• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Hindu Bali dan Hindu India..bedakah?

JakaLoco

IndoForum Beginner A
No. Urut
32015
Sejak
31 Jan 2008
Pesan
1.188
Nilai reaksi
19
Poin
38
Kalo kita menelusuri liturgi Hindu di Bali cukup berbeda dengan Hindu di India..pertanyaanku..berbedakah Hindu Bali dengan Hindu India!?Pliz give comments....
 
Dari yang saya tahu penjelasan dari seseorang yang saya percaya

Hindu di Bali Menerapkan Inti-Inti dari ajaran Weda

Sedangkan di india terpecah-pecah :) jadi pelaksanaannya berbeda

Tujuannya tetap Shang Hyang Wenang, Shang Hyang Widi Wasa, Tuhan Yang Maha Kuasa

So terserah mau bilang sama atau beda Intinya Tetap 1 Tuhan :)
 
pada intinya sih sama, cuman cara pelaksanaannya yang beda.

klo di India Ngaben Ga pake apa tuh namanya, pokonya yang saya tau tuh namanya gajah mine gitu deh, klo di bali pake,

klo di india ga ada canang sari, klo di Indonesia bukan di Bali aje, loo, ada.

klo di India Agamanya sangat-sangat kental dan displin, klo di Indonesia Agama Hindunya di selarasakan sama budaya-budaya,

itu sih yang ane tau, maap yakh kllo salah bli speqlen, ada yang laiinya
 
dalam Hindu or Vedic path memang ada banyak "agama" (Sanskrit). tapi istilah agama ini ndak diterjemahin religion lho, cuma merupakan scriptures and code of religious conduct, sacrament, liturgies and spiritual approach.
Spiritual approaches dgn masing2 kitab manualnya yang berdasarkan Veda utamanya ada 3. Vaishnava-agama, Saiva-agama, dan Sakta-agama. Di bawah ketiganya ini ada banyak lagi sub-sub sistem. Seperti keluarga saya yang turun-temurun mengikuti Vaishnava-agama dan sistem Pancharatrika. Ada kok Vaishnava lain yang mengikuti sistem Vaikhanasa n Jagannatha yang sistem liturginya agak beda dengan Pancharatrika, walaupun kita sama-sama Hindu, sama-sama berpedoman pada Veda, bahkan sama2 se-"agama" (sama2 Vaishnava). kalau yang pernah saya denger umat Hindu di Bali itu memiliki "agama"-nya sendiri yang merupakan sub dari Saiva-agama. ndak tau bener apa ndak. ayo yang dari Bali gimana nih?
 
Kalo kita menelusuri liturgi Hindu di Bali cukup berbeda dengan Hindu di India..pertanyaanku..berbedakah Hindu Bali dengan Hindu India!?Pliz give comments....

tanyain aja Ida betara Sesuhunan ring luhurin Dalem , gampang kan ;;)
 
tanyain aja Ida betara Sesuhunan ring luhurin Dalem , gampang kan ;;)

Emangnya anda pikir Sesuhunan ring Luhurin Dalem siapa?
Semudah itukah kita bertanya kepada Beliau?
Selancang itukah kita?
Sepenting itukah kita hingga Beliau harus menjawab pertanyaan2 kita?
Terserah Beliau kapan dan di mana akan mapica ketelan pawecana!
saya paham dan mengerti jauh di lubuk hati anda yg terdalam anda menganggap saya adalah pembual karena selalu melibatkan "Sabda ring Luhurin Dalem..."
tapi di sini di tempat saya mengetikkan kalimat2 ini saya tersenyum...
dan hati saya berkata :"wajar mereka gak percaya karena mereka tidak mengalami, melihat, dan mendengarnya...kalo mereka menghujat pun mereka gak bisa disalahkan...tapi celakalah saya jika saya membual!dan saya tidak membual!"

MAAFKAN ATAS KEKASARAN SAYA....
 
Emangnya anda pikir Sesuhunan ring Luhurin Dalem siapa?
Semudah itukah kita bertanya kepada Beliau?
Selancang itukah kita?
Sepenting itukah kita hingga Beliau harus menjawab pertanyaan2 kita?
Terserah Beliau kapan dan di mana akan mapica ketelan pawecana!
saya paham dan mengerti jauh di lubuk hati anda yg terdalam anda menganggap saya adalah pembual karena selalu melibatkan "Sabda ring Luhurin Dalem..."
tapi di sini di tempat saya mengetikkan kalimat2 ini saya tersenyum...
dan hati saya berkata :"wajar mereka gak percaya karena mereka tidak mengalami, melihat, dan mendengarnya...kalo mereka menghujat pun mereka gak bisa disalahkan...tapi celakalah saya jika saya membual!dan saya tidak membual!"

MAAFKAN ATAS KEKASARAN SAYA....

well saya tambah tersenyum nih baca postingan ente
rugi juga ya sering denger sabda Sesuhunan kalo mengendalikan amarah aja belum bisa :D
Apa bertanya sama Bhatara sesuhunan itu suatu kelancangan ya ??? :D
saya ga menganggap ente pembual, sama sekali ga mungkin ente benar2 mengalami hal itu dan mendengar Sesuhunan mapeketel Wacana
tapi jangan langsung dong apa yang di sabdakan ente anggap kebenaran mutlak tanpa dicompare ma isi sastra dan di analisa pake logika.
tau kan Tri Pramana ? sistem pembelajaran HIndu menganut konsep ini loo....
 
tidak selamanya marah itu salah...
bahkan Shri Khrisna pun pernah marah :-)

sabda Sesuhunan selalu terbukti...
karena itu gw percaya...
sebelum hal tersebut terjadi toh gw gak ngambil tindakan apapun...
kecuali Beliau memerintahkan kami untuk ngelungsur panugrahan Beliau...
dan setiap kami ngelungsur panugrahan Beliau gak pernah dengan cara biasa..tetapi selalu dengan keajaiban...dan bahkan saking ajaibnya Jero Mangku ring Luhurin Silayukti pun ngiring...karena seumur hidup beliau menjadi mangku belum pernah melihat hal ini...
mukjizat2 Beliau gak bisa diukur dengan logika...
 
dalam Hindu or Vedic path memang ada banyak "agama" (Sanskrit). tapi istilah agama ini ndak diterjemahin religion lho, cuma merupakan scriptures and code of religious conduct, sacrament, liturgies and spiritual approach.
Spiritual approaches dgn masing2 kitab manualnya yang berdasarkan Veda utamanya ada 3. Vaishnava-agama, Saiva-agama, dan Sakta-agama. Di bawah ketiganya ini ada banyak lagi sub-sub sistem. Seperti keluarga saya yang turun-temurun mengikuti Vaishnava-agama dan sistem Pancharatrika. Ada kok Vaishnava lain yang mengikuti sistem Vaikhanasa n Jagannatha yang sistem liturginya agak beda dengan Pancharatrika, walaupun kita sama-sama Hindu, sama-sama berpedoman pada Veda, bahkan sama2 se-"agama" (sama2 Vaishnava). kalau yang pernah saya denger umat Hindu di Bali itu memiliki "agama"-nya sendiri yang merupakan sub dari Saiva-agama. ndak tau bener apa ndak. ayo yang dari Bali gimana nih?

Permisi. boleh ikut berkisah ya.
betul katanya jagannath
saya juga orang Hindu Indonesia keturunan India. Kita orang Hindu India memang turun-temurun atau juga boleh pilih ikuti sistem liturgi yang mana saja.
Sanskrit Veda uniting kita semua dalam sanatana dharma. n we don't use other language in Vedic Yajna. but kita permitted to use Prakrith sahitya (bahasa pribumi) dalam bhajan, kirtan, n lagu-lagu rohani. So di India ada yang pakai bahasa Hindi, Bengali, Brijbasha, Oriya, Tamil, Telugu, Kannada, etc. untuk puja Tuhan. so kita masih guna bahasa lokal dan beberapa adat lokal dalam liturgy. Jadi antar daerah, suku, bahasa, dan pilihan sampradaya di India juga ada beda-beda. Jadi bukan India beda sama Bali saja. Di India sendiri juga banyak macamnya.
Jagannathji, r u Southern Vaishnava? Sri-vaishnava? I was born as Bengali, so a Goudiya, but I love Sri-vaishnava, the Alvars, Srimad Ramanuja, and Tamil Prabandham. AAdiyen!
 
Permisi. boleh ikut berkisah ya.
betul katanya jagannath
saya juga orang Hindu Indonesia keturunan India. Kita orang Hindu India memang turun-temurun atau juga boleh pilih ikuti sistem liturgi yang mana saja.
Sanskrit Veda uniting kita semua dalam sanatana dharma. n we don't use other language in Vedic Yajna. but kita permitted to use Prakrith sahitya (bahasa pribumi) dalam bhajan, kirtan, n lagu-lagu rohani. So di India ada yang pakai bahasa Hindi, Bengali, Brijbasha, Oriya, Tamil, Telugu, Kannada, etc. untuk puja Tuhan. so kita masih guna bahasa lokal dan beberapa adat lokal dalam liturgy. Jadi antar daerah, suku, bahasa, dan pilihan sampradaya di India juga ada beda-beda. Jadi bukan India beda sama Bali saja. Di India sendiri juga banyak macamnya.
Jagannathji, r u Southern Vaishnava? Sri-vaishnava? I was born as Bengali, so a Goudiya, but I love Sri-vaishnava, the Alvars, Srimad Ramanuja, and Tamil Prabandham. AAdiyen!

Wah selamat datang ya....
ya emang berbeda tapi kita berbadan satu (HINDU)...
bahkan kami orang2 Hindu Bali memiliki nama2 yg berbeda utk para Dewa dan Dewi kita...misalnya Dewa Baruna di Bali lebih dikenal sebagai Sang Hyang Licin..
 
Thank u my brother in dharma
Bali is very unique, cool, I luv everything about Bali.
Jadi di Bali juga ada nama-nama lokal untuk Vedic deities ya?
How did you make them? From synonime, I mean translations of the original name or something other? plz let me know.
Di dalam Tamil Hindu society mereka punya juga nama-nama bahasa Tamil untuk semua Vedic deities. Exmp: Garuda - Periya Thiruvathy - origin: Mahavahan (sansk), Perundevi - Mahadevi, etc. Ada juga yang berupa julukan seperti Allakhiya MAnavalan (Handsome Bridegroom) untuk Lord Vishnu. Koreksi if I'm wrong. Saya Bengali jadi tidak tahu banyak bahasa Tamil. U may ask Jagannath, I think he's of Tamil origin. Saya bahkan hampir tdk tahu bicara Bengali, maklum sudah lama di Indonesia (3rd generation). we just talk in English n Bahasa. Bengali only for praying and the elders.
 
Thank u my brother in dharma
Bali is very unique, cool, I luv everything about Bali.
Jadi di Bali juga ada nama-nama lokal untuk Vedic deities ya?
How did you make them? From synonime, I mean translations of the original name or something other? plz let me know.
Di dalam Tamil Hindu society mereka punya juga nama-nama bahasa Tamil untuk semua Vedic deities. Exmp: Garuda - Periya Thiruvathy - origin: Mahavahan (sansk), Perundevi - Mahadevi, etc. Ada juga yang berupa julukan seperti Allakhiya MAnavalan (Handsome Bridegroom) untuk Lord Vishnu. Koreksi if I'm wrong. Saya Bengali jadi tidak tahu banyak bahasa Tamil. U may ask Jagannath, I think he's of Tamil origin. Saya bahkan hampir tdk tahu bicara Bengali, maklum sudah lama di Indonesia (3rd generation). we just talk in English n Bahasa. Bengali only for praying and the elders.

nama2 lokal tersebut berasal dari wahyu Tuhan sendiri karena Leluhur kami pun mampu untuk menerima anugerah seperti halnya guru2 besar Hindu dari India..tentu saja Beliau menyesuaikan dengan bahasa setempat...
contoh : di Indonesia kami menyebut Brahman dengan Ida Sang Hyang Widhi...akan tetapi nama2 Tuhan seperti Siwa, Brahma, Wisnu tetap menjadi pedoman kami karena bagaimanapun Hindu pertama kali diterima oleh India..
bolehkah saya bertanya..dalam bahasa anda siapakah nama dari wahana Dewi Durga yg berwujud harimau?dalam bahasa kami beliau disebut Ratu Gede Sakti Macan Gading....
 
Thank u my brother... we just talk in English n Bahasa. Bengali only for praying and the elders.

Thank you for being a part of the Hindu Forum.

Pustaka-Pustaka di Bali berbahasa Sanskerta, Jawa Kuno dan Bali.

Sanskerta digunakan dalam doa-doa.

Bahasa Jawa Kuno dan Bali banyak digunakan pada karya-karya Kesusastraan Bali.
 
tanyaaa mas

saya seorang hindu yang buta akan weda,1; bagaimanakah proses penciptaaan alam semesta ini.2;siapakah mahkluk pertama dialam ini, semoga tempat ini dapat membuka wawasan saya,,,,,shanti:)
 
saya seorang hindu yang buta akan weda,1; bagaimanakah proses penciptaaan alam semesta ini.2;siapakah mahkluk pertama dialam ini, semoga tempat ini dapat membuka wawasan saya,,,,,shanti:)

sama mas....saya juga buta....so no comen aja. masa orang buta nuntun orang buta...ntar kita sama2 masuk jurang:-*
 
saya seorang hindu yang buta akan weda,1; bagaimanakah proses penciptaaan alam semesta ini.2;siapakah mahkluk pertama dialam ini, semoga tempat ini dapat membuka wawasan saya,,,,,shanti:)

kita mulai dari Emanasi/Evolusi dalam ajaran Hindu dan semoga membantu...serta saudara yang lain mohon dilengkapi :

(Emanasi atau Evolusi)

so kamayatah purusah srjate ca prajah svayam,
avidya bhasate yasmat tasman mithya svabhavatah.

Sang penguasa (Tuhan) yang berkeinginan untuk menciptakan mahluk-mahluk-Nya dari pada-Nya akan muncul avidya (kebodohan), yang merupakan induk dari alam semesta palsu ini.

suddha brahmatva sambaddho vidyaya sahito bhavet,
brhatmate nasati yati yata abhasate namah.

Disana terjadi hubungan antara Brahman murni dan avidya, dari sana muncullah Brahma dan dari sini muncul akasa.

tasmat prakasate vayur vayor agnis tato jalam,
prakasate tatah prthvi kalpaneyam svita sati.

Dari akasa memancar udara, dari udara timbullah api dari api - air dan air muncul tanah. inilah susunan dari pancaran halus.

akasad vayur akasapavanad agni sambhavah,
khavatagner jalam vyomavatagni varito mahi.

Dari ether, muncul udara; dari ether dan udara yang bergabung timbullah api; dari gabungan ketiga unsur: ether; udara dan api muncullah air dan gabungan dari ether, udara, api dan air menghasilkan yang padat yaitu tanah.

kham sabda laksanam vayun cancalah sparsa laksanah,
syad rupa laksanam tejah salilam rasa laksanam.
gandha laksanika prthvi nanyatha bhavati dhruvam.

Sifat ether adalah suara dari udara - gerak dan sentuhan.
Bentuk adalah sifat api dan rasa adalah sifat air.
Dan bau adalah sifat tanah.
Hal ini tak dapat dipungkiri.

syad eka gunam akasam dviguno vayur ucyate,
tathaiva trigunam tejo bhavanty apas catur gunam.
sabdah sparsas ca rupam ca raso gandhas tatha iva ca,
etat panca guna prthvi kalpakaih kalpyate dhuna.

Akasa memiliki satu sifat; udara dua, api tiga, air empat dan tanah lima sifat, yaitu suara, sentuhan, rasa, bentuk dan bau.

Hal ini telah dinyatakan oleh para bijak.

caksusa grhyate rupam gandho grhyate,
raso rasanaya sparsastvaya sagrhyate param
srotrena grhyate sabdo niyatam bhati nanyatha.

Bentuk diterima melalui mata, bau melalui hidung, rasa melalui lidah, sentuhan melalui kulit dan suara melalui telinga.

Inilah sesungguhnya organ-organ persepsi.

caitanyat sarvam utpannam jagad etac caracaram,
asti cet kalpaneya syan nasti cedasti cinamayam.

Dari kecerdasanlah munculnya seluruh alam semesta, baik yang bergerak maupun yang tak bergerak; namun bagaimanapun keberadaannya dapat disimpulkan bahwa “Yang Mahacerdas” Tunggal lah yang ada.


Penciptaan alam semesta


Kosmologi Hindu merupakan pengetahuan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan alam semesta menurut filsafat Hindu. Dalam ajaran kosmologi Hindu, alam semesta atau “Bhuwana Agung” (sebutan di Bali) dibangun dari lima unsur, yakni: tanah (zat padat), air (zat cair), udara (zat gas), api (plasma), dan “akasa” (aether). Kelima unsur tersebut disebut “Panca Maha Bhuta” atau lima unsur materi.

Purusa dan Prakerti
Dalam ajaran Hindu, Purusa dan Prakerti merupakan dua unsur pokok yang terkandung dalam setiap materi di alam semesta.
Purusa dan Prakerti merupakan unsur yang bersifat kekal, halus, dan tidak dapat dipisahkan. Purusa adalah unsur yang bersifat kejiwaan sedangkan Prakerti adalah unsur yang bersifat kebendaan atau material. Pada penciptaan alam semesta, Prakerti berevolusi menjadi Panca Tan Matra yaitu lima benih yang belum berukuran. Panca Tan Matra setelah melalui evolusi yang panjang akhirnya menjadi Panca Maha Bhuta yakni lima unsur materi. Lima unsur materi ini kemudian membentuk anggota alam semesta, seperti: matahari, bumi, bulan, bintang-bintang, planet-planet, dan lain-lain.


Penciptaan Dalam kitab Weda
Dalam kitab Rgveda terdapat nyanyian yang mengisahkan asal mula alam semesta. Nyanyian tersebut disebut Nasadiya Sukta dan terdiri dari tujuh bait sebagai berikut:

“Pada mulanya tidak ada sesuatu yang ada namun tidak ada sesuatu yang tidak ada. Tidak ada udara, tidak ada langit pula. Apakah yang menutupi itu, dan mana itu? Airkah di sana? Air yang tak terduga dalamnya?”

“Waktu itu tidak ada kematian, tidak pula ada kehidupan. Tidak ada yang menandakan siang dan malam. Yang Esa bernafas tanpa nafas menurut kekuatannya sendiri. Di luar daripada Ia tidak ada apapun.”

“Pada mulanya kegelapan ditutupi oleh kegelapan itu sendiri. Semua yang ada ini adalah sesuatu yang tak terbatas dan tak dapat dibedakan, yang ada pada waktu itu adalah kekosongan dan yang tanpa bentuk. Dengan tenaga panas yang luar biasa lahirlah kesatuan yang kosong.”

“Setelah itu timbullah keinginan, keinginan yang merupakan benih awal dan benih semangat. Para Rsi setelah bermeditasi dalam hatinya menemukan dengan kearifannya hubungan antara yang ada dan yang bukan ada.”

“Sinarnya terentang keluar. Apakah ia melintang? Apakah ia di bawah atau di atas? Beberapa menjadi pencurah benih, yang lain amat hebat. Makanan adalah benih rendah, pemakan adalah benih unggul.”

“Siapakah yang sungguh-sungguh mengetahui? Siapakah di dunia ini yang dapat menerangkannya? Dari manakah kejadian itu, dan dari manakah timbulnya? Para Dewa ada setelah kejadian itu. Lalu, siapakah yang tahu, darimana ia muncul?”

“Dia, yang merupakan awal pertama dari kejadian itu, dari-Nya kejadian itu muncul atau mungkin tidak. Dia yang mengawasi dunia dari surga tertinggi, sangat mengetahuinya atau mungkin juga tidak.”

Menurut filsafat Hindu dalam Rgveda, elemen dasar dunia adalah “Asat” atau ketiadaan yang sama dengan “Aditi” yaitu ketidakterbatasan. Semua yang ada adalah “Diti” yaitu yang terikat. Ajaran dalam Rgveda juga menyatakan bahwa alam semesta diciptakan oleh Brahman dari unsur yang sudah ada. Hiranyagharba atau “janin emas” muncul dari lautan yang memenuhi angkasa lalu dari dalamnya muncul Brahmā yang membangun dunia yang masih kacau tanpa bentuk agar teratur rapi.

Dalam kitab Purana
Dalam kitab Purana disebutkan, alam semesta diciptakan, dimusnahkan, dan dibuat ulang menurut suatu siklus yang berputar abadi.
Siklus tersebut disebut Kalpa atau masa seribu Yuga. Satu Kalpa sama dengan 4.320.000.000 tahun bagi manusia sedangkan bagi Brahmā satu Kalpa sama dengan satu hari. Dalam kosmologi Hindu, alam semesta berlangsung selama satu Kalpa dan setelah itu dihancurkan oleh unsur api atau air. Pada saat itu, Brahmā istirahat selama satu malam, yang lamanya sepanjang satu hari baginya. Proses itu disebut Pralaya (Katalismik) dan berulang-ulang selama seratus tahun bagi Brahmā (311 Triliun tahun bagi manusia) yang merupakan umur Brahmā.

Menurut pandangan umat Hindu, alam semesta sedang berada pada tahun ke-51 bagi Brahmā atau 155 Triliun tahun telah berlangsung semenjak Brahmā lahir. Setelah Brahmā melewati usianya yang ke-100, siklus yang baru dimulai lagi dan segala ciptaan yang sudah dimusnahkan diciptakan kembali. Proses ini merupakan siklus abadi yang terus berulang-ulang dan tak akan pernah berhenti.

Masa hidup Brahmā dibagi setiap satu siklus Maha Yuga. Yuga terdiri dari empat bagian, yang mana dalam setiap bagian merupakan zaman yang memiliki karakter berbeda-beda. Maha Yuga memiliki 71 Divisi, dan setiap divisi merupakan 14 Manvantara (1000) tahun. Setiap Maha Yuga berlangsung 4.320.000 tahun.

Manvantara adalah siklus Manu, leluhur manusia.
 
saya seorang hindu yang buta akan weda,1; bagaimanakah proses penciptaaan alam semesta ini.2;siapakah mahkluk pertama dialam ini, semoga tempat ini dapat membuka wawasan saya,,,,,shanti:)

Lo boleh percaya ama gw ato gak..tapi ini yang gw peroleh mengenai manusia pertama di dunia dari Sesuhunan :
"Manusia pertama yang diciptakan Beliau disebut dengan manusa sejati..Sesuhunan tidak menyebut nama dan tempat pertama kali manusia tersebut lahir...
Ciri2 manusa sejati ini matanya keseluruhan berwarna hitam (tanpa putih) dan manusia ini bisa melihat alam niskala (Dewa dan Dewi)...
Pada suatu hari manusa sejati ini melihat Dewa dan dengan lancang mengucapkan kalimat yang tidak sopan kepada Dewa karena manusa sejati ini merasa kalo dirinya sama dengan Dewa...Dewa(manifestasi Tuhan) marah dan mengutuk manusa sejati ini supaya tidak bisa melihat alam niskala lagi dengan memberi warna putih di kedua matanya (seperti mata manusia kebanyakan).."

Yang menjadi misteri adalah jika manusia pertama adalah Adam dan Hawa atau Manu apakah ras mereka??
Lalu mengapa ada banyak ras di muka bumi ini?
Logika gw mengatakan manusia pertama di bumi mungkin Adam dan Hawa atau Manu..tetapi bukan berarti mereka adalah asal muasal (leluhur) dari seluruh umat manusia yg ada di muka bumi..
menurut gw setelah menciptakan Adam, Hawa, Manu..Tuhan menciptakan manusia lainnya di tempat yang berbeda-beda dan dengan ras yang berbeda-beda...
 
boss....klo menurutku adam & hawa itu kera alias monyet:-/
itu berdasarkan teori darwin lho:D

Buset dah!
gw juga gak taw..gw sependapat ama teori evolusinya mas Darwin tapi satu hal yg gw gak setuju tuch "manusia berasal dari kera"..
sejak awal diciptakan manusia ama binatang tuch beda...
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.