• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Investor Korea Selatan Tertarik Batik Solo Trans

yan raditya

IndoForum Addict E
No. Urut
163658
Sejak
31 Jan 2012
Pesan
24.461
Nilai reaksi
72
Poin
48
FPMBW.jpg
Sejumlah strategi terus dijajaki Pemkot dalam memenuhi target delapan koridor Batik Solo Trans (BST) pada 2015. Upaya menggaet investor asing pun dilakukan. Saat ini, Pemkot tengah bernegosiasi dengan Korea Selatan terkait pembiayaan koridor BST.

Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Solo, Yosca Herman Soedrajad, mengatakan upaya percepatan operasional BST hingga delapan koridor mutlak dilakukan. Pasalnya, Solo berpacu dengan bertambahnya kendaraan pribadi setiap tahun.

“Kalau hanya mengandalkan dana pemerintah pusat hingga kota, pembangunan koridor baru rampung 2020. Padahal melihat kenaikan volume kendaraan hingga 36% tahun kemarin, Solo bakal macet pada 2016,” ujarnya saat ditemui wartawan di Plaza Sriwedari, Minggu (8/12/2013).

Dari kajiannya, penyediaan sarana transportasi massal yang memadai dapat mengurangi kemacetan hingga 50%. Oleh karena itu, pihaknya menyambut baik ketertarikan investor asal Korea Selatan yang berniat menanamkan modalnya di BST. Menurut Yosca, investor telah memberi sinyal positif dalam pembiayaan armada bus, selter hingga fasilitas teknologi informasi (TI) di delapan koridor BST.

“Mereka tertarik karena BST telah dikelola swasta melalui konsorsium, masterplan perhubungan Solo juga jelas. Kini pembicaraannya sudah sampai 75%. Kami dorong terus mengingat Korea Selatan dikenal sebagai satu dari enam negara di dunia yang memiliki transportasi publik maju,” tuturnya.

Yosca mengatakan kehadiran investor asing nantinya tidak akan mengubah pengelolaan bus. Pihaknya memastikan pengelolaan BST koridor II sampai VII tetap di tangan konsorsium. Sementara koridor sisanya dikelola Perum Damri. “Nanti sistemnya kerjasama. Untuk kompensasi yang diberikan, masih dibicarakan.”

Sementara itu, Pemkot terus mengupayakan bantuan dari pemerintah pusat maupun provinsi dalam menyokong operasional BST. Sebelumnya, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menjanjikan dana Rp70 miliar untuk pengembangan koridor BST di 2014. Sedangkan bantuan provinsi yang selama ini belum kentara terus dijajaki. “Kami targetkan pada 2015 seluruh koridor BST sudah beroperasi. Tentu ini butuh komitmen dan dukungan semua pihak,” ujar Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo.

Sebagai informasi, Solo masih memerlukan sekitar 175 armada bus dan 270 halte untuk kesiapan delapan koridor. Konsorsium BST menyatakan idealnya tiap koridor BST diperkuat 20-25 unit bus. Akhir tahun ini, koridor II BST mulai beroperasi dengan 16 armada bus.
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.