Jakarta - Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane menilai, ada arogansi oknum Polri di balik penahanan dua pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) nonaktif yakni Chandra M Hamzah dan Bibit Samad Rianto.
"Sikap arogan oknum-oknum Polri telah menimbulkan kebencian dari rakyat padahal di saat yang sama muncul komitmen untuk meningkatkan kepercayaan Polri di mata masyarakat," kata Neta di Jakarta, Senin.
Ia mengatakan, sikap kebencian terhadap oknum-oknum polisi ini bisa membuat masyarakat mempermasalahkan kemandirian Polri.
"Rakyat bisa saja menggugat wewenang luas yang kini dipegang Polri," katanya.
Jika itu terjadi maka wacana untuk meletakkan Polri dibawah satu kementerian akan bergulir sebagaimana yang pernah terjadi beberapa waktu yang lalu.
Berkaca dengan kasus penahanan Chandra dan Bibit, IPW menyatakan, saat ini adalah waktu tepat untuk melakukan revisi KUHAP yang antara lain mengharuskan Polri untuk meminta ijin penahanan.
"Saat ini polri berwenang menahan tersangka tindak pidana tanpa perlu mendapatkan persetujuan dari hakim," katanya.
Ijin dari hakim, katanya, dibutuhkan agar tidak ada penyalahgunaan oleh oknum polisi.
"Oknum polisi yang punya kepentingan tertentu bisa menyalahgunakan kewenangan untuk menahan tersangka," katanya.
Pada 29 Oktober 2009, Polri menahan mereka dengan tujuan agar penyidikan berjalan dengan lancar.
Mereka menjadi tersangka kasus pengajuan dan pencabutan cekal terhadap pengusaha Anggoro Widjoyo dan Djoko Tjandra.
Kini, mereka ditahan di Rutan Brimob, Kepala Dua, Depok, Jawa Barat.
Sejak ditetapkan menjadi tersangka, sebulan yang lalu, Polri memang belum menahan keduanya dengan alasan bersikap kooperatif.
Pasca menjadi tersangka, dukungan masyarakat, tokoh politik dan tokoh nasional terhadap keduanya meningkat.
Keduanya juga sering memberikan keterangan pers soal kasus yang membelitnya hingga dukungan publik makin meningkat.
Polri berdalih, tindakan kedua tersangka itu telah menghambat penyidikan sehingga mereka ditahan.
Sumber
http://www.lebihcepat.com/nasional/34-berita-nasional/7602-ketua-ipw--ada-arogansi-polri-menahan-chandra-bibit.html
Toolbar News,Games,and Entertainment
http://lebihcepatcom.ourtoolbar.com
"Sikap arogan oknum-oknum Polri telah menimbulkan kebencian dari rakyat padahal di saat yang sama muncul komitmen untuk meningkatkan kepercayaan Polri di mata masyarakat," kata Neta di Jakarta, Senin.
Ia mengatakan, sikap kebencian terhadap oknum-oknum polisi ini bisa membuat masyarakat mempermasalahkan kemandirian Polri.
"Rakyat bisa saja menggugat wewenang luas yang kini dipegang Polri," katanya.
Jika itu terjadi maka wacana untuk meletakkan Polri dibawah satu kementerian akan bergulir sebagaimana yang pernah terjadi beberapa waktu yang lalu.
Berkaca dengan kasus penahanan Chandra dan Bibit, IPW menyatakan, saat ini adalah waktu tepat untuk melakukan revisi KUHAP yang antara lain mengharuskan Polri untuk meminta ijin penahanan.
"Saat ini polri berwenang menahan tersangka tindak pidana tanpa perlu mendapatkan persetujuan dari hakim," katanya.
Ijin dari hakim, katanya, dibutuhkan agar tidak ada penyalahgunaan oleh oknum polisi.
"Oknum polisi yang punya kepentingan tertentu bisa menyalahgunakan kewenangan untuk menahan tersangka," katanya.
Pada 29 Oktober 2009, Polri menahan mereka dengan tujuan agar penyidikan berjalan dengan lancar.
Mereka menjadi tersangka kasus pengajuan dan pencabutan cekal terhadap pengusaha Anggoro Widjoyo dan Djoko Tjandra.
Kini, mereka ditahan di Rutan Brimob, Kepala Dua, Depok, Jawa Barat.
Sejak ditetapkan menjadi tersangka, sebulan yang lalu, Polri memang belum menahan keduanya dengan alasan bersikap kooperatif.
Pasca menjadi tersangka, dukungan masyarakat, tokoh politik dan tokoh nasional terhadap keduanya meningkat.
Keduanya juga sering memberikan keterangan pers soal kasus yang membelitnya hingga dukungan publik makin meningkat.
Polri berdalih, tindakan kedua tersangka itu telah menghambat penyidikan sehingga mereka ditahan.
Sumber
http://www.lebihcepat.com/nasional/34-berita-nasional/7602-ketua-ipw--ada-arogansi-polri-menahan-chandra-bibit.html
Toolbar News,Games,and Entertainment
http://lebihcepatcom.ourtoolbar.com