubah cara pandang kita kepada rasa sakit..
Sejak pulang dari itikaf di masjid selama tiga hari bersama jamaah dakwah, dokter Agus jadi pribadi yg berbeda. Sedikit-sedikit bicaranya Allah, sedikit-sedikit bicaranya Rasulullah.
Cara makan & cara tidurnya pun berbeda, katanya itulah cara tidur Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.
Rupanya, pengalaman itikaf & belajar di masjid betul-betul berkesan baginya. Ada semangat baru.
Namun beliau juga jadi lebih banyak merenung. Dia sering teringat-ingat dengan kalimat yg dibicarakan amir jamaah.
Obat tidak dapat menyembuhkan, yg menyembuhkan adalah Allah.
Obat dapat menyembuhkan berhajat kepada Allah, karena sunnatullah.
Sedang Allah menyembuhkan, tidak berhajat melalui obat.
Allah dapat menyembuhkan dengan obat atau bahkan tanpa obat.
Yang menyembuhkan bukanlah obat, yg menyembuhkan adalah Allah.
Dia-pun merenung, bukan cuma obat, bahkan dokter pun tidak punya upaya untuk memberi kesembuhan. Yang memberi kesembuhan adalah Allah.
Sejak itu, sebelum memeriksa pasiennya, ia sering bertanya.
Bapak sebelum kesini sudah izin dulu kepada Allah? atau Sudah berdoa meminta kesembuhan kepada Allah? atau Sudah lapor dulu kepada Allah?"
Jika dijawab belum (kebanyakan memang belum), beliau meminta pasien tersebut mengambil air wudhu, & shalat dua rakaat di tempat yg sudah disediakan
Jika memberikan obat, beliau pun berpesan dengan kalimat yg sama. Obat tidak dapat menyembuhkan, yg menyembuhkan adalah Allah. Namun berobat adalah sunnah dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam & sebagai ikhtiar & sunnatullah, supaya Allah mau menyembuhkan.
Ajaib! banyak pasien yg sembuh.
Jika diperiksa dengan ilmu medis, peluang sehatnya hampir tidak ada, ketika diberikan terapi Yakin yg diberikan beliau, jadi sehat.
Pernah ada pasien yg mengeluh sakit, beliau minta supaya orang tsb untuk shalat dua rakaat (minta ampun & minta kesembuhan kepada Allah), ketika selesai shalat pasien tersebut langsung merasa sehat & tidak jadi berobat.
Rudi, Asistennya bertanya, kenapa dia langsung sembuh?
Dr. Agus katakan, dapat jadi sumber sakitnya ada di hati, hati yg gersang karena jauh dari Allah.
Efek lain adalah pasiennya pulang dalam keadaan bahagia & gembira. Karena tidak cuma fisiknya yg diobati, namun batinnya pun terobati.
Hati yg sehat, menciptakan fisik yg kuat. Dan sebaik-baik obat hati adalah Dzikir, Al-Quran, Wudhu, Shalat, Do'a & tawakal pada Allah.
Pernah ada pasien yg jantungnya bermasalah & harus dioperasi.
Selain Yakin, beliau juga mengajarkan terapi cara hidup Rasulullah. Pasien tersebut diminta mengamalkan satu sunnah saja, yaitu sunnah tidur. Sebelum tidur berwudhu, kalau dapat shalat dua rakaat, berdoa, berdzkir, menutup aurat, posisi kanan adalah kiblat, & tubuh miring ke kanan.
Seminggu kemudian, pasien tersebut diperiksa. Alhamdulillah, tidak perlu dilakukan operasi. Allah sudah memberi kesembuhan atasnya.
Ada juga pasien yg ginjalnya bermasalah. Beliau minta supaya pasien tersebut mengamalkan sunnah makan & sunnah di dalam WC. Makan dengan duduk sunnah sehingga posisi tubuh otomatis membagi perut jadi 3 (udara, makanan, & air). Kemudian buang air kecil dengan cara duduk sunnah, menguras habis-habis kencing yg tersisa dengan berdehem 3 kali, mengurut, & membasuhnya dengan bersih.
Seminggu kemudian, saat diperiksa ternyata Allah berikan kesembuhan kepada orang tersebut.
Rudi pernah sedikit protes. Sejak melibatkan Allah, pasiennya jadi jarang bolak-balik & berisiko mengurangi pendapatan beliau.
Namun Dr. Agus katakan bahwa rezeki adalah urusan Allah. Dan beliau jawab dengan kalimat yg sama dengan redaksi yg berbeda, bahwa Sakitnya pasien tidak dapat mendatangkan rezeki, yg memberi rezeki adalah Allah. Allah juga dapat mendatangkan rezeki tanpa melalui sakitnya pasien.
Enam bulan berikutnya seorang pasien yg pernah sembuh karena diminta shalat oleh beliau, datang ke klinik, mengucapkan terima kasih, & berniat mengajak dokter serta asistennya umroh bulan depan.
Dr. Agus kemudian memanggil Rudi ke dalam ruangan. Sebenarnya beliau tahu bahwa Rudi harap sekali berangkat umrah. Namun kali ini beliau harap bertanya langsung dengannya.
Rudi, bapak ini mengajak kita untuk umrah bulan depan, anda bersedia?
Rudi tidak menjawab, namun matanya berbinar, air matanya tampak mau jatuh.
Sebelum menjawab, saya izin shalat dulu pak, ucapnya lirih. Ia shalat lama sekali, sepertinya ini shalat dia yg paling khusyu'.
Pelan, terdengar dia terisak-isak menangis dalam doanya.
------
Demikian mudah-mudahan kisah yg di bagikan dapat membawa banyak manfaat..
Tulisan oleh: Dr Agus Thosin, SpJP praktek di RSAI Bandung.