yan raditya
IndoForum Addict E
- No. Urut
- 163658
- Sejak
- 31 Jan 2012
- Pesan
- 24.461
- Nilai reaksi
- 72
- Poin
- 48
Pertandingan Persib Bandungtak pernah surut penonton. Antusiasme bobotoh selalu membeludak dalam tiap pertandingan.
Namun, fanatisme bobotoh justru dimanfaatkan oknum keamanan, khususnya petugas penjaga pintuk masuk stadion. Dengan menggunakan modus lama, petugas kerap tak menyobek tiket penonton yang masuk untuk dijual kembali. Kondisi itu dikenal dengan istilah tiket keriting.
Dalam gelaran Kejuaraan Sepak Bola Torabika 2016, sejumlahbobotoh meminta agar panitia pelaksana (Panpel) pertandingan Persib mulai mereformasi manajemen keamanan di pintu masuk stadion. Hal itu dilontarkan ratusan bobotoh saat menggelar pertemuan bersama Panpel Persib di Graha Persib, Jalan Sulanjan, Rabu (27/4/2016) malam.
Asep Pupu (27) salah seorang bobotoh mengaku sudah jengah dengan kondisi tersebut. Menurut dia, tiket keriting menjadi sebab tak nyamannya situasi di tribun penonton.
"Kepada petugas penyobek tiket untuk lebih tegas jangan sampai aparat keamanan justru memberikan contoh tidak baik. Kenapabobotoh selalu diwanti-wanti harus mentaati peraturan tapi malah aparat yang melanggar peraturan itu sendiri," ucap Pupu.
Ferry (33), bobotoh lain, meminta agar bobotoh lebih proaktif untuk selalu meminta tiket sobekan sebagai tanda bukti penonton yang legal dengan membeli tiket.
"Jangan sampai menciptakan masalah baru, saat bobotohmembeludak sudah jadi persoalan, ditambah tiket keriting," ungkapnya.
Menanggapi keluhan bobotoh, General Coordinator Panpel Persib Budi Bram Rachman tak menyangkal persoalan tiketkeriting belum bisa ditertibkan.
"Tiket keriting bukan hanya distribusi tapi manajemen tiketing dan pintu masuk masih banyak masalah," ujar dia.
Budaya tiket keriting tampaknya belum mendapat sentuhan serius dari panitia pertandingan. Faktanya, sampai saat ini belum ada langkah konkret untuk menekan para oknum petugas kemananan di pintu masuk stadion.
"Sampai saat ini belum ada terobosan. Sempat kami lakukan ada perubahan bentuk fisik, Insya Allah banyak masukan. Ada petugas wanita ya mungkin lebih segan mudah-mudahan bisa kita terapkan," ujarnya.
Namun, fanatisme bobotoh justru dimanfaatkan oknum keamanan, khususnya petugas penjaga pintuk masuk stadion. Dengan menggunakan modus lama, petugas kerap tak menyobek tiket penonton yang masuk untuk dijual kembali. Kondisi itu dikenal dengan istilah tiket keriting.
Dalam gelaran Kejuaraan Sepak Bola Torabika 2016, sejumlahbobotoh meminta agar panitia pelaksana (Panpel) pertandingan Persib mulai mereformasi manajemen keamanan di pintu masuk stadion. Hal itu dilontarkan ratusan bobotoh saat menggelar pertemuan bersama Panpel Persib di Graha Persib, Jalan Sulanjan, Rabu (27/4/2016) malam.
Asep Pupu (27) salah seorang bobotoh mengaku sudah jengah dengan kondisi tersebut. Menurut dia, tiket keriting menjadi sebab tak nyamannya situasi di tribun penonton.
"Kepada petugas penyobek tiket untuk lebih tegas jangan sampai aparat keamanan justru memberikan contoh tidak baik. Kenapabobotoh selalu diwanti-wanti harus mentaati peraturan tapi malah aparat yang melanggar peraturan itu sendiri," ucap Pupu.
Ferry (33), bobotoh lain, meminta agar bobotoh lebih proaktif untuk selalu meminta tiket sobekan sebagai tanda bukti penonton yang legal dengan membeli tiket.
"Jangan sampai menciptakan masalah baru, saat bobotohmembeludak sudah jadi persoalan, ditambah tiket keriting," ungkapnya.
Menanggapi keluhan bobotoh, General Coordinator Panpel Persib Budi Bram Rachman tak menyangkal persoalan tiketkeriting belum bisa ditertibkan.
"Tiket keriting bukan hanya distribusi tapi manajemen tiketing dan pintu masuk masih banyak masalah," ujar dia.
Budaya tiket keriting tampaknya belum mendapat sentuhan serius dari panitia pertandingan. Faktanya, sampai saat ini belum ada langkah konkret untuk menekan para oknum petugas kemananan di pintu masuk stadion.
"Sampai saat ini belum ada terobosan. Sempat kami lakukan ada perubahan bentuk fisik, Insya Allah banyak masukan. Ada petugas wanita ya mungkin lebih segan mudah-mudahan bisa kita terapkan," ujarnya.