• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Berita Harga Turun, Konsumsi Premium Naik

roughtorer

IndoForum Senior A
No. Urut
44416
Sejak
24 Mei 2008
Pesan
6.755
Nilai reaksi
174
Poin
63
184446p.JPG


Senin, 1 Desember 2008 | 13:39 WIB

JAKARTA, SENIN - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas) memprediksi konsumsi premium bersubsidi akan naik 1-5 persen akibat penurunan harga yang berlaku mulai Senin (1/12) ini.

Kepala BPH Migas Tubagus Haryono usai rapat tertutup dengan Komisi VII DPR di Jakarta, Senin mengatakan, kenaikan konsumsi premium akibat penurunan harga tersebut merupakan hal yang wajar. "Namun, kenaikan konsumsi tidak dalam waktu dekat. Pantauan kami, sampai saat ini belum ada gejolak di SPBU. Tidak ada antrean yang luar biasa. Mungkin masyarakat berpikir waktu penurunan ini masih panjang," katanya.

Menurut dia, memang sempat terjadi kekosongan premium di SPBU di wilayah Sumatera. Namun, hal tersebut sudah diatasi PT Pertamina (Persero). "SPBU mungkin takut rugi. Tapi, sudah diatasi Pertamina," katanya.

Tubagus juga mengatakan, kenaikan konsumsi yang terjadi tidak terlalu besar karena sebagian konsumen premium bersubsidi telah beralih ke nonsubsidi seperti pertamax.

Sebelumnya, Pertamina memastikan akan menambah pasokan premium bersubsidi sebagai antisipasi kenaikan konsumsi bahan bakar tersebut setelah penurunan harga 1 Desember 2008.

Kepala Humas Pertamina Anang Rizkani Noor mengatakan, pihaknya menyiapkan tambahan pasokan hingga 10 persen guna mengantisipasi lonjakan konsumsi tersebut. Saat ini, konsumsi premium bersubsidi berkisar 50.000 kiloliter per hari.

Pertamina, lanjutnya, juga akan menjaga stok BBM dalam posisi cukup aman yakni di atas 20 hari.

Pemerintah terhitung mulai 1 Desember 2008 pukul 00.00 WIB memutuskan, harga premium bersubsidi diturunkan dari Rp6.000 menjadi Rp5.500 per liter. Sedang, harga solar dan minyak tanah bersubsidi tetap masing Rp5.500 dan Rp2.500 per liter.

Keputusan harga BBM bersubsidi itu tertuang dalam Peraturan Menteri (Permen) Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 38 Tahun 2008 tentang Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak Jenis Minyak Tanah (Kerosene), Bensin Premium, dan Minyak Solar (Gas Oil) untuk Keperluan Rumah Tangga, Usaha Kecil, Usaha Perikanan, Transportasi, dan Pelayanan Umum tertanggal 28 November 2008.

Perubahan harga premium bersubsidi tersebut terkait dengan penurunan harga minyak mentah di pasar dunia.

Harga minyak mentah dunia terus merosot dari posisi 147 dollar AS per barel pada pertengahan Juli 2008 dan kini sudah berada di bawah 60 dollar AS per barel.

Sesuai Permen, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral akan melakukan evaluasi terhadap harga jual BBM bersubsidi setiap bulan sekali yang disesuaikan dengan perkembangan harga minyak dunia.

Namun, meski mengikuti harga minyak dunia, harga jual eceran premium bersubsidi ditetapkan paling tinggi Rp6.000 per liter.

Dengan berlakunya Permen, Peraturan Menteri ESDM Nomor 16 Tahun 2008 tentang Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak Jenis Minyak Tanah (Kerosene), Bensin Premium dan Minyak Solar (Gas Oil) untuk Keperluan Rumah Tangga, Usaha Kecil, Usaha Perikanan, Transportasi dan Pelayanan Umum, dinyatakan tidak berlaku lagi.

Sebelumnya, pada 6 November lalu, pemerintah telah mengumumkan akan menurunkan harga premium bersubsidi dari sebelumnya Rp6.000 menjadi Rp5.500 per liter terhitung mulai 1 Desember 2008 menyusul penurunan harga minyak dunia. Sedang, harga solar dan minyak tanah ditetapkan tidak berubah
 
kalo sdh gt,bisa2 hargany dinaikin lg..../hmm
tp itu masi hipotesa sih...
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.