Ketahui Kebutuhan Kalori Pria

[jennywijaya]

Untuk beraktivitas, Anda membutuhkan makanan untuk menghasilkan energi. Namun, perlu diingat bahwa makanan yang Anda konsumsi haruslah memenuhi kebutuhan kalori harian. Mengonsumsi makanan tinggi kalori secara berlebihan dapat menyebabkan gangguan kesehatan. Namun, perlu Anda ketahui bahwa asupan kalori dipengaruhi oleh banyak hal, salah satunya adalah gender. Oleh karena itu, Anda perlu mengetahui kebutuhan kalori pria maupun wanita untuk menjaga kesehatan.

Apa Itu Kalori?
Kalori adalah satuan yang mengukur energi. Kalori digunakan untuk mengukur kandungan energi dalam makanan dan minuman yang Anda konsumsi. Dari segi nutrisi, semua jenis makanan yang mengandung makro dan mikro nutrisi merupakan sumber kalori yang penting dan dibutuhkan manusia untuk hidup. Tanpa makanan dan minuman, sel-sel tubuh tidak mendapatkan energi sehingga menyebabkan kerusakan organ.

Berapa Banyak Kalori yang Dibutuhkan?
Kebutuhan kalori seseorang dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti:

• aktivitas
• gender
• usia
• berat badan
• metabolisme
• lingkungan
• kondisi kesehatan tertentu

Berdasarkan pedoman National Institutes of Health (NIH), kebutuhan kalori seseorang dibagi berdasarkan berdasarkan usia dan aktivitas. Bagi wanita wanita paruh baya yang cukup aktif memerlukan 2.000 kalori per hari. Sementara itu, pria paruh baya yang aktif membutuhkan kalori sekitar 2.400-2.600 kalori per hari.

Selain itu, bagi Anda yang sedang menjalankan program penurunan berat badan perlu mengurangi asupan kalori harian atau defisit kalori. Aturan umum dalam defisit kalori adalah mengurangi asupan kalori harian menjadi 500 kalori lebih sedikit.

Misalnya, dalam situasi normal dan keadaan yang sehat Anda membutuhkan kalori harian sebesar 1.800, maka dalam penurunan berat badan Anda harus mengonsumsi makanan sebesar 1.300 kalori. Namun, penting untuk memastikan bahwa Anda mengonsumsi cukup kalori dari makanan yang sehat.
Ketahui Kebutuhan Kalori Pria
Berbeda dengan wanita, umumnya pria membutuhkan kalori yang lebih banyak. Hal ini karena laki-laki umumnya memiliki massa otot yang lebih banyak daripada perempuan. Otot membutuhkan lebih banyak energi. Selain itu, ada berbagai faktor lainnya yang memengaruhi kebutuhan kalori pria, mulai dari berat badan, tinggi, usia, dan riwayat kesehatan.

Pria berusia antara 19–30 tahun membutuhkan kalori sekitar 2.400–3.000 kalori per hari untuk mempertahankan berat badan. Selain itu, kebutuhan energi semakin berkurang seiring bertambahnya usia. Pada pria berusia antara 31 hingga 59 tahun membutuhkan sekitar 2.200 hingga 3.000 kalori per hari untuk mempertahankan berat badan dan menjaga fungsi tubuh dengan baik.

Sementara itu, pria yang berusia di atas 60 tahun umumnya membutuhkan 2.000–2.600 kalori per hari untuk mempertahankan berat badan dan menjaga kesehatan tubuh. Di sisi lain, pria yang sangat aktif atau memiliki kondisi kesehatan tertentu mungkin memerlukan jumlah kalori yang lebih tinggi.
Bahaya Obesitas
Obesitas umumnya disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat. Mengonsumsi makanan tinggi kalori, tinggi lemak LDL, tinggi gula, dan garam menjadi penyebab obesitas. Orang yang mengalami obesitas, berisiko lebih tinggi mengalami banyak penyakit dan kondisi kesehatan serius, termasuk berikut ini:

• tekanan darah tinggi (Hipertensi)
• tingginya kadar kolesterol LDL dan trigliserida
• kadar lemak baik (HDL) dalam darah rendah
• diabetes tipe 2
• penyakit jantung koroner
• gangguan hati
• osteoarthritis
• apnea tidur dan masalah pernapasan
• berisiko mengalami kanker
• gangguan mental (depresi, kecemasan, dan lainnya).

Pentingnya Mengonsumsi Makanan Sehat
Alih-alih berfokus pada kalori saja, bagaimanapun, banyak penelitian yang menunjukkan bahwa kualitas makanan adalah kunci menjaga berat badan ideal dan tetap sehat. Meskipun mengetahui kebutuhan kalori pria itu penting, sebaiknya Anda juga memilih makanan sehat berkualitas yang mengandung makro dan mikro nutrisi.

Anda bisa memperbanyak konsumsi sayuran, buah-buahan, biji-bijian, dan daging rendah lemak. Hindari makanan yang diproses seperti gorengan, burger, pizza, dan minuman manis seperti soda, serta sirup. Hal ini karena makanan yang melalui banyak proses tinggi akan lemak jenuh dan lemak trans.