yan raditya
IndoForum Addict E
- No. Urut
- 163658
- Sejak
- 31 Jan 2012
- Pesan
- 24.461
- Nilai reaksi
- 72
- Poin
- 48
Harga daging sapi di Kota Bandarlampung pada tiga hari menjelang Lebaran 2016 berkisar antara Rp140.000 hingga Rp 150.000 per kilogram.
"Saya tadi beli daging di langganan di Gunungsulah Rp 150.000. Saya milih beli di sana karena dagingnya segar. Bahkan harus antre karena banyaknya pembeli," kata Suharto, warga Wayhalim, Bandarlampung, Minggu.
Ia sebelumnya sudah ke pasar tempat pedagang daging dan menanyakan harganya yakni Rp140.000 per kilogram. Namun dia memilih membeli ke langganannya tersebut lantaran kualitas dagingnya lebih segar.
Pantauan di Pasar Perumnas Wayhalim, Bandarlampung, rata-rata pedagang mematok dengan harga Rp 140.000 per kilogram, yang pekan lalu masih Rp 120.000 per kilogram.
"Kenaikannya sangat cepat. Minggu lalu saya beli masih Rp 120.000 per kg. Karena kebutuhan tetap dibeli ," kata Elijah, warga Kota Sepang, Bandarlampung.
Sebagian warga juga kesulitan mencari daging beku yang dijual pemerintah dengan harga Rp80.000 hingga Rp 95.000 per kilogram.
"Di mana ada yang jual? Kami tak tahu. Semestinya ada di pasar tradisional sehingga kami rakyat kecil bisa melihat dan membelinya," kata Nasrul.
Sementara itu, harga ayam kampung juga mengalami kenaikan cukup signifikan, yakni rata-rata berkisar Rp 10.000 hingga Rp 25.000 per ekor.
"Ayam jago besar ditawarkan Rp 170.000, bahkan ada yang mematok Rp 200.000. Hari biasa paling mahal Rp 140 ribu per ekor," kata Priyanto, warga Labuhanratu, Bandarlampung.
Meskipun harga ayam kampung tinggi, masih banyak warga yang membeli dan mayoritas menyatakan untuk dibuat opor karena rasanya lebih gurih dan enak.
"Lebaran identik dengan ketupat serta opor ayam. Apalagi saya anak tertua dan orang tua sudah tidak ada. Adik-adik dan famili Lebaran kumpul di rumah, makanya buat opor ayamnya harus banyak," ujar Hasanah warga Kedaton, Bandarlampung yang membeli lima ekor ayam jago.
"Saya tadi beli daging di langganan di Gunungsulah Rp 150.000. Saya milih beli di sana karena dagingnya segar. Bahkan harus antre karena banyaknya pembeli," kata Suharto, warga Wayhalim, Bandarlampung, Minggu.
Ia sebelumnya sudah ke pasar tempat pedagang daging dan menanyakan harganya yakni Rp140.000 per kilogram. Namun dia memilih membeli ke langganannya tersebut lantaran kualitas dagingnya lebih segar.
Pantauan di Pasar Perumnas Wayhalim, Bandarlampung, rata-rata pedagang mematok dengan harga Rp 140.000 per kilogram, yang pekan lalu masih Rp 120.000 per kilogram.
"Kenaikannya sangat cepat. Minggu lalu saya beli masih Rp 120.000 per kg. Karena kebutuhan tetap dibeli ," kata Elijah, warga Kota Sepang, Bandarlampung.
Sebagian warga juga kesulitan mencari daging beku yang dijual pemerintah dengan harga Rp80.000 hingga Rp 95.000 per kilogram.
"Di mana ada yang jual? Kami tak tahu. Semestinya ada di pasar tradisional sehingga kami rakyat kecil bisa melihat dan membelinya," kata Nasrul.
Sementara itu, harga ayam kampung juga mengalami kenaikan cukup signifikan, yakni rata-rata berkisar Rp 10.000 hingga Rp 25.000 per ekor.
"Ayam jago besar ditawarkan Rp 170.000, bahkan ada yang mematok Rp 200.000. Hari biasa paling mahal Rp 140 ribu per ekor," kata Priyanto, warga Labuhanratu, Bandarlampung.
Meskipun harga ayam kampung tinggi, masih banyak warga yang membeli dan mayoritas menyatakan untuk dibuat opor karena rasanya lebih gurih dan enak.
"Lebaran identik dengan ketupat serta opor ayam. Apalagi saya anak tertua dan orang tua sudah tidak ada. Adik-adik dan famili Lebaran kumpul di rumah, makanya buat opor ayamnya harus banyak," ujar Hasanah warga Kedaton, Bandarlampung yang membeli lima ekor ayam jago.