• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Ini yang terjadi pada telinga saat mendengar musik keras!

nurma

IndoForum Beginner A
No. Urut
170780
Sejak
25 Apr 2012
Pesan
1.296
Nilai reaksi
25
Poin
48
5YtHI.jpg
Telinga adalah salah satu organ tubuh dan panca indera penting yang kita miliki. Meski begitu, tak jarang orang mengabaikan kesehatannya. Misalkan dengan mendengarkan musik yang terlalu keras dan bisa merusak pendengaran.

Kebiasaan mendengarkan musik terlalu keras bisa mengubah dunia Anda yang awalnya ramai menjadi sepi dan tak bersuara ketika musik itu merusak telinga dan mengambil kemampuan pendengaran Anda. Tak percaya? Seorang profesor dari Harvard Medical School, M. Charles Liberman, Ph.D menjelaskan beberapa tahapan saat musik keras mulai merusak pendengaran Anda, seperti dilansir oleh Men's Health (15/08) berikut ini.

1. Telinga menerima vibrasi yang terlalu keras
Beberapa mikrodetik setelah musik mulai, telinga bagian luar kita akan menambah gelombang suara dan menyalurkannya melalui kanal pendengaran ke gendang telinga, yaitu membran tipis berbentuk seperti kerucut yang ada di dalam telinga. Gelombang suara itu kemudian akan menggetarkan gendang telinga. Semakin kencang suara yang diterima, semakin hebat juga getaran gendang telinga.

2. Benturan gelombang suara
Gendang suara yang bergetar kemudian akan menekan tulang kecil pada telinga bagian tengah yang dinamakan ossicles. Ketika tulang ini bergerak-gerak tak beraturan karena suara dan getaran yang sangat keras, getaran tersebut akan menyebabkan gelombang pada cairan dalam koklea dalam. Jika suara yang diterima sangat keras, gelombang dalam koklea tersebut akan sangat liar.

3. Getaran menuju otak
Gelombang yang liar di dalam koklea akan menyebabkan gerakan pada rambut-rambut halus di dalamnya. Gerakan ini diubah menjadi energi listrik yang memicu pelepasan zat kimia yang sampai pada jaringan saraf. Jaringan saraf kemudian memproduksi lonjakan listrik dan membawanya ke bagian otak yang bertugas menangkap sinyal suara.

4. Sinyal turun
Rentetan zat kimia yang kelebihan beban akibat suara keras akan mempengaruhi jaringan saraf di dekat mereka. Ini berarti beberapa sel rambut halus yang berfungsi normal tak akan bisa mengirimkan sinyal suara tersebut. Sementara sel rambut halus yang bekerja terlalu keras karena suara kencang lainnya akan kelelahan dan mati. Proses ini bisa berlangsung cepat atau lambat tergantung dari seberapa lama Anda memiliki kebiasaan mendengarkan musik keras.

5. Bunyi berdenging
Ini adalah hal yang lucu tentang otak. Jika mereka tak menerima sinyal yang seharusnya diterima dari jaringan saraf, mereka akan mencoba mengubah volume dengan memproduksi sinyal saraf abnormal. Biasanya ini terdengar seperti bunyi berdenging pada telinga. Ketika Anda memiliki kebiasaan mendengarkan musik kencang dalam waktu lama, kemudian mulai sering mendengarkan bunyi berdenging, itu adalah suara indera pendengaran Anda yang mulai sekarat.

Itulah yang terjadi ketika telinga menerima musik yang terlalu keras. Rentetan hal di atas bisa jadi tak menimbulkan efek jika terjadi satu atau dua kali. Namun jika itu terus berlangsung setiap hari selama berbulan-bulan, bahkan tahun karena kebiasaan Anda mendengarkan musik yang terlalu kencang, kemungkinan Anda akan kehilangan kemampuan pendengaran.
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.