yan raditya
IndoForum Addict E
- No. Urut
- 163658
- Sejak
- 31 Jan 2012
- Pesan
- 24.461
- Nilai reaksi
- 72
- Poin
- 48
Hubungan Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi dengan Gubernur Jawa Tengah,Ganjar Pranowo sedikit memanas. Hal ini disebabkan Ganjar mengeluarkan pernyataan kontroversial terkait Hendi-sapaan Walikota- yang dianggap Ganjar “nyuekin” perintahnya dan tidak dapat menata kawasan Simpanglima.
Pernyataan Ganjar tersebut membuat Hendi bereaksi. Hendiyang pernah mendapat penghargaan sebagai walikota terbaik dunia di ajang Socrates Award di Italia tahun 2014 itu seakan menyindir Ganjar dalam akun twitter dan Instagramnya pada Jumat, (18/3) lalu.
Dalam akunnya, @hendrarprihadi berkicau, “menjadi contoh lebih baik – *bukan wacana* Barang pemberian mantan (daripada buat sedih) bisa berguna bagi listrik – bulatkan tekad #SemarangHebat ! #BergerakBersama, " ujarnya sembari menautkan foto soal rencana pembangunan pembangkit listrik tenaga sampah di Kota Semarang.
Saat dikonfirmasi, Hendi menampik jika kicauannya tersebut ada hubungannya dengan pernyataan Ganjar. “Saya menggunakan sosial media untuk membantu pekerjaan saya bukan untuk berpolitik. Jadi tidak ada hubungannya,” ujarnya, Minggu (20/3).
Namun, Hendi menyayangkan pernyataan Ganjar terkait dirinya tersebut disampaikan di hadapan tamu dan media, tidak langsung ke dirinya yang juga merupakan satu kader dalam partai. Seharusnya jika kurang puas dengan kepemimpinannya, Gubernur Ganjar bisa memanggilnya dalam forum atau rapat pemerintahan.
“Dalam kapasitas Pak Gub kan tinggal panggil saya untuk menyelesaikan Simpang Lima. Tidak mungkin saya cuek terhadap perintah beliau, apalagi kita satu partai. Keinginan Pak Gub seperti apa dan kita diajak koordinasi. Pasti ada solusi,” ujarnya.
Hendi juga berharap Ganjar tidak perlu membanding-bandingkan dirinya dengan kepala daerah lain. “Situasi dan kondisi tiap wilayah kan berbeda-berbeda,” terangnya.
Sebelumnya diberitakan, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowomengungkapkan kekesalannya melihat penataan kawasanSimpanglima Kota Semarang. Ia menilai kawasan yang menjadi ikon ibukota Provinsi ini masih terkesan kumuh dan kurang tertata.
Hal itu ia ungkapkan saat menerima audiensi Ikatan Arsitek Lansekap Indonesia (IALI) Jawa Tengah di ruang kerja Gubernur, Jumat (18/3). "Penataan balihonya jorok dan jelek. Sudah berkali-kali saya ngomong tapi enggak ada respon," katanya.
Saat melantik Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi atau Hendibeberapa waktu lalu, dirinya juga sudah berpesan bahwa kawasan Simpanglima yang saat ini masih terkesan kumuh agar ditata. Sebab menurutnya kinerja Wali Kota dalam menata daerahnya diukur dari penataan Simpanglima. "Saya sebagai Gubernur, sekarang itu lihat Simpanglima kumuh. Maka ketika saya lantik Hendi, pesan dan ide saya adalah pembangunanSimpanglima, karena di situ jadi icon penataan Kota Semarang secara keseluruhan," ujarnya.
Tak cukup sampai disitu, Ganjar bahkan secara terang-terangan menantang Hendi. "Kalau tidak mau, saya yang cover,” kata Ganjar.
Terkait tantangan tersebut, Hendi menanggapi secara santai, "Kalau Mas Ganjar mau mengambil alih penataan kawasan Simpang Lima ya alhamdulillah, saya ta ngurus pembangunan yang lainnya. Semarang kan bukan cuma Simpang Lima,” ujarnya.
Pernyataan Ganjar tersebut membuat Hendi bereaksi. Hendiyang pernah mendapat penghargaan sebagai walikota terbaik dunia di ajang Socrates Award di Italia tahun 2014 itu seakan menyindir Ganjar dalam akun twitter dan Instagramnya pada Jumat, (18/3) lalu.
Dalam akunnya, @hendrarprihadi berkicau, “menjadi contoh lebih baik – *bukan wacana* Barang pemberian mantan (daripada buat sedih) bisa berguna bagi listrik – bulatkan tekad #SemarangHebat ! #BergerakBersama, " ujarnya sembari menautkan foto soal rencana pembangunan pembangkit listrik tenaga sampah di Kota Semarang.
Saat dikonfirmasi, Hendi menampik jika kicauannya tersebut ada hubungannya dengan pernyataan Ganjar. “Saya menggunakan sosial media untuk membantu pekerjaan saya bukan untuk berpolitik. Jadi tidak ada hubungannya,” ujarnya, Minggu (20/3).
Namun, Hendi menyayangkan pernyataan Ganjar terkait dirinya tersebut disampaikan di hadapan tamu dan media, tidak langsung ke dirinya yang juga merupakan satu kader dalam partai. Seharusnya jika kurang puas dengan kepemimpinannya, Gubernur Ganjar bisa memanggilnya dalam forum atau rapat pemerintahan.
“Dalam kapasitas Pak Gub kan tinggal panggil saya untuk menyelesaikan Simpang Lima. Tidak mungkin saya cuek terhadap perintah beliau, apalagi kita satu partai. Keinginan Pak Gub seperti apa dan kita diajak koordinasi. Pasti ada solusi,” ujarnya.
Hendi juga berharap Ganjar tidak perlu membanding-bandingkan dirinya dengan kepala daerah lain. “Situasi dan kondisi tiap wilayah kan berbeda-berbeda,” terangnya.
Sebelumnya diberitakan, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowomengungkapkan kekesalannya melihat penataan kawasanSimpanglima Kota Semarang. Ia menilai kawasan yang menjadi ikon ibukota Provinsi ini masih terkesan kumuh dan kurang tertata.
Hal itu ia ungkapkan saat menerima audiensi Ikatan Arsitek Lansekap Indonesia (IALI) Jawa Tengah di ruang kerja Gubernur, Jumat (18/3). "Penataan balihonya jorok dan jelek. Sudah berkali-kali saya ngomong tapi enggak ada respon," katanya.
Saat melantik Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi atau Hendibeberapa waktu lalu, dirinya juga sudah berpesan bahwa kawasan Simpanglima yang saat ini masih terkesan kumuh agar ditata. Sebab menurutnya kinerja Wali Kota dalam menata daerahnya diukur dari penataan Simpanglima. "Saya sebagai Gubernur, sekarang itu lihat Simpanglima kumuh. Maka ketika saya lantik Hendi, pesan dan ide saya adalah pembangunanSimpanglima, karena di situ jadi icon penataan Kota Semarang secara keseluruhan," ujarnya.
Tak cukup sampai disitu, Ganjar bahkan secara terang-terangan menantang Hendi. "Kalau tidak mau, saya yang cover,” kata Ganjar.
Terkait tantangan tersebut, Hendi menanggapi secara santai, "Kalau Mas Ganjar mau mengambil alih penataan kawasan Simpang Lima ya alhamdulillah, saya ta ngurus pembangunan yang lainnya. Semarang kan bukan cuma Simpang Lima,” ujarnya.