yan raditya
IndoForum Addict E
- No. Urut
- 163658
- Sejak
- 31 Jan 2012
- Pesan
- 24.461
- Nilai reaksi
- 72
- Poin
- 48
Kapolda Jabar, Irjend Pol Moechgiyarto menilai, jika dalam pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2015 yang akan berlangsung pada 9 Desember 2015 terdapat berbagai permasalahan dan potensi kerawanan.
Dengan begitu, kata Moechgiyarto, jika tidak dikelola dnegan baik maka akan menjadi gangguan nyata yang akan meresahkan masyarakat.
Menurutnya, potensi tersebut ditimbulkan dari beberapa faktor.
Yaitu, kesiapan penyelenggaraan pilkada, kepenguusan parpol ganda, adanya sejarah derag konflik dan eks-konflik, potensi konflik pasangan calon, provokasi elit politik, politisasi birokrasi, kompleksitas masalah regulasi, gangguan kamtibmas karakteristik masyarakat serta kondisi geografis wilayah.
"Potensi ini dapat termanifestasi di setiap tahapan. Bisa berupa pelanggaran administrasi, tindak pidana pilkada dan tindak pidana umum yang bisa berkembang jadi akai unras anarkis dan implikasi kontijensi lainnya," katanya saat menghadiri ulang tahun ke-70 Korp Brimob Polri, di Mako Satbrimob Polda Jabar, Desa Sayang, Kecamatan Jatinangor, Sabtu (14/11) kemarin.
Maka dari itu, tambah dia, Korp Brimob Polri akan diterjunkan dalam pengamanan pelaksanaan pilkada. Pasalnya, Korp Brimob Polri memiliki kemampuan dalam mengatasi gangguan keamanan berintensitas tinggi.
"Maka mereka harus mampu menjalakan peran dan tugasnya secara baik dan profesional," ujarnya.
Dengan begitu, kata Moechgiyarto, jika tidak dikelola dnegan baik maka akan menjadi gangguan nyata yang akan meresahkan masyarakat.
Menurutnya, potensi tersebut ditimbulkan dari beberapa faktor.
Yaitu, kesiapan penyelenggaraan pilkada, kepenguusan parpol ganda, adanya sejarah derag konflik dan eks-konflik, potensi konflik pasangan calon, provokasi elit politik, politisasi birokrasi, kompleksitas masalah regulasi, gangguan kamtibmas karakteristik masyarakat serta kondisi geografis wilayah.
"Potensi ini dapat termanifestasi di setiap tahapan. Bisa berupa pelanggaran administrasi, tindak pidana pilkada dan tindak pidana umum yang bisa berkembang jadi akai unras anarkis dan implikasi kontijensi lainnya," katanya saat menghadiri ulang tahun ke-70 Korp Brimob Polri, di Mako Satbrimob Polda Jabar, Desa Sayang, Kecamatan Jatinangor, Sabtu (14/11) kemarin.
Maka dari itu, tambah dia, Korp Brimob Polri akan diterjunkan dalam pengamanan pelaksanaan pilkada. Pasalnya, Korp Brimob Polri memiliki kemampuan dalam mengatasi gangguan keamanan berintensitas tinggi.
"Maka mereka harus mampu menjalakan peran dan tugasnya secara baik dan profesional," ujarnya.