byakuya
IndoForum Activist C
- No. Urut
- 46894
- Sejak
- 25 Jun 2008
- Pesan
- 14.460
- Nilai reaksi
- 288
- Poin
- 83
Rencana membangun Gedung DPR yang dilengkapi tempat hiburan menjadi bukti bahwa DPR tidak tahu diri, melampaui batas, dan merusak kredibilitas institusi lembaga tinggi negara tersebut. Pembangunan gedung Dewan sekaligus tempat hiburan bakal mendelegitimasi parlemen di mata rakyatnya sendiri.
Direktur Paramadina Public Policy Institute Aan Rukmana MA menegaskan hal itu, Rabu (1/9). Menurutnya, sungguh keterlaluan bahwa rencana pembangunan gedung Dewan yang mewah itu dilengkap tempat hiburan yang justru tidak senonoh dan tidak pada tempatnya.
“Gedung baru itu sangat mewah dan dilengkapi fasilitas yang memanjakan penghuninya, itu harus dibatalkan atau dipertimbangkan ulang. Itu (artinya DPR) tidak tahu diri di tengah kehidupan masyarakat yang masih miskin dan berebut kerja untuk memenuhi kebutuhan keseharian,’’ kata Aan Rukmana yang juga dosen Universitas Paramadina.
Menurut dia, Presiden Susilo Bambang yudhoyono sebagai kepala negara harus mencegah agar gedung Dewan tidak diwarnai kemewahan dan tempat hiburan karena mendelegitimasi penyelenggara negara itu sendiri. ‘’SBY tak boleh berdiam, harus mencegah jangan sampai gedung Dewan dan tempat hiburan itu terwujud karena menodai demokrasi,’’ kata Aan.
DPR mulai gencar menyosialisasikan rencana pembangunan gedung parlemen mewah dengan anggaran Rp1,6 triliun atau setara dengan dana Jaminan Kesehatan Masyarakat (jamkesmas) bagi 22 juta warga miskin. Gedung mewah 36 lantai itu akan dilengkapi fasilitas rekreasi, kolam renang, pusat kebugaran, dan spa. Dengan kelengkapan seperti itu, jika terwujud, gedung parlemen nanti tak ubahnya seperti hotel, apartemen, kondominium atau bahkan amusement center alias tempat pelesiran.
sumber