yan raditya
IndoForum Addict E
- No. Urut
- 163658
- Sejak
- 31 Jan 2012
- Pesan
- 24.461
- Nilai reaksi
- 72
- Poin
- 48
Masyarakat pedesaan yang merantau, bekerja, dan tinggal di kota diminta bisa men-desa-kan wilayah perkotaan.
Harapan tersebut disampaikan oleh mantan Rais Aam PBNU KH Musthofa Bisri, Rabu (18/11/2015), peluncuran Institute for Nusantara Studies (INNUS) di Fakultas Dakwah, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (UINSA).
Menurut Gus Mus, panggilan KH Musthofa Bisri, pentingnya mendesakan perkotaan, agar wilayah perkotaan terkena virus nilai-nilai kebaikan yang dibawa orang desa. Seperti, egaliter, keikhlasan, percaya diri, dan sederhana.
"Jangan sampai, ketika berada di kota, orang desa malah meng-kota-kan diri. Itu nanti akan lucu," tegasnya.
Hal itu dinilai penting, karena saat ini cukup banyak orang yang berasal dari pelosok pedesaan berhasil 'menjajah' perkotaan.
"Seperti KH A'la (dari Madura) yang (berhasil) 'menjajah' Surabaya(sebagai Rektor UINSA)," tukas pengasuh Pondok Pesantren Raudlatuth Thalibin, Rembang ini, memberi contoh.
Dengan begitu, akan diketahui bagaimana perbedaan antara orang desa dengan orang kota.
"Penebangnya, tentu dengan diberi garis ajaran Rasulullah SAW," imbuh Kiai yang juga seorang Budayawan ini.
Peluncuran INNUS ditandai dengan seminar nasional, yang mengambil tema "Tauhid kemenangan dan reformulasi kultural masyarakat nusantara".
Selain Gus Mus, hadir juga Imam Besar Masjid Keraton Yogyakarta Muhtarom dan Direktur INNUS Abdul Halim, serta kalangan Guru Besar dan civitas akademika di lingkungan UINSA.
Harapan tersebut disampaikan oleh mantan Rais Aam PBNU KH Musthofa Bisri, Rabu (18/11/2015), peluncuran Institute for Nusantara Studies (INNUS) di Fakultas Dakwah, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (UINSA).
Menurut Gus Mus, panggilan KH Musthofa Bisri, pentingnya mendesakan perkotaan, agar wilayah perkotaan terkena virus nilai-nilai kebaikan yang dibawa orang desa. Seperti, egaliter, keikhlasan, percaya diri, dan sederhana.
"Jangan sampai, ketika berada di kota, orang desa malah meng-kota-kan diri. Itu nanti akan lucu," tegasnya.
Hal itu dinilai penting, karena saat ini cukup banyak orang yang berasal dari pelosok pedesaan berhasil 'menjajah' perkotaan.
"Seperti KH A'la (dari Madura) yang (berhasil) 'menjajah' Surabaya(sebagai Rektor UINSA)," tukas pengasuh Pondok Pesantren Raudlatuth Thalibin, Rembang ini, memberi contoh.
Dengan begitu, akan diketahui bagaimana perbedaan antara orang desa dengan orang kota.
"Penebangnya, tentu dengan diberi garis ajaran Rasulullah SAW," imbuh Kiai yang juga seorang Budayawan ini.
Peluncuran INNUS ditandai dengan seminar nasional, yang mengambil tema "Tauhid kemenangan dan reformulasi kultural masyarakat nusantara".
Selain Gus Mus, hadir juga Imam Besar Masjid Keraton Yogyakarta Muhtarom dan Direktur INNUS Abdul Halim, serta kalangan Guru Besar dan civitas akademika di lingkungan UINSA.