yan raditya
IndoForum Addict E
- No. Urut
- 163658
- Sejak
- 31 Jan 2012
- Pesan
- 24.461
- Nilai reaksi
- 72
- Poin
- 48
KARANGANYAR - Aksi gerakan hemat energi yang dicanangkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, ditunjukkan Bupati Karanganyar Jawa Tengah Rina Iriani dengan cara tidak menggunakan mobil dinasnya. Dia lebih memilih berangkat ke kantor dengan naik Angkutan Perkotaan (Angkot).
Gerakan naik angkot yang juga ditunjukkan orang nomor satu di pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Karanganyar, Jawa Tengah ini diikuti sejumlah pejabat lainnya dengan naik sepeda onthel dan jalan kaki menuju kantor.
Tepat pukul 06.30 WIB, Bupati keluar dari rumah dinas didampingi ajudannya. Setelah menyeberang Jalan Lawu, dan berjalan menyusuri trotoar, Rina, panggilan akrabnya, kemudian menyetop angkot jurusan Palur.
Tak berapa lama menunggu, angkot warna kuning kemudian muncul dan Rina langsung melambaikan tangan. Tanpa sungkan, Rina kemudian naik dan duduk bersama penumpang lain yang pagi itu didominasi pelajar dan orang kantoran.
Aksi naik kendaraan umum yang ditunjukkan Rina ini, tak pelak mengejutkan para penumpang lainnya. Mereka tidak mengira, bila Bupatinya juga naik kendaraan umum. Momen ini pun tidak disia-siakan para penumpang lainnya. Begitu Rina turun, para penumpang angkot lainnya, saling berebutan untuk dapat bersalaman dengan Rina.
Setelah sekira 10 menit berada di dalam angkot yang penuh sesak, Rina kemudian turun di depan alun-alun Sekretariat Daerah (Sekda) Karanganyar. Bupati langsung turun dan berjalan menuju Kantor Setda, memotong jalan dengan melintas didepan Alun-alun depan kantornya, tepat pukul 06.50 WIB.
"Saya sudah biasa datang pagi ke kantor. Bahkan saat pegawai lain belum datang, saya justru membuka pintu kantor sendiri karena memang belum jam masuk," ujarnya kepada para wartawan, di Karanganyar, Jawa Tengah, Senin (4/6/2012).
Menurut Rina, ajakan naik angkot menuju tempat kerja ini sudah disosialisasikan ke seluruh Pegawai Negeri Sipil (PNS). Bahkan, seluruh pejabat juga telah diminta untuk memberi contoh menghemat BBM.
"Kami ingin mengikuti imbauan Bapak Presiden untuk melakukan penghematan. Mudah-mudahan contoh dari para pejabat ini diikuti seluruh warga Karanganyar," jelasnya.
Dijelaskan Rina, program pemerintah yang mengharuskan mobil dinas (mobdin) untuk memakai Pertamax juga menjadi alasan mengapa harus digalakkan gerakan hemat BBM. Rina mengaku anggaran pemerintah tidak akan cukup jika seluruh mobdin harus beralih dari premium ke pertamax.
"Tidak hanya naik angkot, nanti seluruh pegawai juga akan kami galakkan untuk naik sepeda onthel dan jalan kaki ke kantor. Hal ini harus dilakukan, karena jika harus pakai pertamax, anggaran tidak akan cukup," papar dia.
Rina mengakui, untuk mobdin miliknya, satu tahun hanya dianggarkan Rp50 juta untuk bahan bakar. Mau tidak mau, anggaran itu harus cukup dan tidak bisa ditambah. Oleh karena itu, gerakan hemat BBM ini diharapkan bisa menutup kekurangan anggaran.
"Semua pejabat perlu menyiasati. Sesekali naik angkot atau bersepeda, biar bisa berhemat," tandas dia.
Gerakan naik angkot yang juga ditunjukkan orang nomor satu di pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Karanganyar, Jawa Tengah ini diikuti sejumlah pejabat lainnya dengan naik sepeda onthel dan jalan kaki menuju kantor.
Tepat pukul 06.30 WIB, Bupati keluar dari rumah dinas didampingi ajudannya. Setelah menyeberang Jalan Lawu, dan berjalan menyusuri trotoar, Rina, panggilan akrabnya, kemudian menyetop angkot jurusan Palur.
Tak berapa lama menunggu, angkot warna kuning kemudian muncul dan Rina langsung melambaikan tangan. Tanpa sungkan, Rina kemudian naik dan duduk bersama penumpang lain yang pagi itu didominasi pelajar dan orang kantoran.
Aksi naik kendaraan umum yang ditunjukkan Rina ini, tak pelak mengejutkan para penumpang lainnya. Mereka tidak mengira, bila Bupatinya juga naik kendaraan umum. Momen ini pun tidak disia-siakan para penumpang lainnya. Begitu Rina turun, para penumpang angkot lainnya, saling berebutan untuk dapat bersalaman dengan Rina.
Setelah sekira 10 menit berada di dalam angkot yang penuh sesak, Rina kemudian turun di depan alun-alun Sekretariat Daerah (Sekda) Karanganyar. Bupati langsung turun dan berjalan menuju Kantor Setda, memotong jalan dengan melintas didepan Alun-alun depan kantornya, tepat pukul 06.50 WIB.
"Saya sudah biasa datang pagi ke kantor. Bahkan saat pegawai lain belum datang, saya justru membuka pintu kantor sendiri karena memang belum jam masuk," ujarnya kepada para wartawan, di Karanganyar, Jawa Tengah, Senin (4/6/2012).
Menurut Rina, ajakan naik angkot menuju tempat kerja ini sudah disosialisasikan ke seluruh Pegawai Negeri Sipil (PNS). Bahkan, seluruh pejabat juga telah diminta untuk memberi contoh menghemat BBM.
"Kami ingin mengikuti imbauan Bapak Presiden untuk melakukan penghematan. Mudah-mudahan contoh dari para pejabat ini diikuti seluruh warga Karanganyar," jelasnya.
Dijelaskan Rina, program pemerintah yang mengharuskan mobil dinas (mobdin) untuk memakai Pertamax juga menjadi alasan mengapa harus digalakkan gerakan hemat BBM. Rina mengaku anggaran pemerintah tidak akan cukup jika seluruh mobdin harus beralih dari premium ke pertamax.
"Tidak hanya naik angkot, nanti seluruh pegawai juga akan kami galakkan untuk naik sepeda onthel dan jalan kaki ke kantor. Hal ini harus dilakukan, karena jika harus pakai pertamax, anggaran tidak akan cukup," papar dia.
Rina mengakui, untuk mobdin miliknya, satu tahun hanya dianggarkan Rp50 juta untuk bahan bakar. Mau tidak mau, anggaran itu harus cukup dan tidak bisa ditambah. Oleh karena itu, gerakan hemat BBM ini diharapkan bisa menutup kekurangan anggaran.
"Semua pejabat perlu menyiasati. Sesekali naik angkot atau bersepeda, biar bisa berhemat," tandas dia.