yan raditya
IndoForum Addict E
- No. Urut
- 163658
- Sejak
- 31 Jan 2012
- Pesan
- 24.461
- Nilai reaksi
- 72
- Poin
- 48
JAKARTA - Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diprediksi melemah. Sentimen negatif datang dari kecemasan pelaku pasar terhadap dampak perlambatan ekonomi global, akan mempengauhi perekonomian Indonesia.
"Seperti biasanya, di awal bulan akan dirilis data-data ekonomi Indonesia, terutama data inflasi dan ekspor-impor yang kemungkinan akan di bawah ekspektasi," ungkap Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada, di Jakarta, Kamis (1/11/2012).
Selain itu, Reza mengatakan meski surplus neraca perdagangan diprediksi membaik, namun kinerja ekspor Indonesia sampai saat ini belum menunjukkan perbaikan, dan masih tetap lemah.
"Pelemahan Rupiah terbatas, setelah pada Euro Group Meeting ada optimisme kalau Eropa memberikan sinyal Yunani akan tetap dipertahankan di zona Euro, meski Yunani masih diselimuti ketidakpastian program penghematan yang disusun dapat lolos dari Parlemen, setelah ada salah satu partai pendukung pemerintah menolak," tuturnya.
Pada perdagangan kemarin, rupiah kembali terpuruk. Rupiah, menurut kurs tengah Bank Indonesia (BI), melemah ke Rp9.615 per USD dibandingkan periode perdagangan sebelumnya Rp9.605. Tapi menurut Bloomberg, rupiah parkir di Rp9.623 per USD.
Sementara itu, berdasarkan data yahoofinance, rupiah berada di Rp9.615 per USD. Di mana kisaran perdagangan harian berada di Rp9.617-Rp9.632 per USD