w4rr10r
IndoForum Beginner C
- No. Urut
- 5879
- Sejak
- 31 Agt 2006
- Pesan
- 721
- Nilai reaksi
- 69
- Poin
- 28
Keluarga Kebingungan Cari Jenazah Korban Levina
Laporan Wartawan Kompas Neli Triana
JAKARTA, KOMPAS--Penanganan korban terbakarnya Kapal Levina tidak terkoordinasi dengan baik. Banyak keluarga korban kebingungan mencari sanak saudaranya yang hilang. Di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo sebagai lokasi penempatan sementara jenazah korban pun tidak terlihat petugas jaga perwakilan dari perusahan pemilik Kapal Levina maupun dari Jasa Raharja.
”Saya baru tahu istri saya telah dibawa ke RSCM dari siaran televisi. Beberapa rekan wartawan membantu mengantarkan saya ke RSCM. Namun, di sini pun saya kebingungan bagaimana mengurus jenazah istri maupun memikirkan diri saya yang kini tidak punya apa-apa,” kata Varlo Hellu (27), Jumat (23/2).
Kebingungan juga menghinggapi rombongan keluarga asal Bulakamba, Brebes yang mencari Rasmid, satu dari 15 rombongan penjual kain keliling yang turut hilang dalam kebakaran Kapal Levina II.
”Satu orang tetangga saya, Nur Rohman, sudah ketemu dan sudah dibawa pulang ke Brebes. Namun, Rasmid sampai kini tidak jelas keberadaannya. Dari Tanjung Priok kami disuruh ke RSCM, tetapi di sini pun tidak ada,” kata Darsono adik kandung Rasmid yang berangkat langsung dari Brebes Jumat subuh.
Bardin, laki-laki asal Bangka yang menetap di Karawang, Bekasi sibuk mencari keponakannya Faris (6). Faris datang ke Jakarta bersama ayahnya, Rudi (35) untuk menjenguk kakeknya, Adam di Karawang.
Setelah memastikan Adam sehat dan sudah keluar dari rumah sakit, Rudi dan Faris pun berniat pulang dengan menumpang KMP Levina II. Namun, perjalanan ini justru berujung naas. Faris ditemukan tewas, sementara Rudi hingga kini masih hilang.
Bardin mengaku harus bolak-balik ke Tanjung Priok dan RSCM untuk dapat memastikan keberadaan jenazah Faris. Jumat sore, Bardin baru berkesempatan mengenali jenazah Faris. Namun, kabar tentang Rudi belum juga diperolehnya di Tanjung Priok.
”Orang-orang petugas pelabuhan sempat mengatakan tidak ada lagi yang hilang. Padahal saudara saya jelas belum ketemu. Di pelabuhan saya juga banyak bertemu keluarga lain yang sedang mencari-cari keluarganya,” kata Bardin.
Laporan Wartawan Kompas Neli Triana
JAKARTA, KOMPAS--Penanganan korban terbakarnya Kapal Levina tidak terkoordinasi dengan baik. Banyak keluarga korban kebingungan mencari sanak saudaranya yang hilang. Di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo sebagai lokasi penempatan sementara jenazah korban pun tidak terlihat petugas jaga perwakilan dari perusahan pemilik Kapal Levina maupun dari Jasa Raharja.
”Saya baru tahu istri saya telah dibawa ke RSCM dari siaran televisi. Beberapa rekan wartawan membantu mengantarkan saya ke RSCM. Namun, di sini pun saya kebingungan bagaimana mengurus jenazah istri maupun memikirkan diri saya yang kini tidak punya apa-apa,” kata Varlo Hellu (27), Jumat (23/2).
Kebingungan juga menghinggapi rombongan keluarga asal Bulakamba, Brebes yang mencari Rasmid, satu dari 15 rombongan penjual kain keliling yang turut hilang dalam kebakaran Kapal Levina II.
”Satu orang tetangga saya, Nur Rohman, sudah ketemu dan sudah dibawa pulang ke Brebes. Namun, Rasmid sampai kini tidak jelas keberadaannya. Dari Tanjung Priok kami disuruh ke RSCM, tetapi di sini pun tidak ada,” kata Darsono adik kandung Rasmid yang berangkat langsung dari Brebes Jumat subuh.
Bardin, laki-laki asal Bangka yang menetap di Karawang, Bekasi sibuk mencari keponakannya Faris (6). Faris datang ke Jakarta bersama ayahnya, Rudi (35) untuk menjenguk kakeknya, Adam di Karawang.
Setelah memastikan Adam sehat dan sudah keluar dari rumah sakit, Rudi dan Faris pun berniat pulang dengan menumpang KMP Levina II. Namun, perjalanan ini justru berujung naas. Faris ditemukan tewas, sementara Rudi hingga kini masih hilang.
Bardin mengaku harus bolak-balik ke Tanjung Priok dan RSCM untuk dapat memastikan keberadaan jenazah Faris. Jumat sore, Bardin baru berkesempatan mengenali jenazah Faris. Namun, kabar tentang Rudi belum juga diperolehnya di Tanjung Priok.
”Orang-orang petugas pelabuhan sempat mengatakan tidak ada lagi yang hilang. Padahal saudara saya jelas belum ketemu. Di pelabuhan saya juga banyak bertemu keluarga lain yang sedang mencari-cari keluarganya,” kata Bardin.