Menurut saya, yang anda lupa itu bahwa yang anda perdebatkan itu adalah sebuah penafsiran akan suatu ayat. Dan penafsiran itu hasil karya manusia, bukan karya Tuhan secara utuh. Misalkan, Bang asoy keluarin ayat tuh, yang mengerti tentang ayat itu hanyalah Tuhan, manusia hanyalah sebagai penafsir saja. Jadi ayat yang dikluarkan 100% benar, tetapi penafsiran ayat tersebut bisa berbeda-beda dan kebenarannya juga beda2 tergantung dari sebelah mana kita memandang. Dan dari perdebatan yang anda berdua lakukan hanyalah pada tataran penafsiran itu. Padahal namanya juga penafsiran, bisa beda-beda dan kebenarannya juga tidak mutlak....
Bang Abudzul, sekalipun saya tidak tau banyak yang anda berdua perdebatkan, tetapi dengan baca sluruh thread yang anda berdua buat, ya setidaknya saya tau, wong saya juga ikut baca kok
...
Saya sih tidak mempermasalahkan materi yang anda berdua perdebatkan, hanya caranya saja yang menurut saya kurang bagus. Bukankah ada ayat yang berbunyi "afala tatafakkarun/Apakah kalian tidak berfikir". Coba anda pikirkan, anda ini sesama muslim, dan muslim yang satu dengan muslim yang lain itu bagai suatu tubuh, kl yang satu sakit, yang lain merasakan sakit itu. Nah, jika hal ini diterapkan kepada perdebatan anda, apakah anda berdua layak berdebat seperti itu? pake tulisan warna merah dan gede2 gitu dan saling menjatuhkan. Tidak adakah cara lain yang lebih beradab?
Saya juga muslim, dan teman2 muslim lainnya juga seperti anda, satu tubuh, karena itu, saya termasuk yang merasakan sakit ketika melihat anda berdua berdebat seperti itu. Tuhan menciptakan suatu perbedaan itu bukan untuk menjatuhkan satu sama lain, tetapi untuk mengenal, memahami, mengerti satu sama lain sehingga tidak terjadi perpecahan antara satu sama lain. Kecuali jika anda berdua memang ingin muslim yang satu dengan muslim yang lain saling berperang dan akhirnya para pembenci Islam saja yang menang.
ya sudahlah, semua terserah anda berdua, sayamah jadi penonton saja lah, sampe mana dagelan ini selesai