• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Karier dan Keluarga Seimbang, Mungkinkah?

roughtorer

IndoForum Senior A
No. Urut
44416
Sejak
24 Mei 2008
Pesan
6.755
Nilai reaksi
174
Poin
63
Menjadi wanita super yang sukses menjalani peran ganda sebagai wanita karier dan selalu perhatian pada keluarga bukanlah hal mudah. Apalagi, untuk wanita di kota besar seperti Jakarta yang tingkat kemacetannya luar biasa, selain dituntut pintar membagi waktu, wanita-wanita super ini juga wajib terus mengasah skill mereka agar tak ketinggalan. Bagaimana kiat melakukannya?

1. Tentukan mana yang penting
Mereka yang sukses membuat keseimbangan adalah orang-orang yang mampu membuat prioritas sehingga waktu dan tenaga yang dikeluarkan tak sia-sia. Kemajuan teknologi telah membuat pekerjaan dan kehidupan pribadi menyatu, karena itu bersikaplah selektif dan lakukan audit waktu.

"Orang yang sukses bisa membuat jadwal yang baik dan membuang aktivitas yang tidak perlu," kata Henry Cloud, penulis buku The One-Life Solution: Reclaim Your Personal Life While Achieving Greater Professional Success. Selain jadwal harian di kantor, catat pula jadwal harian si kecil dan semua urusan rumah tangga sehingga Anda bisa memonitor, mengatur, dan mengontrol apa yang dilakukan.

2. Pasangan yang mendukung
Bicarakan dengan suami agar ia memberikan dukungan penuh, selain sebagai tempat untuk berbagi, suami yang suportif adalah suami yang mau berbagi tugas operasional dalam rumah tangga. Carole-Lynn Glass, ibu dua anak yang salah satunya menderita cerebral palsy, mampu menekuni profesinya sebagai manajer di perusahaan konsultan. Kesuksesannya tersebut didukung oleh suami yang aktif membantu serta waktu yang fleksibel dari kantornya.

3. Pertegas peran ibu
Menurut Diane Halpern, profesor psikologi dan mantan ketua American Psychological Association, masih banyak ibu yang menganggap ibu yang baik adalah yang punya waktu 24 jam sehari, 7 hari seminggu, untuk buah hatinya. Padahal yang dibutuhkan bukan kuantitas kebersamaan, tapi kualitas. Buatlah definisi ibu yang ideal dan jalankan peran tersebut sepenuh hati.

4. Buat harapan realistis
Agar sukses menjalankan peran ganda, buatlah harapan yang realistis di kantor. Mereka sadar, selain karier, ada pekerjaan rumah tangga, anak, dan suami yang butuh perhatian khusus. Karena itu buatlah tujuan karier yang realistis agar Anda tidak kehabisan energi. Perlu diingat, semakin tinggi tingkat stres sebuah pekerjaan, makin tinggi pula tingkat stres ibu di rumah.

5. Buat batasan
Memang tak mudah beralih peran dalam satu hari, dari wanita karier di siang hari ke ibu rumah tangga sepulang kantor. Salah satu caranya adalah fokuslah pada satu hal saja. Misalnya saat di kantor jangan malah memikirkan urusan rumah. Bila timbul rasa kangen pada anak, teleponlah ke rumah untuk mendengar suaranya dan memastikan si kecil baik-baik saja. Demikian juga halnya jika Anda telah kembali ke rumah, hayati peran sebagai ibu dengan sebaik-baiknya.
 
pertamax
sejauh ini yang ada disekeliling sih sangat sikit deh.
kebayakan yang fokus ke karir keluarganya berantakan deh.
sedangkan fokus ke keluarganya paling cmn bantu2 suami saja.
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.