• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Jadul! Tapi Keempat Camilan Ini Ngangenin. Apa Gansist Pernah Mencicip Salah Satunya?

Angela

IndoForum Addict A
No. Urut
88
Sejak
25 Mar 2006
Pesan
41.663
Nilai reaksi
23
Poin
0
Jadul! Tapi Keempat Camilan Ini Ngangenin. Apa Gansist Pernah Mencicip Salah Satunya?
foto

Assalamu'alaikum warahmatullahi

Baru-baru ini jagat maya dihebohkan dengan tentang sebuah jajanan tradisional yg oleh pihak tak bertanggung jawab dicap sebagai makanan gak islami. Lalu, tanpa dapat dibendung, bola api itu kian memanas kesana kemari. Membuat kegaduhan tak berkesudahan. Saya tak habis pikir dengan oknum tersebut. Apa pula maksudnya bertindak begitu rupa?

Kita tinggalkan saja kegaduhan tadi. Mari membahas sesuatu, yg sama-sama merupakan makanan jadul & tradisional. Dan semoga nasib jajanan yg hendak saya bahas ini tak bernasib sama dengan saudara jauhnya, si klepon.

Ketika saya kecil tiap hari raya tiba, ya sekitar tahun 90-an lah, keempat makanan ini jadi primadonanya di meja tamu. Mengisi toples-toples beling tinggi tanpa motif, yg tutupnya merah. Lebih tak biasa lagi, makanan ringan tradisional ini disajikan pada kaleng biskuit legendaris. Tetapi tidak cuma momen lebaran saja, keempatnya dapat mudah dijumpai di hari-hari biasa juga kok. Hanya tak seheboh & semeriah Idul Fitri & ketika ada orang hajatan.

Bagi saya keempat camilan ini ngangenin banget. Selain kangen memakannya lagi, juga bikin kangen masa-masa lebaran di era 90-an. Yang maaf-maafannya bukan lewat ponsel. Tapi ketuk satu pintu ke pintu lainnya,
emoticon-Malu (S)


Apakah agan sista pernah tahu & memakan salah satu camilan jadul ini? Atau pernah mencoba semuanya?


Opak
Jadul! Tapi Keempat Camilan Ini Ngangenin. Apa Gansist Pernah Mencicip Salah Satunya?
foto

Opak terbuat dari beras ketan yg dimasak layaknya kita menanak nasi di tungku. Dicampur dengan kelapa parut yg ngukusnya berbarengan ketika menanak nasi. Bila sudah matang & keduanya tercampur rata, lalu ditumbuk hingga halus. Cara cetak opak, yg saya tahu cuma secara manual. Ditempatkan di wadah yg rata. Kemudian jemur hingga kering. Pernah juga saya lihat nenek menjemur opak basah di gedebok pisang yg sudah dibersihkan sedemikian rupa. Agak repot juga menjelaskan bagian ini, hehhee.

Walau saya belum dapat menciptakan opak, tetapi sedikit paham. Karena jaman masih tinggal di kampung, kami sering menciptakan sendiri opak untuk suguhan lebaran.Opak goreng gurih. Di sangrai juga sama gurih. Namun, yg paling sulit terlupakan adalah opak panggang. Aromanya beda. Dipanggang di atas bara api di hawu, & si opaknya itu sendiri dijepitnya memakai bilah bambu kecil gitu. Baru panggang deh.


Semprong
Jadul! Tapi Keempat Camilan Ini Ngangenin. Apa Gansist Pernah Mencicip Salah Satunya?
foto


Sebenarnya banyak panggilan untuk makanan ringan yg satu ini. Kebetulan di desa saya dinamakan semprong. Dan kebetulan juga warnanya meriah. Ini jajanan yg tak boleh ketinggalan ketika ada hajatan. Bahkan, ada yg memakai semprong ini sebagai tumpang beas. Semacam pendamping beras yg dibawa tamu undangan untuk diberikan pada yg punya hajat.

Semprong terbuat dari tapioka, gula & pewarna tentunya. Untuk mendapatkan hasil mengerucut, dibutuhkan cetakan spesifik & keahlian khusus. Kalian yg amatiran jangan anggap remeh pekerjaan melipat semprong ini, loh. Warna semprong yg saya tahu itu ngejreng-ngejreng. Pink, hijau, kuning, oranye, putih juga ada.


Caketrak
Jadul! Tapi Keempat Camilan Ini Ngangenin. Apa Gansist Pernah Mencicip Salah Satunya?
foto

Di Ciamis, jajanan ini disebut caketrak. Nama yg unik, bukan. Tapi hingga detik ini, saya belum tahu mengapa jajanan satu ini diberi nama caketrak.
Dari dahulu tak ada yg berubah dengan tampilannya. Masih memakai putih & pink sebagai warnanya.

Caketrak ini kesukaan saya banget. Kalian, kalau makan ini tidak perlu repot-repot mengunyahnya. Cukup diemut beberapa saat nanti akan lumer sendiri di mulut.

Konon juga, ini makanan orang kelas bawah. Kelakar tersebut sering saya dengar dari mulut teman-teman ketika sekolah menengah perdana dulu. Saya tak membantahnya atau menanggapi berlebihan. Saat itu, malah cenderung setuju. Ya karena saya memang dari keluarga ekonomi kelas bawah. Sedangkan yg berkelakar tadi, anak-anak dari orang-orang berseragam walau cuma tugas di desa.

Di kota asal saya, caketrak ini masih ada yg jual, loh. Itu saya ketahui ketika mencari referensi foto caketrak untuk tulisan kali ini. Dan muncul lah penawaransi pink-putih ini di e-commerce. Saya bangga sama pihak yg masih mempertahankan makanan ringan satu ini. Pikir saya, akan sulit ditemui, ternyata tidak.

Saya tidak tahu pasti cara pembuatan caketrak. Proses & lain halnya. Yang saya tahu, ini tuh bahan dasarnya dari singkong.


Wajik/Wajit
Jadul! Tapi Keempat Camilan Ini Ngangenin. Apa Gansist Pernah Mencicip Salah Satunya?
foto

Ini salah satu yg mesti hadir saat momen lebaran. Disajikan di piring-piring ditemani teh tawar. Kebiasaan nge-teh di tempat saya itu, tanpa gula. Walaupun untuk jamuan tamu. Jika harap manis, kalian mesti bilang, 'teh manis'.

Wajit yg pernah saya buat bareng nenek adalah wajik yg terbuat dari beras ketan. Campuran utamanya tentu saja kelapa & gula. Proses memasaknya cukup menyita waktu, ya. Gak sebanding dengan ketika kita memakannya.
Jadul! Tapi Keempat Camilan Ini Ngangenin. Apa Gansist Pernah Mencicip Salah Satunya?
foto

Terkadang keberadaan wajik ini tak dianggap. Hanya diincip sedikit. Bila dirasa tak cocok di lidah, lempar buang begitu saja. Saya pernah bertindak begitu dulu. Padahal proses untuk jadi wajik yg siap hidang itu tak secepat saat kita berkedip.
Bahan dasar wajik macam-macam. Nggak melulu dari beras ketan.


Itu tadi makanan ringan tradisional yg tak 'kan tergantikan. Boleh kita welcome dengan jajanan luar yg masuk. Tapi, jangan hingga kita terlena. Dan tanpa sadar, justru jajanan asli milik kita diklaim oleh oknum tak bertanggung jawab.

Bila ada kekeliruan dalam thread ini, mohon diluruskan. Sekian & terima kasih.Saya @rirandara pamit undur diri.


Wassalamu'alaikum warahmatullahi Wabarakatuuh​


Opini pribadi hasil tanya-tanya sama orang rumah. Hari ini 07:27
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.