yan raditya
IndoForum Addict E
- No. Urut
- 163658
- Sejak
- 31 Jan 2012
- Pesan
- 24.461
- Nilai reaksi
- 72
- Poin
- 48
Ketua DPP Partai Gerindra Habiburrahman menilai hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang mengunggulkan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama berpotensi mengalami perubahan.
Menurut dia banyak hal yang akan terjadi dalam 1,5 tahun ke depan hingga waktu Pilkada DKI 2017 tiba.
"Ini kan baru berapa bulan Ahok efektif pimpin DKI, tapi udah ada ribut-ribut RS Sumber Waras segala macam. Jadi kita enggak tahu," kata Habiburrahman usai acara diskusi bertema "Ahok dan Para Pesaingnya" di Hotel Sari Pan Pasific, Jakarta Pusat, Rabu (14/10/2015).
"Besok itu aja sekali dua kali Pak Ahok diperiksa dalam kasus Sumber Waras, saya enggak yakin itu kalau enggak merosot drastis dukungan (buat Ahok)," lanjut Habiburrahman.
Meski demikian, dia menilai survei yang dilakukan SMRC memiliki dampak positif bagi Partai Gerindra. Survei ini, kata Habiburrahman, membuat Gerindra bisa melihat peta kondisi saat ini.
Habiburrahman menilai survei ini bukan mengartikan Ahok(sapaan Basuki) akan menang jika Pilkada DKI digelar sekarang. Sebagian besar responden, yaitu 63,5 persen, menyatakan belum tahu ingin memilih siapa.
Ahok unggul dibanding calon lain
Habiburrahman juga menilai wajar jika Ahok mengungguli calon lain. Sebab, Ahok diuntungkan dengan statusnya yang merupakan petahana.
Menurut dia, warga DKI yang menganut budaya timur cenderung sungkan mengungkap kejelekan pemimpin. Sehingga, ketika ditanya, warga akan mendukung pemimpinnya.
Selain itu, menurut dia, wajar jika warga DKI otomatis mengucapkan nama Ahok sebagai orang yang akan mereka pilih. Sebab, pemberitaan mengenai Ahok begitu banyak di media.
"Pemberitaan soal Pak Ahok kan di dotcom (media online) sehari mungkin bisa 3 sampai 5 kali. Jadi wajar yang spontan nama yang keluar adalah beliau," ujar Habiburrahman.
Habiburrahman yakin hasil survei akan berubah. Apalagi, jika partai-partai sudah mengumumkan calon yang akan diusung.
Menurut dia banyak hal yang akan terjadi dalam 1,5 tahun ke depan hingga waktu Pilkada DKI 2017 tiba.
"Ini kan baru berapa bulan Ahok efektif pimpin DKI, tapi udah ada ribut-ribut RS Sumber Waras segala macam. Jadi kita enggak tahu," kata Habiburrahman usai acara diskusi bertema "Ahok dan Para Pesaingnya" di Hotel Sari Pan Pasific, Jakarta Pusat, Rabu (14/10/2015).
"Besok itu aja sekali dua kali Pak Ahok diperiksa dalam kasus Sumber Waras, saya enggak yakin itu kalau enggak merosot drastis dukungan (buat Ahok)," lanjut Habiburrahman.
Meski demikian, dia menilai survei yang dilakukan SMRC memiliki dampak positif bagi Partai Gerindra. Survei ini, kata Habiburrahman, membuat Gerindra bisa melihat peta kondisi saat ini.
Habiburrahman menilai survei ini bukan mengartikan Ahok(sapaan Basuki) akan menang jika Pilkada DKI digelar sekarang. Sebagian besar responden, yaitu 63,5 persen, menyatakan belum tahu ingin memilih siapa.
Ahok unggul dibanding calon lain
Habiburrahman juga menilai wajar jika Ahok mengungguli calon lain. Sebab, Ahok diuntungkan dengan statusnya yang merupakan petahana.
Menurut dia, warga DKI yang menganut budaya timur cenderung sungkan mengungkap kejelekan pemimpin. Sehingga, ketika ditanya, warga akan mendukung pemimpinnya.
Selain itu, menurut dia, wajar jika warga DKI otomatis mengucapkan nama Ahok sebagai orang yang akan mereka pilih. Sebab, pemberitaan mengenai Ahok begitu banyak di media.
"Pemberitaan soal Pak Ahok kan di dotcom (media online) sehari mungkin bisa 3 sampai 5 kali. Jadi wajar yang spontan nama yang keluar adalah beliau," ujar Habiburrahman.
Habiburrahman yakin hasil survei akan berubah. Apalagi, jika partai-partai sudah mengumumkan calon yang akan diusung.