• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Ketahui Gejala dan Pencegahan DBD pada Orang Dewasa

Tipsehat

IndoForum Newbie D
No. Urut
287687
Sejak
20 Mar 2020
Pesan
91
Nilai reaksi
0
Poin
6
DBD atau demam berdarah dengue merupakan penyakit yang disebabkan karena empat virus dengue yang disebarkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Nyamuk terinfeksi virus tersebut saat menggigit seseorang dengan virus dengue dalam darahnya. Penularan dari orang ke orang secara langsung tidak mudah terjadi. Namun, ibu hamil dengan demam berdarah bisa menularkan penyakit tersebut kepada anaknya.
Gejala DBD
Jika Anda mengalami DBD, gejala mulai timbul sekitar 4 sampai 10 hari setelah infeksi awal. Dalam banyak kasus, gejala DBD muncul ringan. Gejala DBD kerap disalahartikan sebagai gejala flu atau infeksi lain.

Anak kecil dan orang yang belum pernah mengalami infeksi mungkin akan mengalami gejala penyakit yang lebih ringan daripada anak yang lebih tua dan orang dewasa. Gejala umum DBD berlangsung selama 2 sampai 7 hari, seperti:
Demam tinggi secara tiba-tiba, suhu tubuh bisa mencapai 41 derajat Celcius
Sakit kepala parah
Pembengkakan pada kelenjar getah bening
Nyeri sendi dan nyeri otot yang parah
Ruam kulit yang muncul antara 2 dan 5 hari setelah demam awal

Gejala DBD yang parah dapat meliputi:
Sakit perut dan nyeri
Muntah ringan sampai berat, sebanyak tiga kali dalam 24 jam
Pendarahan ringan dari hidung atau gusi
Mengalami muntah darah atau ada darah di tinja
Merasa lelah, gelisah, dan mudah marah
Orang yang Berisiko Tinggi Terkena DBD
Orang yang tinggal di atau bepergian di Asia Tenggara, Amerika Selatan dan Tengah, Afrika sub-Sahara, dan sebagian Karibia dapat meningkatkan risiko Anda terkena virus dengue. Selain itu, ada orang-orang yang lebih berisiko tinggi terkena DBD seperti:
Bayi dan anak kecil
Ibu hamil (virus dapat ditularkan kepada janin yang dikandung)
Orang tua
Seseorang dengan kondisi sistem kekebalan yang terganggu

Diagnosis DBD
Dokter dapat mendiagnosis infeksi akibat DBD dengan melakukan tes darah untuk memeriksa virus atau antibodi terhadapnya. Jika Anda jatuh sakit setelah bepergian ke daerah tropis, segera beritahu dokter Anda.
Selain melakukan beberapa tes, dokter mungkin akan mengajukan pertanyaan tentang riwayat kesehatan pribadi dan keluarga. Dokter juga akan bertanya mengenai gaya hidup dan perjalanan yang baru saja Anda lakukan.
Pengobatan DBD
Tidak ada obat khusus untuk mengobati infeksi DBD. Jika Anda merasa menderita DBD, Anda perlu menggunakan obat pereda nyeri dengan asetaminofen dan menghindari obat yang mengandung aspirin karena dapat memperburuk pendarahan. Anda juga harus beristirahat, minum banyak cairan, dan memeriksakan diri kepada dokter. Jika kondisi Anda mulai merasa lebih buruk dalam 24 jam pertama setelah demam turun, segeralah ke rumah sakit untuk diperiksa komplikasinya.

Tujuan pengobatan DBD lebih cenderung untuk mengelola gejala dan mencegah agar infeksi menjadi lebih parah. Kasus DBD yang parah mungkin akan memerlukan pengobatan darurat seperti berikut.
Mengonsumsi obat bebas atau resep untuk mengatasi rasa sakit
Terapi menggunakan elektrolit
Transfusi darah
Pemantauan tekanan darah dengan cepat
Terapi oksigen
Observasi lanjut

Anda mungkin juga akan mendapatkan cairan melalui infus. Namun, jika DBD sudah parah, terlalu banyak cairan infus justru dapat menyebabkan timbulnya “ruang ketiga” di mana cairan akan bocor keluar dari pembuluh darah.
Pencegahan DBD
Metode terbaik untuk mencegah DBD adalah dengan menghindari gigitan nyamuk dan mengurangi populasi nyamuk. Jika Anda berada di area yang berisiko tinggi, sebaiknya melakukan beberapa hal sebagai berikut.
Menghindari tinggal di daerah pemukiman padat penduduk
Menggunakan obat nyamuk di dalam dan di luar ruangan
Menggunakan kemeja lengan panjang dan ujung celana dimasukkan ke dalam kaus kaki
Menggunakan AC daripada membuka jendela
Memasang kasa pada jendela dan pintu
Menggunakan kelambu pada area tidur yang tidak disaring

Meski begitu, kini juga sudah ada vaksin untuk mencegah DBD yang disebut dengan Dengvaxia yang telah disetujui FDA pada tahun 2019 dan sudah tersedia di beberapa negara serta memerlukan tiga dosis tersebar dalam 6 bulan.
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.