roughtorer
IndoForum Senior A
- No. Urut
- 44416
- Sejak
- 24 Mei 2008
- Pesan
- 6.755
- Nilai reaksi
- 174
- Poin
- 63
Gara-gara tingkat inflasi yang terus membubung tinggi, harga daging tikus di Kamboja naik lebih dari empat kali lipat. Hmmm, daging tikus? Ya, daging binatang mengerat ini melonjak tajam gara-gara inflasi sebesar 37%. Setahun yang lalu sekilo daging binatang ini cuma 1,200 riel, kini orang Kamboja harus merogoh kocek lebih dalam lagi: 5,000 riel. Asal tahu saja, sekilo daging sapi di sono harganya empat kali lipat daripada daging tikus: 20,000 riel. Ugh…
Orang Kamboja memasak tikus dengan campuran bawang putih. Ini menjadi menu yang semakin populer ketika daging sapi harganya melejit tak terjangkau.
“Anak-anak di sini senang mendapatkan uang dari menjual tikus di pasar. Mereka memberikan uang juga ke keluarga,” kata Ly Marong dari Koh Thom, di perbatasan dengan Vietnam. Ternyata tidak hanya orang Kamboja miskin yang memakan daging tikus. Saudara-saudara mereka di Vietnam pun suka dengan daging tikus. Dalam sehari lebih dari satu ton tikus hidup yang diekspor ke Vietnam.
Saudara-saudara, harga daging di pasaran kita pun kini pasti melonjak. Terlebih lagi menjelang lebaran Kemarin ketika datang ke pasar tradisional, saya mendapati harga daging ayam Rp.45ribu per ekor. Oh, my God! Biasanya cuma sekitar Rp.20-an ribu saja, khan? Tapi, apa iya kita harus mengumpulkan tikus untuk memenuhi kebutuhan akan protein? Nggak lah, yauw!
Anda tega untuk makan daging tikus? Hoeekkkkk!!!