• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Keraton Nilai Pemkot Kurang Mendukung Kirab

yan raditya

IndoForum Addict E
No. Urut
163658
Sejak
31 Jan 2012
Pesan
24.461
Nilai reaksi
72
Poin
48
I7kU.jpg
Keraton Solo menilai Pemkot Solo belum sepenuhnya mendukung kegiatan Malam 1 Sura sebagai potensi wisata budaya yang menjanjikan. Padahal di era kepemimpinan Wali Kota Solo, Joko Widodo (Jokowi), Malam 1 Sura sempat dikonsep sebagai salah satu ikon utama kota.

Hal itu diungkapkan Wakil Pengageng Wisata dan Museum Keraton Solo, K.R.M.H. Satryo Hadinagoro, di Keraton Solo, Rabu (30/9/2015). Menurut Satryo, Jokowi yang kini menjadi Presiden pernah berencana mengemas Malam 1 Sura agar menjadi upacara adat yang ikonik seperti Nyepi di Bali. Jokowi, imbuh Satryo, sempat mewacanakan dibikin semacam car free day saat upacara adat berlangsung.

“Jadi suasana upacara adat benar-benar hening dan khidmat. Namun sebelum itu terealisasi, Pak Jokowi keburu menjadi Gubernur DKI Jakarta,” ujarnya kepada wartawan.

Satryo mengakui esensi Malam 1 Sura kini semakin terkikis lantaran lebih identik dengan acara hura-hura. Sejumlah ruas jalan di Solo juga menjadi macet lantaran peserta kirab dan pengguna jalan saling berdesak-desakan. Padahal, Satryo menyebut makna 1 Sura sangat dalam yakni mengenang jasa Sultan Agung yang sukses menyatukan kalender Hindu dan kalender Islam dalam sistem penanggalan.

“Sekarang itu ibaratnya hanya Keraton yang merayakan 1 Sura, warga cuma nonton, tidak ngematke [memahami sejarah]. Hal ini sebenarnya bisa diatasi jika Pemkot proaktif menyosialisasikan Malam 1 Sura bersama Keraton.”

Wakil Pengageng Sasono Wilopo Keraton Solo, K.P. Winarno Kusumo, mengatakan Malam 1 Sura 1949 tahun ini jatuh pada 14 Oktober pukul 16.00 WIB. Dia mengatakan kirab pusaka beserta kerbau bule akan dilaksanakan 15 Oktober pukul 00.00 WIB.

“Tahun ini sedikit berbeda karena jatuhnya 1 Sura dan 1 Muharram selisih sehari. Kami tetap mengacu penanggalan Jawa untuk prosesi upacara adat,” kata dia.

Winarno mengatakan rute kirab tetap melalui Alun-alun Utara meski saat ini lokasi tersebut menjadi pasar darurat Klewer. Ada sembilan pusaka dan sembilan kerbau bule yang akan dikirab. Prosesi upacara adat akan dilepas Pelaksana Tugas (Plt) Raja Keraton Solo, K.G.P.H. Puger.
“Paugeran harus dipegang teguh. Keraton sudah berkoordinasi pada Pemkot terkait teknis pelaksanaan,” ucapnya.
 
Terakhir disunting:
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.