• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Keutamaan Ali bin Abi Thalib

nurma

IndoForum Beginner A
No. Urut
170780
Sejak
25 Apr 2012
Pesan
1.296
Nilai reaksi
25
Poin
48
VPDbK.jpg

Barangkali sebagian kaum Sunni menganggap lebih mengutamakan Ali bin Abi Thalib ketimbang tiga sahabat terutama lainnya - Abu Bakar, Umar bin Khattab, dan Usman bin Affan - termasuk pengikut Syiah.

Namun kenyataannya memang demikian. Ali memang lebih unggul dari ketiga orang itu. Dia merupakan sepupu pertama sekaligus menantu Nabi Muhammad. Ayahnya, Abi Thalib dan bapak Rasulullah, Abdullah, adalah anak Abdul Muthalib dari satu ibu.

Seperti nama istrinya, ibu Sayyidina Ali juga bernama Fatimah. Fatimah adalah putri Asad, putranya Hasyim, dan Asad adalah saudara Abdul Muthalib. Jadi ayah dan ibu Ali adalah saudara sepupu.

Nabi pula yang memberi dia nama Ali saat merawatnya sewaktu kecil. Menurut nabi, ini nama ini ditetapkan oleh Allah. Ketika dilahirkan, ayahnya bersama Nabi Muhammad sedang pergi keluar Kota Makkah. Ibunya memberi dia nama Asad dan Haidar. Ayahnya memanggil dia Ziad.

Bukan sekadar hubungan darah membuat Ali begitu istimewa bagi Rasulullah. Akhlak, iman, dan ilmunya juga agung. Ali lebih dulu masuk islam ketimbang Abu Bakar, Umar, dan Usman. Dalam hadis disahihkan oleh Al-Hakim dan Ibnu Main, Rasulullah bersabda, "Aku adalah kota ilmu dan Ali adalah pintunya. Siapa ingin memasuki kota itu hendaklah melalui pintunya."

Mengutip pernyataan Ibnu Abbas, Ibnu Abil Hadid, pensyarah Nahjul Balaghah, mengatakan Nabi Muhammad mencintai Ali lebih dari seluruh putranya. "Aku tidak pernah melihat seorang ayah mencintai anaknya sebesar Nabi mencintai Ali dan aku tidak pernah melihat seorang anak sedemikian patuh, lengket, dan mencintai ayahnya seperti Ali mencintai Nabi."

Seperti inilah salah satu contoh kemuliaan akhlak Ali. Menjelang ajalnya setelah kepalanya ditebas di Masjid Kufah, Ali begitu lembut dan memaafkan penyerang dibawa kehdapan dia dalam keadaan terikat. "Seharusnya kalian jangan begitu kejam kepada sesama, kendurkan talinya. Tidakkah kalian lihat tali ini melukai dan membuat dia kesakitan."
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.