L999
IndoForum Junior E
- No. Urut
- 44983
- Sejak
- 31 Mei 2008
- Pesan
- 1.587
- Nilai reaksi
- 38
- Poin
- 48
Inggris pernah melakukan pemadaman listrik pada 1970. Saat itu terjadi mogok pekerja tambang minyak yang membuat pasokan ke pembangkit terhambat/Daily Mail
LONDON - Masyarakat Inggris mungkin akan menghadapi kenyataan pahit hidup dalam kegelapan. Sebuah studi yang dilakukan konsultan energi menyatakan, Inggris harus melakukan pemadaman bergilir selama tiga tahun.
Kenyataan ini didasarkan kurangnya pasokan listrik akibat tidak akan bekerjanya beberapa pembangkit. Sebanyak sembilan pembangkit listrik diesel akan ditutup pada 2015. Ini dikarenakan akan diberlakukannya peraturan Uni Eropa terkait pembatasan polusi dan hujan asam.
Di saat yang bersamaan, empat pembangkit listrik tenaga nuklir akan ditutup. Analis dari Capgemini UK mengingatkan, bahwa Inggris tidak akan mengoperasikan pembangkit tenaga nuklir baru hingga 2018. Sementara rencana pembangunan tenaga angin, sulit diandalkan karena tidak akan cukup memenuhi kebutuhan.
Konsultan energi Capgemini UK, Alistair Green menyatakan, Inggris terancam pemadaman bergilir atau setidaknya terjadi pengurangan daya ke rumah tangga selama tiga tahun. Ini dikarenakan persediaan listrik tidak akan cukup memenuhi kebutuhan. "Kita akan menghadapi situasi di mana terjadi pemutusan listrik atau pengurangan daya untuk rumah tangga dan industri," ungkap Green seperti dikutip Daily Mail, Senin (24/11/2008).
Dia menyatakan, salahs satu penyebabnya karena kebutuhan energi untuk industri tidak diprivatisasi. Sehingga pembangunan pembangkit baru tidak dapat dialaksanakan dalam waktu dekat ini. Sementara izin pembangunan pembangkit baru, lanjut Green, belum bisa terealisasi tahun depan. Kalupun pada 2010 izin keluar, setidaknya dibutuhkan waktu tujuh tahun hingga bisa beroperasi. Ini terkait dengan pembuatan jaringan kabel ke seluruh wilayah Inggris yang membutuhkan waktu lama.
Green menyatakan, kondisi yang sama juga akan dialami Irlandia, Yunani dan Afrika Selatan.
Seorang ahli energi dari Imperial Collage Jon Gibbson menyatakan hal yang sama. Menurutnya, lambannya pembangunan sumber energi baru akan berdampak pada berkurangnya pasokan listrik. "Anda tak dapat menjamin, lampu di rumah kita akan menyala terus," tegasnya.
Gibbins dan banyak kalnagn industri lainnya meminta pemerintah Inggris segera melakukan impor gas. Impor bisa saja dilakukan dari Rusia atau negara-negara Timur Tengah. Dia menuturkan, penting bagi Inggris untuk mencari sumber energi alternatif karena penggunaan bahan bakar fosil akan dibatasi oleh peraturan Uni Eropa dalam beberapa waktu ke depan.
Sementara Menteri Energi Inggris Micheal O'Brein mengatakan, pihaknya menjamin ketersediaan listrik. Dia menyatakan, pembangkit yang ada sudah cukup memenuhi kebutuhan. Inggris bekerjasama dengan perusahaan energi Prancis EDF, lanjutnya, sudah berkomitmen membangun pembangkit tenaga nuklir senilai 12,5 miliar poundsterling.
"Ini merupakan permasalahan nasional, kebutuhan energi listrik akan melonjak hingga 37 persen pada 2015. Kami sudah mengantisipasi dengan pembangkit baru yang akan cukup memenuhi kebutuhan. Lampu-lampu rumah dijamin tidak akan mati," tegasnya.
Dalam jangka panjang, papar O'Brein, akan ada pembangkit nuklir dan jangka pendek pembangkit energi gas akan beroperasi.